Berita

Video Pria Bercelurit Tewas Ditembak Polisi, Ini Kronologinya

PMB Unigal
PMB Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
PMB Unigal
PMB Unigal
pmb Unigal
Aqsa Guest House

Reportasee.comVideo pria tewas bercelurit ditembak polisi saat ini menjadi viral terutama di kalangan pengguna sosial media.

Dalam video yang tayang dengan durasi selama 30 detik ini, pria sebagai korban penembakan itu mengenakan jaket berwarna gelap.

Selain itu terlihat pula ia mengenakan helm putih yang tengah terkapar seraya memegang sebuah senjata tajam berupa celurit.

Dari informasi yang beredar, pria itu bernama Herman yakni warga Dusun Polay Timur di Desa Gadu Timur.

Tempat tinggal pria korban penembakan tersebut berada di Kecamatan Ganding kawasan Kabupaten Sumenep di Jawa Timur.

Sebelum terkapar karena tertembak, terlihat Herman mendekati seorang pria yang mengenakan kaus berwarna merah.

Kuat dugaan jika pria dengan kaus berwarna merah itu adalah seorang anggota kepolisian.

Sepertinya, Herman seperti ingin menyerang polisi menggunakan senjata tajam berupa celurit.

Tetapi pria yang mengenakan kaus berwarna merah itu segera melumpuhkan Herman dengan sebuah tembakan saja.

Usai Herman dalam kondisi terkapar, tiga orang pria yang kuat dugaan merupakan anggota polisi pun mendekati Herman.

Sayangnya, Herman tewas saat perjalanannya menuju ke rumah sakit.

Berdasarkan laporan yang beredar, peristiwa itu terjadi tepatnya di Jalan Raya Desa Kolor yang berada di Kecamatan Kota Sumenep.

Peristiwa naas itu terjadi pada hari Minggu tanggal 13 Maret 2022 kemarin.

Video penembakan pria dengan celurit itu pun mencuri perhatian warganet sampai menjadikannya viral di kalangan pengguna sosial media. 

Kronologi Video Pria Bercelurit Tewas Ditembak Polisi yang Lagi Viral

Sementara itu karena viralnya video pria bercelurit tewas ditembak polisi, aparat kepolisian setempat pun memberikan tanggapannya.

AKP Widiarti selaku Kepala Seksi Humas Polres Sumenep menjelaskan sebelumnya kepolisian sudah member peringatan untuk Herman.

Peringatan itu mereka tujukan agar Herman meletakkan senjata tajam berupa celuritnya.

Akan tetapi Herman terus saja mengacungkan celurit miliknya dan hendak menyerang anggota polisi.

Karena alasan itulah, polisi pun kemudian melumpuhkan Herman agar tidak melanjutkan aksinya.

Di sisi lain, salah satu warga bernama Sunardi yang turut menyaksikan peristiwa itu pun memberikan kesaksiannya.

Sunardi menyebutkan Herman ingin merampas motor milik seorang perempuan memakai senjata tajam.

Kemudian perempuan tersebut berteriak karena merasa ketakutan sekaligus terancam.

Setelah itu ada salah seorang warga yang memutuskan untuk menghubungi kepolisian setempat.

Polisi yang sudah tiba ke lokasi kejadian berlangsung kemudian melumpuhkan Herman.

Melalui telepon, Sunardi mengatakan tampaknya pria yang sudah polisi tembak itu mempunyai gangguan jiwa.

Bahkan kabar dari keluarga pria bernama Herman itu juga menyatakan hal serupa.

Sedangkan paman dari Herman yang bernama Abdul Jalil turut memberikan keterangan terkait video yang sedang viral tersebut.

Abdul Jalil menjelaskan keponakannya yang sudah tewas tertembak itu tampak stress selama satu minggu terakhir.

Kendati demikian dia belum mengetahui secara pasti apa yang menjadi penyebab Herman menjadi stress.

Bukan itu saja, ia mengaku Herman kerap membawa senjata celurit ke mana saja.

Dia juga menduga aksi Herman terpengaruh dengan minuman beralkohol.

Jalil menuturkan ia sudah menasihati Herman supaya jangan keluyuran keluar.

Namun tetap saja, Herman masih keluyuran sambil membawa senjata tajam berupa celurit.

Adapun Jalil sebelumnya sudah menghubungi ibu Herman yang saat ini berada di negara Malaysia.

Tujuan Jalil menghubungi ibu Herman adalah untuk memasung Herman.

Hal ini bertujuan agar Herman tidak keluyuran serta mengganggu warga sekitar apalagi orang lain.

Mendengar usul tersebut, ibu Herman pun menyetujuinya.

Sampai kini, video pria bercelurit tewas ditembak polisi viral di kalangan warganet.

Lanjutkan Membaca

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button