Berita

PT NTI Kini Merambah Pasar Asia

PMB Unigal
PMB Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
PMB Unigal
pmb Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House

Reportasee.com – PT Nojorono Tobacco International memiliki nama lain yang lebih terkenal dengan sebutan PT. NTI.

Nojorono Tobacco International merupakan perusahaan dengan produk berupa rokok.

PT. NTI ini merupakan perusahaan rokok paling besar urutan kelima di tanah air setelah pesaingnya.

Pesaingnya antara lain HM Sampoerna, Bentoel Group serta dua perusahaan rokok lainnya.

Perusahaan bernama PT. Nojorono Tobacco International  ini terkenal sebagai pemilik merek dagang Clas Mild serta Minak Djinggo.

Sejarah PT Nojorono Tobacco International

Berbeda dengan perusahaan lain, sistem kendali PT Nojorono Tobacco International berlangsung oleh lima keluarga sekaligus.

Mulanya ada Tjoa Kang Hay yang sempat bekerja untuk Nitisemito kemudian mengajak saudaranya Tan Kong Ping serta Tan Tjiep Siang.

Mereka mendirikan Trio dan kemudian Kang Hay menjadi pasangan baru di kawasan Kudus,Tan Djing Thay serta Ko Dje Siong.

Tujuannya guna mendirikan perusahaan Nojorono Tobacco.

Berdiri sejak tanggal 14 Oktober tahun 1932 silam, inovasi terbesar perusahaan selama ini yaitu rokok yang tahan air.

Di mana perusahaan pun juga mempunyai hak paten terkait penemuannya tersebut.

Produk tersebut memungkinkan berkat pemakaian paraffin saat tahapan produksi rokok.

Berkat keunggulan tahan airnya inilah rokok hasil produksi perusahaan Nojorono begitu populer.

Terlebih di kalangan nelayan maupun pelaut dengan merek dagang paling terkenal yakni Clas Mild.

Kendati demikian di kota-kota besar tanah air, Minak Djinggo sudah tak banyak beredar luas.

Tetapi di kawasan pesisir laut misalnya daerah Pantura masih tinggi peminat oleh para kalangan nelayan.

Hal ini lantaran cita rasanya yang khas, harganya murah serta kualitasnya tahan lama.

Firma Nojorono hadir tepat tanggal 14 Oktober tahun 1932 silam di kota Pati.

Kala itu bentuknya adalah Command it aire Vennoots Chap yang menjadi cikal bakal PT NTI.

Seiring pertumbuhan usahanya yang kian pesat saat itu, pabrik pun mereka pindahkan ke kota Kudus pada tahun 1934.

Lompatan besar pun terjadi di tahun 1973 ketika Firma Nojorono berganti status sebagai perseroan terbatas.

Kemudian nama perusahaan pun berubah jadi PT Nojorono Tobacco Company Limited.

Pihak PT. Nojorono Tobacco International sudah menggalang kalangan anak muda melalui situs bernama SimplyAuthentic.id.

Upaya Perusahaan Nojorono Wujudkan Kekebalan Komunal

Sebagai salah satu perusahaan terbesar, rupanya PT Nojorono Tobacco International peduli akan wabah corona yang terjadi di tanah air.

Instansi pemerintah serta sejumlah industri tembakau yang berada dalam PPRK atau Persatuan Perusahaan Rokok Kudus menggelar kembali program vaksinasi masyarakat.

Perusahaan yang tergabung dalam PPRK ada PT Djarum, PT NTI serta PR Sukun.

Kegiatan tersebut juga bekerjasama dengan Komando Distrik Militer kawasan Kudus yang terselenggara di Auditorium Universitas Muria Kudus.

Program ini berlangsung tiga hari lamanya sejak tanggal 5 sampai 7 Oktober 2021 lalu.

Presiden Director PT NTI yakni Stefanus JJ Batihalim mengemukakan dukungan terhadap usaha pemerintah.

Terlebih demi mewujudkan kekebalan komunal atau herd immunity.

Mereka berharap lewat program tersebut, distribusi vaksinasi bisa tersalurkan sesegera mungkin untuk masyarakat.

Kegaitan vakinasi dari PT NTI serta perusahaan lain mendapat sambutan sangat baik oleh masyarakat luas.

Melihat antusiasme yang tinggi dari masyarakat, Nojorono Tobacco menyediakan satu sepeda motor bagi peserta terpilih.

Health and Safety Department Head PT NTI yaitu T Sugiyanto menyatakan keseriusannya dalam mendukung program vaksin.

Program yang berlangsung 3 hari ini mendatangkan 7.500 dosis vaksin untuk masyarakat yang mendaftar lewat aplikasi Halodoc.

Perusahaan Nojorono berharap semua masyarakat Kabupaten Kudus bisa lebih mudah menjangkau kawasan vaksinasi.

Sehingga nantinya tahapan distribusi vaksin bisa lebih merata.

Bea Cukai Rokok Naik, Nojorono Lakukan Ekspor Perdana Ke Asia

Nojorono atau PT Nojorono Tobacco International melangsungkan ekspor perdana produk mereka.

Itikda ekspor tersebut menjadi wujud sambutan baik perusahaan terhadap imbauan kebijakan dari pemerintah.

Di mana pihak pemerintah mendorong produsen sigaret agar mulai menggiatkan upaya ekspor produk.

Stefanus JJ Ibrahim sebagai Presiden Director PT NTI mengkonfirmasi langkah ini menjadi respon terhadap kebijakan dari pemerintah.

Selain itu rencana ekspor adalah salah satu langkah lanjutan perusahaan guna menyikapi keadaan pandemi.

Langkah strategis mereka putuskan untuk menyiasati keberlangsungan dalam perguliran kesejahteraan pekerja serta roda bisnis.

Ia mengungkap pada tahun lalu banyak perusahaan merumahkan para pekerjanya akibat pandemi yang berlangsung.

Namun mereka berupaya keras menjamin keberlangsungan roda perekonomian serta lapangan kerja dengan cara melahirkan produk terbaru.

Tahun ini, PT NTI melanjutkan strategi bisnis perusahaan dengan cara meluaskan jangkauan pasar lewat upaya ekspor.

Kebijakan strategis tentu bukan menjadi solusi bisnis untuk perusahaan namun berdampak baik bagi pekerjanya.

Kebijakan ekspor perusahaan tempuh dengan melihat besarnya potensi terhadap pasar konsumen di kawasan mancanegara.

Selain itu menjadi salah satu upaya menyiasati kenaikan tarif CHT tahun 2021 yang mencapai rata-rata angka sebesar 12,5%.

Direktur manajer PT NTI yakni Arief Goenadibrata mengemukakan kenaikan CHT bisa berakibat kenaikan harga dan menekan daya beli di masyarakat.

Sigaret kretek termasuk salah satu identitas khas tanah air dan sekarang hanya produsen sigaret Indonesia yang memproduksi.

Sementara itu produk ekspor perdana PT. Nojorono Tobacco International  adalah kategori SKMM atau Sigaret Kretek Mesin Mild bernama Clas Mild.

Tentang pilihan produk ekspor, ia menjelaskan konsistensi perusahaan dalam prosedur pemilihan maupun penggunaan material terbaik.

Hal tersebut sebagai landasan pertimbangan kuat mengenai kebijakan ekspor.

Pihak Bea Cukai Kudus pun memberikan sambutan baik sekaligus apresiasi terhadap ekspor perdana perusahaan Nojorono.

Nojorono Tobacco Pertahankan Cita Rasa Indonesia Untuk Kuasai Pasar Dunia

Pihak PT Nojorono Tobacco International berkomitmen untuk mempertahankan kualitas produk khas tanah air untuk produk tembakau.

Upaya tersebut mereka lakukan guna terus memperkuat pangsa market ekspor ke banyak negara di seluruh dunia.

Dirut PT NTI mengatakan perubahannya lewat produk Clas Mild sudah mulai mereka ekspor ke market Asia.

Ekspor mereka lakukan guna memperkuat pangsa pasar produk tembakau tanah air dalam market dunia.

Dia mengungkap selama sembilan dekade, perusahaan sudah berbekal dengan prinsip warisan milik leluhur.

Prinsip inilah menjadi pondasi kuat guna menopang roda bisnis perusahaan Nojorono tetap berputar.

Salah satu bentuk upayanya dengan mengembangkan bisnis ekspor.

Lebih lanjut ia ia menjelaskan guna memperkuat pangsa pasar, perusahaan berkomitmen tetap menjaga kualitas produknya.

Program tersebut mereka lakukan lewat kampanye bernama Memori Rasa.

Kampanye ini mengajak penggemar mengingat lagi mengenai cita rasa khas Clas Mild yang tak pernah  berubah dari dahulu hingga sekarang.

Dengan kata lain perusahaan secara konsisten tetap menjaga kualitas produknya.

Sejak awal meluncur ke pasar pada 18 tahun lalu, Clas Mild sudah masyarakat gemari karena cita rasa khas.

Cita rasa itu hadir dengan bahan baku berupa tembakau serta cengkeh pilihan.

Hingga sekarang, rasa tersebut terus PT. Nojorono Tobacco International jaga dengan adanya proses produksi standar internasional.

Lanjutkan Membaca

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button