Berita

Viral Pengobatan Katarak Menggunakan Serbuk, Ini Cara yang Paling Tepat

PMB Unigal
PMB Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
PMB Unigal
PMB Unigal
pmb Unigal
Aqsa Guest House

Para penderita penyakit katarak tentu membutuhkan pengobatan katarak yang paling tepat agar kondisinya bisa pulih seperti sedia kala.

Pasalnya jika pengobatan secara sembarangan saja maka membuat kondisinya semakin parah dan tidak menemui keberhasilan.

Oleh sebab itu, para penderita katarak perlu berhati-hati dengan semua hal yang terkait pengobatan penyakit katarak.

Viral Pengobatan Katarak Dengan Serbuk Bisa Sebabkan Buta

Di sosial media sedang viral video yang memperlihatkan seorang wanita tengah menaburkan obat bubuk di matanya.

Berdasarkan narasi video tersebut, disebutkan bahwa obat bubuk itu bisa menyembuhkan katarak.

Video itu pun berhasil menarik perhatian warganet lantaran rasa penasaran mereka terhadap pengobatannya.

Terkait dengan video itu, dr. Zeiras Eka Djamal, SpM menjelaskan bahwa sampai saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan mata katarak.

Pemakaian obat seperti itu justru bisa menimbulkan bermacam risiko lainnya tergantung berdasarkan jenis obat.

Bahkan kemungkinan terparah dari upaya pengobatan katarak tersebut yaitu bisa menyebabkan kebutaan.

Di samping itu, kalau obat tidak mengandung zat yang bisa beresiko ke mata, maka obat tersebut tidak dapat merusak mata.

Namun obat tersebut juga tidak mampu menghilangkan penyakit katarak.

Walaupun operasi adalah satu-satunya cara untuk menyembuhkan katarak, dr. Zeiras mengingatkan agar tak terburu-buru melakukan tindakan operasi.

Pasalnya penderita katarak perlu pemeriksaan lebih lanjut agar bisa mengetahui tingkat keparahan kondisinya itu.

Biasanya, gangguan mata katarak terjadi pada usia lanjut, tetapi tidak menutup kemungkinan bisa dialami oleh kalangan usia muda.

Jenis Pengobatan Penyakit Katarak yang Tepat

Katarak adalah kondisi saat lensa mata yang seharusnya transparan namun menjadi keruh.

Memang operasi katarak menjadi satu-satunya pilihan pengobatan yang paling efektif untuk mengatasi kabut pada bagian lensa mata.

Namun, cara untuk mengatasi katarak tak selalu dengan pembedahan.

Operasi hanya bisa dokter lakukan saat gejala katarak yang Anda rasakan begitu mengganggu kegiatan sehari-hari.

Tidak  hanya untuk menghilangkan katarak serta mengembalikan penglihatan sepenuhnya, ada beberapa pengobatan dengan katarak untuk memperlambat perkembangannya.

Adapun upaya tersebut antara lain:

1. Menggunakan Kacamata Khusus

Kalau gejala penyakit katarak tidak terlalu mengganggu, mungkin Anda belum memerlukan operasi katarak.

Memakai kacamata bisa menjadi salah satu cara agar bisa mengobati katarak sehingga perkembangan penyakitnya bisa dihambat.

Anda mungkin butuh untuk mengganti resep kacamata dari waktu ke waktu antara umur 40 sampai 60 tahun.

Pasalnya lensa alami mata Anda akan semakin kehilangan kelenturannya serta kemampuan fokusnya.

2. Obat Tetes Mata

Melansir dari American Optometric Association, artikel tersebut menyebutkan bahwa lanosterol mampu menjadi salah satu cara untuk mengatasi katarak.

Selain itu, lanosterol juga bisa memperlambat perkembangan katarak itu sendiri.

Sebagai informasi, lanosterol termasuk ke dalam kelompok senyawa kimia yang bernama sterol.

Dalam sebuah hasil studi, peneliti menyebut bahwa sterol tambahan bisa mencegah pembentukan gumpalan protein penyebab katarak.

3. Perubahan Gaya Hidup

Sambil menunggu operasi katarak yang bisa saja akan Anda lakukan, penderita bisa mengurangi gejala akibat katarak.

Hal ini bisa dengan pengobatan rumahan serta perubahan gaya hidup.

Perubahan gaya hidup tersebut misalnya memastikan lensa kontak atau kacamata sesuai dengan resep, menggunakan kaca pembesar dan masih banyak lagi.

4. Operasi

Mungkin saja dokter akan menyarankan operasi untuk mengobati katarak kalau sudah mengganggu kegiatan setiap hari.

Pasalnya, sampai saat ini operasi katarak masih menjadi satu-satunya terapi pengobatan yang bisa menyembuhkan katarak.

Itulah beberapa cara yang benar untuk pengobatan katarak dan perlu penderitanya perhatikan.

Lanjutkan Membaca
Back to top button