Berita

Faktor Penyebab Skizofrenia yang Penting Dipahami

PMB Unigal
PMB Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
PMB Unigal
pmb Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House

Skizofrenia merupakan salah satu jenis gangguan mental yang mengakibatkan adanya halusinasi dan delusi bagi penderitanya. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Ada berbagai faktor penyebab skizofrenia yang harus Anda waspadai. Berikut ulasannya.

Faktor Genetik

Skizofrenia dapat terjadi karena adanya faktor genetic. Orang tua yang mengidap gangguan skizofrenia berpotensi untuk menurunkan penyakit tersebut kepada anaknya sehingga anak tersebut juga mengalami gangguan yang sama.

Berdasarkan hasil riset, apabila salah satu dari orangtua anak mengidap gangguan skizofrenia maka anaknya memiliki resiko 13% lebih tinggi mengalami gangguan yang sama. Hal ini bahkan juga berlaku pada anak hasil adopsi sejak kecil oleh orang tua angkat mengidap skizofrenia.

Lain halnya jika kedua orang tua yang mengalami gangguan skizofrenia. Apabila kedua orangtua mengalami gangguan skizofrenia, maka resiko anak mengalami kondisi serupa meningkat hingga mencapai 40% lebih tinggi. Resiko akan semakin meningkat pada kasus kelahiran anak kembar.

Pada anak kembar dengan orang tua penderita skizofrenia, salah satu akan terlahir normal, dan yang satunya lagi akan mengalami gangguan yang sama dengan orang tuanya. Anak ini memiliki resiko 50% lebih besar mengalami skizofrenia.

Komplikasi Kehamilan dan Persalinan

Beberapa kondisi saat berada dalam kandungan juga dapat menjadi faktor penyebab skizofrenia. Kondisi ini antara lain ibu yang mengidap diabetes, terkena virus atau racun, kekurangan nutrisi, serta pendarahan dalam masa kehamilan.

Tidak hanya pada masa kehamilan saja, tapi hingga masa persalinan yang bermasalah dapat mengakibatkan lahirnya seorang anak dengan gangguan skizofrenia. Kondisi persalinan ini misalnya kelahiran prematur, berat badan yang terlalu rendah dan kekurangan oksigen atau asfiksia saat lahir.

Faktor Kimia pada Otak

Selain beberapa faktor penyebab skizofrenia di atas, masalah pada otak juga dapat mengakibatkan terjadinya skizofrenia. Otak memiliki cat bernama serotonin dan dopamine yang berfungsi untuk mengirimkan sinyal antarsel otak sebagai bagian dari neurotransmitter.

Agar otak mampu berpikir dengan baik, kedua zat ini harus berada pada kadar tertentu yang seimbang. Ketika kadar kedua zat ini tidak seimbang, maka akan terjadi masalah pada otak. Sinyal pada otak tidak terkirim dengan baik dan sel-sel otak tidak dapat bekerja optimal sehingga muncul gejala skizofrenia.

Struktur dan fungsi otak sangat berpengaruh pada kinerja otak. Seorang pengidap skizofrenia pada umumnya memiliki struktur dan fungsi otak yang berbeda dari orang normal pada umumnya. Beberapa perbedaan struktur dan fungsi otak ini antara lain:

Ventrikel otak

Ventrikel merupakan bagian dalam otak yang berisi cairan. Penderita gangguan skizofrenia pada umumnya memiliki ventrikel otak dengan ukuran yang lebih bear daripada orang normal.

Lobus temporalis

Lobus temporalis merupakan bagian otak yang berpengaruh pada ingatan manusia. Orang yang mengalami gangguan skizofrenia biasanya memiliki lobus temporalis yang lebih kecil dibandingkan orang pada umumnya.

Sel otak

Sel-sel pada otak saling terhubung satu sama lain dengan jumlah koneksi yang sangat banyak. Dari banyaknya koneksi antarsel ini, pada penderita gangguan skizofrenia jumlahnya lebih sedikit daripada otak orang tanpa gangguan mental.

Stres

Sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa stress dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan mulai dari kesehatan fisik hingga mental. Stress yang berkepanjangan disinyalir juga dapat mengakibatkan terjadinya gangguan skizofrenia.

Pada umumnya, stress yang terjadi karena mengalami trauma di masa kecil memberi efek berupa halusinasi yang bahkan terbawa hingga dewasa. Semakin lama penderita biarkan, kondisi ini akan semakin mengganggu kesehatan mental.

Anak-anak yang mengalami abusive atau kekerasan biasanya akan mengalami trauma yang mendalam. Apabila tidak ada dukungan dari orang lain untuk keluar dari trauma ini, maka anak akan semakin stress dan tertekan. Hal ini akan semakin membuat resiko skizofrenia sulit untuk dihindari.

Namun demikian, keharmonisan keluarga tidak selalu menjamin seseorang terhindar dari gangguan mental ini. Banyak kasus dimana penderita skizofrenia berasal dari keluarga yang harmonis dan penuh dukungan. Banyak faktor penyebab lain yang perlu Anda pertimbangkan.

Faktor Risiko Lainnya

Tidak hanya faktor penyebab skizofrenia yang dapat menimbulkan gangguan skizofrenia. Ada juga factor risiko skizofrenia yang memicu terjadinya skizofrenia pada orang-orang yang telah memiliki gejala gangguan ringan. Beberapa faktor risiko skizofrenia antara lain adalah sebagai berikut:

Penyakit autoimun

Penyakit autoimin dan peradangan dapat menyebabkan peningkatan aktivasi pada sistem kekebalan tubuh. Hal ini dapat memicu terjadinya gejala-gejala gangguan skizofrenia.

Penyalahgunaan obat-obatan terlarang

Obat-obatan yang mengandung psikoaktif atau psikotropika penggunaannya harus dalam pengawasan dokter. Apabila obat ini disalahgunakan, maka akan mengakibatkan berubahnya pola pikir selama masa remaja dan dewasa muda sehingga terjadi skizofrenia.

Cedera otak

Cedera pada otak yang diakibatkan oleh kecelakaan, terjatuh, atau kekerasan yang terjadi saat masih kecil dapat memicu terjadinya skizofrenia. Hal ini terjadi apabila terdapat perubahan struktur dan fungsi otak.

Infeksi virus

Berbagai macam virus dapat menyebabkan meningkatnya resiko gangguan skizofrenia, terutama influenza dan polio. Virus yang menyerang ibu hamil biasanya akan berpengaruh pada janinnya sehingga memiliki resiko skizofrenia lebih tinggi.

Lanjutkan Membaca
Back to top button