Berita

Video Syur Mirip Artis Viral, Apakah Termasuk Penyimpangan Seks Eksibisionis?

PMB Unigal
PMB Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
PMB Unigal
PMB Unigal
pmb Unigal
Aqsa Guest House

Belakangan ini video syur mirip artis terkenal viral di sosial media dan diduga termasuk dalam penyimpangan seks eksibisionis.

Pasalnya dalam video syur tersebut menampilkan adegan tak senonoh dan mempertontonkan alat kelamin para pemainnya.

Tak heran jika video syur seperti itu cepat tersebar di sosial media apa saja.

Viral Video Syur Mirip Artis yang Diduga Penyimpangan Seks Eksibisionis

Video syur yang pemerannya mirip artis selalu menghebohkan jagat maya dan kalangan warganet.

Awalnya video tersebut tersebar luas di telegram, dan kemudian menjadi viral di sosial media lain termasuk Twitter.

Sebelumnya, diberitakan ada beberapa video syur yang memperlihatkan sosok pria dengan paras mirip artis di sosial media.

Artis-artis tersebut antara lain Chevra Yolandi, Zikri Daulay dan terbaru yaitu Rezky Aditya.

Kemunculan video syur pria yang mirip Zikri Daulay, Chevra Yolandi dan Rezky Aditya tentu mengejutkan public.

Bagaimana tidak, ketiga publik figur tersebut terkenal sebagai sosok yang islami.

Semua video syur yang kuat dugaan milik artis itu mulanya beredar di WhatsApp atau telegram sampai akhirnya beredar luas di masyarakat.

Dalam video syur yang mirip artis tersebut, tampak jelas para pemainnya memperlihatkan organ intim mereka ke kamera.

Menanggapi video syur seperti itu, Dokter Boyke menuturkan bahwa seseorang yang merekam organ vitalnya sendiri lalu mempertontonkannya ke orang lain adalah penyimpangan seksual.

Mengutip tayangan Status Selebriti, Dokter Boyke menuturkan bahwa hal itu terkenal sebagai penyimpangan seks eksibisionis.

Lebih lanjut, Dokter Boyke menyebut bahwa pelaku eksibisionis memiliki dasar-dasar penyebab dan biasanya mempunyai kelainan kepribadian jiwa.

Apa Itu Eksibisionis?

Sebagai informasi, eksibisionis adalah suatu tindakan untuk memperlihatkan alat kelami kepada orang asing tanpa persetujuan.

Pelaku eksibisionis mempunyai keinginan yang kuat untuk  orang lain amati saat melakukan aktivitas seksual.

Parahnya hal tersebut dapat membuat mereka semakin bergairah secara seksual.

Kondisi tersebut masuk ke dalam gangguan paraphilia atau suatu penyimpangan seksual.

Umumnya, eksibisionis hanya terbatas pada menunjukkan alat kelamin dan tidak melakukan kontak seksual secara langsung dengan korban.

Namun pelakunya dapat bermastrubasi sambil mengekspos alat kelaminnya sendiri dan merasakan kepuasan seksual terhadap perilakunya itu.

Faktor Penyebab Eksibisionis

Ada sejumlah faktor yang bisa menjadi penyebab seseorang mengalami penyimpangan seks eksibisionis.

Faktor tersebut antara lain gangguan kepribadian anti sosial, penyalahgunaan alkohol, sampai kecenderungan pedofilia.

Bukan itu saja, faktor lain yang mungkin masih berkaitan yaitu pelecehan seksual dan emosional saat anak-anak.

Seseorang mungkin saja mengalami eksibisionis kalau memenuhi kriteria di bawah ini:

– Mempunyai fantasi, perilaku atau dorongan berulang untuk meningkatkan gairah seksual dengan memperlihatkan kelaminnya selama 6 bulan.

– Merasa begitu tertekan atas dorongan untuk melakukan perilaku tersebut sehingga tidak bisa menjalani kehidupannya dengan baik.

Pengobatan Eksibisionis

Bagi orang dengan gangguan eksibisionis kerap kali tidak mencari perawatan sampai pihak berwenang mengatasinya.

Padahal ada beberapa perawatan yang berlaku untuk penderita eksibisionis seperti:

1. Psikoterapi

Penelitian menunjukkan bahwa terapi perilaku kognitif afektif bisa mengobati gangguan eksibisionis.

Terapi itu  bisa membantu penderitanya untuk mengidentifikasi pemicu yang menyebabkan dorongan melakukan eksibisionis.

2. Obat-obatan

Tak hanya psikoterapi, obat-obatan juga bisa berguna untuk membantu pengobatan eksibisionis.

Obat-obatan itu dapat menghambat hormone seksual yang berdampak terhadap penurunan Hasrat secara seksual.

Bentuk obat-obatan tersebut antara lain leuprolide serta medroxyprogesterone asetat.

3. Support Group

Selain terapi dan obat, perilaku eksibisionis juga mendapat support group atau konseling secara kelompok.

Konseling melibatkan orang dengan masalah serupa tetapi melibatkan pekerja kesehatan mental.

Meskipun wujud penyimpangan seks eksibisionis pada video syur mirip artis sedikit berbeda, hal itu tetap saja mengkhawatirkan.

Lanjutkan Membaca
Back to top button