Berita

Membangun Karakter Jujur pada Anak Sejak Dini

PMB Unigal
PMB Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
PMB Unigal
pmb Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House

Reportasee.comMoms, ini 6 tips membangun karakter jujur pada anak sejak dini. Orang tua mana yang tidak senang jika anaknya berperilaku jujur?

Ya, melatih kejujuran pada anak sejak kecil perlu kita lakukan agar anak kelak dapat tumbuh menjadi pribadi yang baik dan mendapat kepercayaan dari semua orang.

Alangkah baiknya bila orang tua juga sudah mulai membangun karakter jujur dalam diri anak sejak dini.

Melatih kejujuran pada anak dapat kita lakukan kapan pun dan di mana pun.

Contohnya saat PJJ, anak dengan segudang PR dari sekolah mungkin merasa kewalahan sehingga memilih untuk diam-diam menyalin jawaban dari internet.

Ada berbagai cara yang bisa kita terapkan untuk melatih anak berbuat jujur.

Penasaran? Simak informasi berikut ini!

Cara Membangun Karakter Jujur pada Anak

Berikan contoh yang baik

Sebagai orang tua, tentunya kita adalah panutan anak-anak kita.

Apa yang anak lihat dari perilaku orang tuanya, bisa jadi mempengaruhi anak untuk berperilaku demikian.

Menurut California Department of Education, sejak anak berusia 3 tahun ia sudah dapat meniru perilaku orang tuanya.

Oleh karena itu, orang tua perlu memberi contoh perilaku baik kepada anaknya.

Dengan begitu, anak-anak juga akan termotivasi untuk berperilaku jujur seperti yang orang tuanya tunjukkan.

Berikan apresiasi saat berkata jujur

Ketika anak sedang berkata jujur, berikanlah apresiasi, terutama bila ia mengakui hal yang ia takuti atau khawatirkan.

Sebelum mengoreksi mereka, kita bisa memberikan kalimat pujian atau sentuhan afeksi yang membuat anak merasa aman dan mendapat penghargaan.

Hal tersebut dapat membantu anak untuk menanamkan perilaku jujur ke depannya.

Seperti yang kita ketahui, anak-anak sering kali tidak berkata jujur karena takut orang lain memarahinya.

Oleh karena itu, biasakan untuk membuat anak merasa aman anak saat dia berkata dan berperilaku jujur.

Kenalkan anak pada cerita-cerita yang mengandung nilai kejujuran

Kenalkan cerita-cerita yang memiliki nilai kejujuran pada anak.

Misalnya, dongeng cerita Si Kancil yang mengisahkan tentang Si Kancil yang suka mencuri mentimun.

Karena gemar mencuri, teman-teman pun menjauhi Si Kancil.

Suatu hari ia menyadari sikapnya dan berjanji untuk tidak mencuri lagi.

Karena ia berkata jujur dan menepati janjinya, ia akhirnya mendapatkan kepercayaan dari teman-temannya.

Dari cerita tersebut, anak-anak dapat belajar dan memperoleh banyak pelajaran untuk membangun karakter pribadinya.

Perlakukan anak dengan jujur dengan menepati janji

Terkadang orang tua melakukan kesalahan kecil yang tanpa orang tua sadari berdampak pada perilaku anak.

Misalnya, ketika anak menangis, kita berkata “Jangan menangis, nanti Bunda belikan mainan.”

Lalu ketika tangisannya berhenti, tidak membelikan mainan.

Hal ini merupakan kebohongan kecil yang dapat anak ketahui karena kecewa saat orang tua tidak memenuhi janjinya.

Lebih baik kita mencari cara lain yang lebih efektif daripada tidak menepati janji kecil sekalipun.

Membiasakan jujur pada diri sendiri

Melatih anak untuk membiasakan diri jujur pada diri sendiri bukanlah hal yang mudah.

Karena ada ketakutan-ketakutan di dalam diri anak, terkadang sulit melakukannya.

Cobalah berkomunikasi dengan anak untuk mencari tahu apa masalahnya.

Selanjutnya, bantu anak untuk jujur pada dirinya sendiri.

Seperti halnya ketika dalam proses belajar di masa pandemi ini.

Adanya pandemi ini mengharuskan anak-anak untuk belajar dari rumah secara daring.

Bantulah anak untuk mengerjakan tugas secara jujur.

Dengan memberikan dorongan, anak akan mulai mengerti dan yakin dengan kemampuannya.

Dukung anak agar tidak menyalin tugas sekolah dari internet

Di situasi seperti sekarang, peran orang tua sangatlah penting dalam proses belajar anak di rumah.

Selain mendampingi anak dalam mengerjakan tugas, memberikan dorongan pada anak untuk mengerjakan tugas secara jujur juga perlu.

Bantu pantau dan ajak anak untuk mengerjakan tugas dengan kemampuannya sendiri tanpa harus menyalin dari internet, karena yang lebih penting dari nilai anak-anak kita, adalah rasa bangga atas usaha mereka sendiri.

Seperti yang sedang Ruangguru kampanyekan melalui pesan #StopCopyPaste, Ruangguru mengajak moms untuk memulai pembicaraan mengenai salin-menyalin dalam proses pembelajaran online.

Nah, itu dia tips untuk membangun karakter jujur pada anak.

Ingat selalu pesan Bung Hatta, “Tak ada harta pusaka yang sama berharganya dengan kejujuran.”

Jadi, mulailah berperilaku jujur dari sekarang.

Mulailah percaya pada kemampuan diri sendiri dan tanamkan kejujuran dalam diri, ya.

Semoga tips-tips di atas dapat bermanfaat.

Tetap semangat belajar dan tetap sehat!

Lanjutkan Membaca
Back to top button