Setelah sempat menerapkan kebijakan lockdown selama tiga minggu, aktivitas belajar mengajar di SMPN 8 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kini kembali berjalan normal.
Penyebaran cacar air dan gondongan yang sempat menjangkiti puluhan siswa menjadi alasan utama pemberlakuan pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada pertengahan Oktober hingga awal November 2024.
Pemulihan Proses Belajar di Sekolah
Kepala SMPN 8 Kota Tangsel, Muslih, menyatakan bahwa kegiatan belajar mengajar tatap muka dimulai kembali pada Selasa, 5 November 2024.
Awalnya, rencana pembukaan kembali dijadwalkan pada 31 Oktober, namun ditunda demi memastikan situasi aman dan terkendali.
“Saya minta agar sekolah mulai kembali pada Senin, 4 November, tetapi disarankan untuk dimulai Selasa supaya tidak langsung ada kegiatan kerumunan seperti upacara bendera,” ujar Muslih saat diwawancarai pada Rabu, 13 November 2024.
Keputusan ini bukan hanya inisiatif sekolah, melainkan hasil evaluasi bersama Dinas Kesehatan Kota Tangsel melalui Puskesmas Keranggan yang bertanggung jawab memantau kesehatan siswa dan guru di sekolah tersebut.
Protokol Kesehatan Ketat Diterapkan
Meskipun kegiatan belajar sudah kembali normal, protokol kesehatan (prokes) diberlakukan secara ketat untuk mencegah terjadinya kasus serupa.
Semua siswa dan guru diwajibkan menggunakan masker selama berada di kelas. Fasilitas cuci tangan dengan air mengalir dan hand sanitizer disediakan di setiap ruang kelas, sementara penyemprotan disinfektan dilakukan rutin setiap minggu.
“Prokes ini menjadi kebiasaan baru. Kami tidak hanya menyediakan sarana kebersihan, tetapi juga terus mengedukasi siswa dan guru tentang pentingnya menjaga kesehatan,” jelas Muslih.
Pembelajaran dari Wabah
Muslih mengungkapkan bahwa peristiwa ini menjadi pelajaran penting bagi sekolah.
Ia menekankan bahwa menjaga kesehatan tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga harus dilakukan di lingkungan rumah.
“Penyakit tidak selalu berasal dari sekolah. Jika sudah terjadi, tidak perlu panik. Ada Dinkes dan Puskesmas yang siap membantu memberikan arahan dan pengawasan untuk langkah-langkah yang perlu diambil,” tambahnya.
Awal Mula Penyebaran
Wabah cacar air dan gondongan yang menyerang SMPN 8 Tangsel bermula saat pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS) pada 23–27 September 2024.
Saat itu, seorang siswa kelas 7 yang sudah terinfeksi tetap masuk sekolah untuk mengikuti ujian.
Karena pelaksanaan ujian mencampur siswa dari berbagai kelas dalam satu ruang, penularan diduga terjadi selama periode tersebut.
Setelah ujian selesai, jumlah siswa yang tidak masuk sekolah karena sakit terus bertambah.
Sekolah kemudian mengimbau para orang tua agar siswa yang sakit istirahat di rumah hingga benar-benar pulih. Namun, angka ketidakhadiran terus meningkat, hingga mencapai puluhan siswa.
Data Kasus
Hasil pendataan sekolah menunjukkan 43 siswa terinfeksi cacar air dan gondongan, sementara 59 siswa lainnya mengalami gejala batuk, pilek, dan demam.
Kondisi ini mendorong Puskesmas Keranggan merekomendasikan SMPN 8 Tangsel untuk menghentikan pembelajaran tatap muka selama 14 hari, mulai 17 Oktober hingga 31 Oktober 2024.
Masa lockdown diperpanjang hingga 4 November untuk memastikan pemulihan total.
Muslih berharap pengalaman ini menjadi pengingat pentingnya kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan tenaga medis dalam menjaga kesehatan siswa agar proses pendidikan dapat berlangsung lancar dan aman.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.