NasionalBerita

Tere Liye Soroti Beban Berat Kurir Ekspedisi

Aqsa Guest House
PMB Unigal 2024
PMB Unigal 2024
PMB Unigal 2024
Aqsa Guest House
PMB Unigal 2024
PMB Unigal 2024
PMB Unigal 2024

Penulis ternama Tere Liye menyoroti beban kerja kurir ekspedisi yang dinilai berlebihan dalam surat terbukanya kepada manajemen Shopee Express, Anteraja, J&T, JNE, Sicepat, dan lain-lain.

“Beban kurir kalian itu boleh jadi terlalu berat. Seriusan deh, saat mereka pick up barang, saat mengantar barang. Mereka dipaksa menyelesaikan targetnya,” ungkap Tere Liye dalam suratnya.

Tere Liye, yang baru 3 tahun memiliki toko online, mengaku prihatin melihat kurir yang bekerja dengan jam kerja panjang dan kendaraan yang overload.

Ia juga mempertanyakan kelengkapan alat kerja kurir, seperti alat scan dan kendaraan, yang sebagian besar milik pribadi.

“Alat kerja yang baik akan mempercepat kurir kalian kerja. Jangan pelit banget,” saran Tere Liye.

Lebih lanjut, Tere Liye menceritakan pengalamannya melihat kurir yang bekerja hingga larut malam, terutama saat promo tanggal kembar dan ketika ada staf yang sakit atau cuti.

Hal ini membuat beban kerja kurir semakin berat dan berimbas pada keluhan dari seller dan pembeli.

Menurut Tere Liye, ekspedisi-ekspedisi ini trilyunan omset pertahunnya, adalah kurir ujung tombaknya.

“Mbok ya, support dan bantulah kurir-kurir kalian. Berikan alat kerja dan training terbaik. Jam dan beban kerja yang sesuai regulasi. Dan pastikan kesejahteraan mereka juga kalian pikirkan,” pinta Tere Liye.

Surat terbuka Tere Liye ini menjadi sorotan di media sosial dan mendapat banyak dukungan dari netizen.

Banyak yang berharap agar perusahaan ekspedisi memperhatikan kesejahteraan kurir mereka dan memperbaiki sistem kerja yang dinilai eksploitatif.

Surat terbuka Tere Liye ini diharapkan dapat memicu perubahan positif dalam industri ekspedisi di Indonesia, di mana kesejahteraan dan hak-hak kurir dihargai dan dilindungi.

Lanjutkan Membaca
Back to top button