Berita

4 Kasus Kejahatan Berkedok Lowongan Kerja, Terbaru Viral Ajakan Mesum

PMB Unigal
PMB Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
H. Dindin Hardi S.Pd.,M.Pd
PMB Unigal
pmb Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
H. Dindin Hardi S.Pd.,M.Pd

Kasus kejahatan berkedok lowongan kerja berikut ini sangat mengkhawatirkan para pencari kerja yang jumlahnya cukup banyak.

Memang lowongan pekerjaan sering menjadi kedok untuk sejumlah oknum untuk melancarkan aksi kejahatannya.

Tawaran penghasilan besar dengan pekerjaan yang mudah sering memperdayai para pencaker alias pencari kerja.

Dengan demikian para korban yang merupakan pencari kerja tersebut masuk ke dalam alur yang pelaku buat.

Waspada, Ini Kasus Kejahatan Berkedok Lowongan Kerja yang Viral

Setidaknya ada beberapa kasus kejahatan bermodus penipuan lowongan kerja di sepanjang tahun 2022 ini.

Ada sejumlah kasus dengan modus lowongan kerja yang mencolok dan membahayakan siapa saja sebagai calon korbannya.

Apa saja kasus tersebut? Berikut informasi selengkapnya untuk Anda.

1. Pelecehan Modus Lowongan Kerja

Belum lama ini viral terjadi percobaan pelecehan yang berkedok lowongan kerja di kawasan Sidoarjo Jawa Timur.

Baca Juga :  Daftar Wisata di Jawa Timur untuk Lebaran 2021

Terdapat seorang pemilik konter hp atau pedagang pulsa yang kuat dugaan mengajak calon pegawainya berbuat mesum.

Dari informasi yang beredar, kasus kejahatan berkedok lowongan kerja viral setelah ada di unggahan Info Lowongan Kerja Sidoarjo pada hari Minggu kemarin.

Dalam postingan pertama, tampak unggahan lowongan kerja dengan foto konter HP.

Kemudian ada unggahan chat WA yang menampilkan percakapan antara seorang pelamar dan pemilik konter.

Setelah itu pelamar memberikan foto ia tengah dalam perjalanan ke konter tersebut.

Akan tetapi pemilik konter malah meminta izin kepada si pelamar untuk berbuat mesum di dalam kamar mandi konter.

Bahkan dia berjanji hanya melakukan pelecehan satu kali saja.

2. Penipuan Bekerja di Perusahaan Investasi

Sebanyak 44 pekerja migran Indonesia tertipu oleh sebuah lowongan pekerjaan di sosial media.

Awalnya mereka dijanjikan bisa bekerja di bidang hiburan kasino dan perhotelan, namun kenyataannya mereka bekerja di sektor investasi ilegal.

Baca Juga :  Viral Bocah 4 Tahun Kecanduan Hirup Aroma Bensin, Ini Efeknya!

Kabar itu terungkap oleh KBRI yang ada di Phnom Penh, perusahaan asal Tiongkok meniup puluhan PMI tersebut.

Kemudian perusahaan malah menugaskan mereka untuk bekerja di perusahaan investasi bodong dengan target pasar masyarakat di Indonesia.

Para calon PMI mendapat informasi loker yang ternyata kasus kejahatan berkedok lowongan kerja lewat sosial media di Instagram dan Facebook.

Di mana dalam iklan aslinya, iklan tersebut mengiming-imingi pekerjaan sebagai customer service untuk marketplace online dengan gaji sekitar $800 sampai $1500.

3. Jebakan ke Lembah Prostitusi Papua

Cerita pilu beredar dari salah seorang wanita yang kuat dugaan menjadi salah satu korban perdagangan manusia di sebuah kecamatan yang ada di Sukabumi.

Kala itu ia menyebut posisinya berada di pedalaman Papua.

Ada juga salah seorang korban berusia dewasa, ibu dengan satu anak berstatus sebagai orang tua korban.

Baca Juga :  Wisata Wana Tirta Dander Bojonegoro Jatim

Dia mengaku menyesal lantaran seorang kenalannya menjanjikan bekerja layak di sebuah tempat hiburan di kawasan Papua.

Korban berkata satu persatu temannya berangkat dari daerah asalnya yaitu Sukabumi bahkan masih berusia belia sekalipun.

Sang korban berkata selama di sana, dia menemani tamu yang datang bahkan sampai melayani nafsu syahwat para tamunya.

Beruntung keempat gadis asal Sukabumi tersebut bisa kembali ke rumahnya usai pihak kepolisian turun tangan.

4. Berakhir Pemerasan Video Tidak Senonoh

Terakhir ada seorang pria berinisial SM yang melakukan penipuan berkedok lowongan kerja di sebuah pabrik.

Dia menggaet korban dengan membuat akun Facebook palsu dan memakai profil seperti seorang perempuan.

Dari sanalah para pencari kerja melakukan komunikasi dengan pelaku kasus kejahatan berkedok lowongan kerja satu ini.

Saat sasarannya tergiur, SM meminta supaya calon karyawan mengirimkan video full body dan mengirimkannya ke SM.

Hal itu ia lakukan sebagai syarat tes kesehatan bebas dari HIV/AIDS.

Namun video itu malah SM jadikan bahan untuk memeras para korbannya.

Lanjutkan Membaca

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button