Berita

Emma Racudanu, Petenis Muda Pencetak Sejarah

PMB Unigal
PMB Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
PMB Unigal
pmb Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House

ReportaseeJATENG.com – Emma Racudanu menjadi sorotan publik berkat prestasi yang berhasil petenis muda ini torehkan hingga mendapat pujian dari Ratu Elizabeth II.

Dunia olahraga kini semakin menarik perhatian masyarakat bahkan tidak jarang menarik minat masyarakat lebih banyak.

Belum lama ini ajang Olimpiade Tokyo yang sempat heboh dengan aksi para yang juga sangat luar biasa.

Bahkan banyak orang dari negara lain yang member pujian karena maerasa takjub dengan permainan para atlet Indonesia.

Setelah masa olimpiade, kini sosok petenis wanita muda Inggris juga menunjukkan prestasinya di ajang US Open 2021.

Pasalnya petenis muda ini mampu menjadi juara dan mengalahkan pemain unggulan lainnya dengan set menakjubkan.

Profil Petenis Muda

Tampil sebagai atlet petenis muda pertama dalam ajang US Open 2021, Emma langsung membuat bangga seluruh penonton.

Tidak heran jika banyak orang ternama hingga masyarakat luas yang sangat bangga dengan prestasi sang petenis.

Bahkan sejak viral sosok Emma langsung membuat banyak pihak penasaran dengan profil pribadinya.

Memiliki nama lengkap Emma Racudanu, petenis berusia 18 tahun ini lahir di Toronto, Kanada.

Racudanu lahir pada tanggal 13 November 2002 di Toronto, ayah Emma orang Romania sedangkan Ibu orang China.

Namun Racudanu dan keluarganya pindah ke Negara Inggris sejak Emma berusia 2 tahun hingga sekarang.

Memiliki aliran darah orang Romania membuat Emma sangat dekat dengan Negara sang ayah bahkan hingga mengidalakan Simon Halep.

Emma sendiri menyukai olahraga tenis sejak masih berusia 2 tahun, sehingga mmebulatkan tekadnya untuk belajar tenis.

Kecintaan Emma terhadap olahraga tenis sejak kecil membuatnya bertekad untuk terjun kedua olahraga tersebut.

Sehingga Emma Racudanu mulai bermain tenis di Bormley Tennis Academy saat usianya menginjak 5 tahun.

Selain bermain di Vormley Tennis Academy, Emma juga bermain di sekolahnya yang bernama Newstead World School.

Meskipun sibuk menggeluti bidang olahraga tenis, sosok Emma tidak pernah meninggalkan pendidikan formal.

Hal ini terlihat dari nilai-nilai bagus dalam mata pelajaran Matematika serta Ekonomi yang selalu mendapat nilai A.

Emma Racudanu Berhasil Mengalahkan Lawan

Racu danu terbilang masih berusia cukup muda yaitu 18 tahun namun prestasinya mampu mmebuat negaranya bangga.

Meskipun lahir di Toronto, Kanada, namun Emma tumbuh besar sebagai warga Inggris dan bertanding mewakili Inggris.

Emma Racudanu merupakan pemain non unggulan yang mampu memperlihatkan keunggulannya dalam pertandingan.

Petenis peringkat 150 di dunia ini di gadang-gadang dapat menempati peringkat ke 23 karena keberhasilannya.

Hal ini terbukti dengan Emma berhasil menjadi juara dan membawa pulang piala grand slam US Open 2021.

Dalam pertandingan yang berlangsung pada Sabtu, 11 September 2021 Emma berhasil meraih skor 6-4, 6-3.

Skor tersebut ia raih saat bertanding melawan Leylah Fernandez seorang pemain tenis asal Negara Kanada.

Emma memberikan penampilan terbaiknya di final setelah berjuang melewati babak kualifikasi.

Dan petenis wanita muda ini merasa pertandingannya saat ini termasuk sangat sulit serta pertandingan level tinggi.

Sempat Mengalami Luka Berdarah

US Open 2021 baru saja terselenggara di New York, Amerika Serikat yang bertempatan di Arthur Ashe Stadium.

Bahkan pertandingan tenis sudah mencapai babak final yang menampilkan Emma Racudanu dan Leylah pada putaran pertama.

Dalam pertandingan final tersebut pertunjukkan Emma dengan lawannya sangat serukarena sempat mengalami insiden.

Meskipun begitu Racudanu berhasil menggalakan reli daru Leylah dengan penuh perjuangan pada set kedua.

Seelah berhasil menggagalkan reli singkat dari Leylah sehingga Emma unggul dengan skor 5-2 lebih dekat dengan kemenangan.

Pasalnya Emma cukup membutuhkan satu skorlagi untuk memenangkan pertandingan final melawan Leylah.

Sempat di gagalkan Emma, Fernandez tidak tinggal diam dan kembali melakukan perlawan dengan unggul 5-3.

Demi bertahan Emma sempat mengalami luka pada lutut hingga mendapat timeout medis guna merawat luka di lutut Emma.

Meskipun sempat mengalami luka pada bagian lutut, Emma tetap bangkit dan kembali berjuang meraih kemenangan.

Emma mengungkapkan bahwa pola pikirnya yang membantu ia bangkit di saat sulit untuk meraih apa yang di citakan.

Sang Pencetak Sejarah Hingga Banjir Pujian

Sungguh mencengangkan melihat keberhasilan Racudanu yang berhasil mencapai final di tempat pertama.

Tidak hanya itu bahkan Emma berhasil menjadi juara dalam babak tersebut dan peristiwa tersebut sangat bersejarah.

Berkat kemenangannya di US Open 202, Emma Racudanu mendapat gelar grand slam termuda setelah Maria Saharpova.

Selain itu Emma juga berhasil memenangkan gelar utama setelah Virginia Wade pada tahun 1977 di Wimbledon.

Tidak heran jika Emma menerima banyak ucapan selamat sertapujian dari orang-orang terkemuka serta masyarakat.

Bahkan Ratu Elizabeth II juga tidak ketinggalan untuk memberikan selamat kepada petenis wanita muda ini.

Ratu Elizabeth II mengakui bahwa Emma sebagai wanita muda yang menginspirasi generasi tenis lainnya.

Selainitu masih banyak lagi orang yang juga memberikan pujian kepada Emma Racudanu yang sangat membanggakan.

Lanjutkan Membaca
Back to top button