Berita

Viral Bocah 4 Tahun Kecanduan Hirup Aroma Bensin, Ini Efeknya!

PMB Unigal
PMB Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
PMB Unigal
pmb Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House

Kecanduan hirup aroma bensin belum lama ini dialami oleh seorang bocah berusia 4 tahun asal Madura Jawa Timur.

Sontak saja video yang menampilkan bocah tersebut menghirup bensin pun viral di sosial media.

Sosok anak 4 tahun berinisial A asal Madura ini kabarnya sudah kecanduan menghirup aroma bensin dari lubang botol sejak umur 3 tahun.

Apabila orang tuanya tidak mengizinkan A menghirup bensin maka bocah tersebut akan menangis kencang.

Bisa Sebabkan Kematian, Ini Efek Kecanduan Hirup Aroma Bensin

Fenomena anak asal Madura yang kecanduan menghirup bau bensin ini menarik perhatian Dosen FIK Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Menurutnya kecanduan menghirup aroma bensin dapat memicu permasalahan kesehatan.

Bahkan jika dibiarkan begitu saja dapat menyebabkan kematian bagi anak tersebut.

Lantas apa saja efek dari kecanduan hirup aroma bensin yang viral menimpa anak asal Madura ini?

Baca Juga :  Daftar Wisata di Jawa Timur untuk Lebaran 2021

Berikut informasi selengkapnya untuk Anda.

1. Kerusakan Pada Saraf

Menarik nafas sampai dalam-dalam agar bisa menghirup uap bensin bisa mengakibatkan kerusakan pada sistem saraf.

Apalagi jika seseorang melakukannya berkelanjutan dalam waktu panjang.

Lambat lain, residu uap bensin yang menumpuk di dalam tubuh dapat merusak mielin.

Ini adalah selubung tipis  yang akan melindungi serabut saraf pada otak.

Akibatnya orang yang kencanduan akan mengalami kesulitan dalam melakukan percakapan dan mengingat seperti biasanya.

Kerusakan pada sistem saraf dalam waktu panjang juga bisa menyebabkan tremor dan kejang otot.

Hal ini kemudian berpengaruh terhadap kemampuan seseorang untuk membungkuk, berjalan bahkan berbicara.

2. Bahaya Sampai Permanen

Melansir dari sumber terpercaya, menghirup aroma dari bensin maupun bahan kimia lainnya berakibat kerusakan berbahaya.

Baca Juga :  Kayangan Api Bojonegoro Jatim Tempat Wisata Terhits

Bahkan kesulitan tersebut sulit untuk siapa saja pulihkan.

Misalnya saja timbulnya kerusakan pada otak, penyakit degeneratif, kerusakan sumsum tulang belakang dan kelemahan pada otot.

Beberapa penderitanya bahkan dapat mengalami kerusakan pada indera pendengaran dan penciuman.

3. Mati Lemas

Apabila kecanduan hirup aroma bensin sudah berlangsung sampai tahunan, residu uap akan melemahkan kerja saraf.

Lemahnya kerja saraf tersebut akan berpengaruh terhadap fungsi paru, jantung dan otak.

Sebab kerja organ-organ vital di dalam tubuh manusia begitu bergantung kepada sistem saraf.

Jika paru-paru tak dapat lagi menghirup jumlah oksigen sebagaimana mestinya, hal ini akan meningkatkan resiko mati lemas tiba-tiba.

Hal ini bukan tanpa sebab, pasalnya pecandu aroma bensin secara perlahan akan berhenti bernafas.

Bukan itu saja, kerja pada jantung ikut melambat di waktu bersamaan sampai akhirnya berhenti.

Mengapa ada Kecanduan Menghirup Aroma Bensin?

Sebagai  informasi, rupanya kecanduan aroma bukanlah hal yang baru.

Baca Juga :  Hutan Bambu Keputih Paru-Paru Kota Sekaligus Destinasi Wisata Surabaya Jatim

Laporan orang pertama yang mengendus bensin untuk membuat ngefly adalah di tahun 1934 silam di Amerika Serikat.

Lambat laun, banyak orang mulai menyadari bahwa tidak hanya aroma bensin yang bisa membuat ngefly.

Produk lainnya seperti lem, aerosol, cairan pembersih, pengencer cat dan sebagainya.

Rupanya menghirup aroma bensin setara seperti kecanduan zat narkoba.

Sebab di dalamnya terkandung toluene, benzena dan hidrokarbon yang bercaun tinggi dan membuat otak kecanduan.

Padahal zat-zat tersebut juga terdapat timbal yang meracuni organ paru-aru.

Sebagian orang mencium aroma bensin untuk melarikan diri dari permasalahan dan sebagai penghilang kebosanan.

Apalagi cara ini lebih mudah untuk siapa pun lakukan daripada dengan obat-obatan atau narkoba yang harganya mahal.

Selain itu kurangnya edukasi, tekanan sosial dan kemiskinan tak jarang memicu anak-anak kecanduan hirup aroma bensin.

Padahal kebiasaan ini sangat berbahaya dan dapat menyebabkan efek buruk terhadap kesehatan.

Lanjutkan Membaca

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button