Berita

Sejarah Hari AIDS Sedunia 1 Desember

PMB Unigal
PMB Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
PMB Unigal
pmb Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House

Sejarah Hari AIDS Sedunia diperingati setiap tanggal 1 Desember secara rutin tiap tahunnya.

Peringatan ini pun sudah masyarakat lakukan 30 tahun lamanya terhitung sejak pertama kali berlangsung tahun 1988 silam.

Hal ini memperlihatkan kalau penyakit HIV/AIDS masih menjadi perhatian masyarakat global di bidang kesehatan.

Sampai sekarang, kasus penyakit HIV/AIDS di tengah masyarakat masih berada di angka yang cukup besar.

Bahkan kabarnya penyakit mematikan tersebut sudah merenggut hingga 33 juta dunia yang ada di seluruh dunia.

Kendati demikian saat ini infeksi HIV masih menjadi penyakit kronis yang bisa orang kelola dengan bermacam pengobatan.

Untuk memahami hal tersebut, Anda dapat menyimak penjelasan mengenai sejarah Hari AIDS Sedunia serta mengetahui sejumlah informasi lainnya.

Sejarah Hari AIDS Sedunia

Guna meningkatkan pemahaman tentang HIV/AIDS, kita bisa memulainya dengan mengetahui sejarah Hari AIDS Sedunia dahulu.

Seperti yang kita ketahui, pertama kali Hari AIDS Sedunia terselenggara pada tanggal 1 Desember tahun 1988 silam.

Awal gagasan peringatan Hari AIDS Sedunia berawal dari seorang jurnalis yang sedang berupaya memanfaatkan celah dalam media.

Di mana pemanfaatan tersebut berlangsung antara presiden AS tahun 1988 silam serta momen perayaan Natal.

Jurnalis penyiaran yang kini berada di WHO yaitu James Bunn yakin jika publik tertarik dengan berita tersebut.

Terlebih setelah dia melangsungkan kampanye satu tahun lamanya.

Bunn bersama koleganya yang bernama Thomas Netter berpendapat bahwa 1 Desember menjadi tanggal tepat untuk mengimplementasikan acara perdana itu.

Pada peringatan sejarah Hari AIDS Sedunia  awal, fokus utamanya pada tema anak-anak serta remaja.

Tujuannya guna meningkatkan kesadaran terhadap dampak penyakit AIDS kepada keluarga.

Bukan hanya kelompok yang umumnya distigmatisasi oleh media termasuk biseksual dan gay sekaligus pengguna narkoba jenis suntikan.

Lalu pada tahun 1996 silam, Program Bersama PBB tentang HIV/AIDS mengambil alih operasi Hari AIDS Sedunia.

Upaya ini memperluas cakupan proyek menjadi kampanye berbentuk pencegahan serta pendidikan di setiap tahun.

Sesudah itu, tiap tanggal 1 Desember menjadi peringatan resmi untuk Hari HIV/AIDS Sedunia.

Hari AIDS Sedunia

Setelah memahami sejarah Hari AIDS Sedunia, Anda juga perlu mengetahui tema yang hadir dalam peringatan tahun ini. 

Dalam peringatan Hari AIDS Sedunia 2021, terdapat harapan tiap orang bisa mempunyai akses yang cukup guna melakukan pencegahan serta pengobatan.

Sementara itu peringatan Hari AIDS Sedunia 2021 mengangkat tema berbunyi Akhiri Ketimpangan. Akhiri AIDS.

Mengutip laman resmi WHO, fokus dalam Hari AIDS Sedunia 2021 yaitu menjangkau banyak orang di seluruh dunia.

Di mana sebagian besar orang tersebut masih kurang menyadari tentang bahayanya penyakit HIV/AIDS.

Tema yang ada di peringatan Hari AIDS Sedunia mempunyai pesan penting yang hendak tersampaikan kepada masyarakat.

Adapun poin-poin penting dari kampanye Hari AIDS Sedunia tahun ini yakni

  Berkomitmen Mengakhiri Penyebaran Penyakit HIV AIDS

Ketidaksetaraan jenjang sosial di masyarakat terus menerus serta bahaya Covid-19 yang tak usai menyebabkan kesehatan manusia terancam.

Kampanye tersebut mengajak masyarakat supaya lebih berhati-hati untuk berakhirnya penyakit HIV AIDS tahun 2030 mendatang.

  Mengatasi HIV serta Covid-19 secara bersama-sama

Kasus penyebaran Covid-19 masih belum selesai hingga tahun ini.

Tak hanya kasus pandemic, tantangan penyakit HIV/AIDS yang dapat menyerang siapa saja juga harus masyarakat waspadai.

Sehingga penyebarannya tidak semakin meluas hingga meyebabkan kematian.

  Berfokus dengan kesetaraan

Kampanye tersebut memastikan kalau setiap orang mempunyai akses serupa guna pencegahan, pengobatan dan pengujian HIV/AIDS.

Akses serupa juga termasuk untuk pemberian vaksinasi serta layanan penyakit Covid-19.

Dengan mengetahui sejarah Hari AIDS Sedunia dan peringatan setiap tahunnya, kemungkinan besar masyarakat bisa terhindar dari penyakit tersebut.

Lanjutkan Membaca

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button