Berita

Perbedaan HIV dan AIDS, Gejala, Penyebab dan Cara Mengobati

PMB Unigal
PMB Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
PMB Unigal
pmb Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House

HIV dan AIDS adalah penyakit yang hingga kini menjadi momok di tengah masyarakat seluruh dunia.

Salah satu yang menjadi faktor penyebabnya yaitu banyaknya mitos serta hoax keliru tentang HIV/AIDS.

Hal ini juga tesmasuk tentang perbedaan penyakit HIV dan AIDS yang belum semua orang ketahui.

Mengenai penyakit tersebut, tahukah Anda kalau HIV serta AIDS sebenarnya merupakan dua hal yang berbeda satu sama lain?

Agar terhindar dari penyakit itu, sebaiknya Anda perlu mengetahui lebih dalam tentang HIV/AIDS.

Perbedaan HIV dan AIDS

Adapun perbedaan antara HIV dan AIDS bisa pahami dengan cukup mudah.

HIV sendiri merupakan singatan dari kalimat human immunodeficiency virus.

Pengertian HIV yaitu virus yang menyebabkan penyakit menyerang imun tubuh sehingga membuatnya rentan terhadap penyakit lain.

Sedangkan AIDS merupakan singkatan dari kalimat acquired immunodeficiency syndrome.

AIDS adalah sekumpulan penyakit atau gejala yang timbul sebagai akibat dari tahap lanjut infeksi penyakit HIV.

Orang yang mengidap AIDS kalau tak segera mendapat penanganan lanjut dapat berpotensi mengancam keselamatan jiwa.

  Tentang Penyakit HIV

Penemuan HIV pertama kali sekitar tahun 1980 an silam di kawasan New York serta Los Angeles.

Kala itu terdapat laporan ada penyakit pada lelaki gay yang jarang berada di tubuh orang dewasa lainnya.

HIV sendiri adalah retrovirus yakni sekelompok kecil virus dengan RNA sebagai lokasi materi genetiknya.

Saat HIV masuk ke tubuh seseorang, virus tersebut membuat RNA yang awalnya rantai tunggal jadi DNA dengan rantai ganda.

  Tentang Penyakit AIDS

Tak seluruh orang yang terpapar HIV akan mendapatkan juga AIDS.

Melansir dari sumber terpercaya, terdapat dua kriteria pasien HIV yang masuk kategori mempunyai AIDS.

Kriteria pertama yaitu kalau jumlah CD4 yang berada di dalam darah jumlahnya kurang dari 200 sel per mm kubik darah.

Kedua apabila pasien itu mengalami 1 dari 27 keadaan infeksi oportunistik yang jarang terjadi selain dalam pasien immunocompromised.

Hingga kini penyakit HIV dan AIDS masih menjadi perhatian khusus dan para ilmuwan berupaya untuk menemukan obatnya.

Gejala, Penyebab dan Cara Mengobati HIV dan AIDS

Setelah mengetahui tentang perbedaan antara dua penyakit itu, Anda juga perlu mengetahui lebih mendalam terkait penyakit tersebut.

  Gejala

Kebanyakan, para penderita mengalami flu skala ringan pada 2 smapai 6 minggu sesudah terinfeksi HIV.

Flu bisa beserta gejala lain dan bisa bertahan 1 hingga 2 minggu lamanya.

Sesudah flu membaik, gejala lain yang mungkin tak terlihat bertahun-tahun walaupun virus HIV sudah merusak kekebalan tubuh.

Pada banyak kasus, penderita baru tahu dia terserang HIV setelah periksa ke dokter akibat terserang penyakit parah.

Penyakit tersebut menyerang sebagai akibat melemahnya daya tahan tubuh.

Contoh penyakit parahnya yaitu diare kronis, toksoplasmosis otak serta pneumonia.

 Penyebab

Adapun penyebab dari HIV adalah human immunodeficiency virus sesuai nama penyakinya.

Kalau tak mendapat pengobatan dengan segera, HIV Bisa semakin memburuk serta berkembang jadi penyakit lanjutannya.

Penularan HIV bisa terjadi lewat hubungan melalui bagian organ depan ataupun belakang, transfusi darah serta pemakaian jarum suntik.

Bentuk penularan lainnya bisa berupa dari ibu ke anak selama kehamilan, melahirkan ataupun menyusui meskipun terbilang jarang.

 Cara mengobati

Penderita yang sudah terdiagnosis HIV Harus secepatnya mendapat pengobatan berupa terapi ARV atau antiretroviral.

Nantinya ARV bekerja dengan mencegah virus HIV bertambah semakin banyak sehingga tak menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.

Dengan mengetahui tentang HIV dan AIDS diharapkan jumlah penderitanya bisa semakin berkurang.

Lanjutkan Membaca

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button