Berita

Viral Tren Mandi Lumpur Kotor di TikTok Demi Gift, Ini Efeknya Bagi Kesehatan

PMB Unigal
PMB Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
PMB Unigal
pmb Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House

Belakangan ini, tren mandi lumpur kotor di TikTok seolah-olah menjadi mata pencaharian para pengguna sosial media tersebut.

Di mana mandi dengan lumpur kotor sebenarnya adalah hal yang tak boleh kita lakukan mengingat bahayanya untuk kesehatan.

Karena itulah, banyak warganet yang mencekam tren mandi lumpur kotor di TikTok meskipun viral tersebut.

Tren Mandi Lumpur Kotor di TikTok, Viral Namun Membahayakan

Terbaru, sejumlah live TikTok memperlihatkan tren mandi lumpur kotor di TikTok dan diikuti banyak orang.

Beberapa orang melakukan kegiatan tersebut dari mulai kalangan dewasa sampai lansia sekalipun.

Mereka melakukan mandi lumpur dengan merendam tubuh di dalam bak semen berisi campuran lumpur dan air.

Para penonton live yang memberikan satu koin akan membuat mereka menyiramkan lumpur ke tubuhnya satu kali.

Sementara itu, jika mendapatkan gift 100 koin, mereka akan menyiramkan diri dengan lumpur yang lebih banyak sampai satu bak sekalipun.

Akun bernama @atorizzs sering mengabadikan live TikTok yang viral tersebut.

Dalam konten unggahan akun itu, tampak beberapa aksi hasil rekaman layar mandi lumpur yang dilakukan seorang wanita muda, ibu, sampai nenek.

Dalam keterangan pengunggah, dia menyebut bahwa orang yang melakukan live mandi lumpur kotor tersebut adalah satu keluarga.

Sebab, sebelumnya sang ibu sudah live dari jam 5 subuh hingga jam 9 pagi, kemudian sang anak melanjutkannya mulai dari jam 10 pagi sampai sore.

Banyak warganet yang menyarankan agar tidak mengikuti tren tersebut karena berbahaya bagi kulit.

Pendapat Dokter Tentang Mandi Lumpur Kotor

Menyadur Detikhealth.com, Dr. Darma SpKK selaku dokter spesialis kulit berpendapat tentang tren tersebut.

Menurutnya, tren seperti ini tentu sangat berbahaya bagi kulit.

Besar kemungkinan, mandi dengan air kotor dapat memicu kontaminasi mikroorganisme yang menjadi penyebab penyakit.

Selain itu, air kotor juga bisa saja mengandung bahan kimia, logam berat, limbah, serta bahan organic ataupun anorganik.

Penyakit Karena Air Lumpur yang Kotor

Terkena apalagi mandi air lumpur yang kotor bisa memicu banyak penyakit kulit.

Apalagi jika orang yang melakukannya tidak mendapat penanganan medis yang semestinya.

Melansir halodoc.com, berikut ada beberapa penyakit kulit yang bisa saja terjadi karena terpapar air lumpur kotor.

1. Penyakit Kulit Karena Gigitan Hewan

Serangga dan hewan serangga bisa saja berada dalam lumpur kotor sehingga memicu risiko penyakit kulit.

Beberapa gigitan hewan tersebut bisa menyebabkan penyakit lain, seperti Zika ataupun malaria.

Untuk meminimalisir risiko infeksi seperti itu, sebaiknya menyediakan kotak P3K yang berisi persediaan membersihkan, menutupi, sampai merawat luka ringan.

2. Infeksi Bagian Kulit dan Jaringan Lunak

Terkena air lumpur yang kotor dapat memicu infeksi kulit pada luka terbuka yang ada sebelumnya.

Gejala infeksi karena kondisi seperti ini antara lain kemerahan yang meluas, rasa hangat, dan nyeri ketika menekannya.

3. Kurap

Biasanya kurap muncul lantaran kurangnya kelembaban terutama kebersihan.

Oleh karena itu, lumpur kotor dapat menyebabkan munculnya kurap atau justru memperparah kondisi yang ada sebelumnya.

Sebagai informasi, jamur penyebab kurap bisa dengan cepat berkembang biak pada situasi lembab.

Apalagi di sela-sela dari dan lipatan kulit orang yang mandi air lumpur tersebut.

Kaki yang terendam lumpur kotor juga bisa memicu pertumbuhan jamur.

4. Dermatitis Alergi

Kondisi genangan air lumpur kotor juga akan lebih berisiko untuk orang yang sudah mempunyai masalah kulit sebelumnya seperti dermatitis.

Kulit yang sensitif, apalagi pada situasi dingin dan lembab bisa berisiko mengalami dermatitis tinggi.

Terlebih kalau terendam air kotor pastinya dapat menyebabkan komplikasi serta memperparah kondisi dermatitis alergi tersebut.

Oleh sebab itu, sebaiknya ada tindakan preventif demi mencegah tren mandi lumpur kotor di TikTok semakin luas.

Lanjutkan Membaca
Back to top button