Berita

Kontroversi Drakor Squid Game Seiring Popularitas Drama

PMB Unigal
PMB Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
PMB Unigal
PMB Unigal
pmb Unigal
Aqsa Guest House

Reportasee.com – Kontroversi drakor Squid Game rupanya terus bergulir meskipun penayangan drama tersebut sudah berakhir. 

Hal ini sebagai akibat dari popularitas Squid Game yang bukan hanya di Korea saja namun hingga ke seluruh dunia.

Terbukti serial ini menduduki peringkat pertama di platform Netflix dalam banyak negara dunia.

Padahal drama Squid Game sendiri mendapatkan rating 19+ karena banyak adegan sadis di dalamnya.

Kendati demikian popularitasnya juga berpengaruh hingga menimbulkan kontroversi drakor Squid Game.

Kontroversi Drakor Squid Game, Gugatan Ke Pihak Netflix Hingga Miliaran Rupiah

Salah satu kontroversi drakor Squid Game terbaru berasal dari penyedia layanan internet negara Korea Selatan.

Mereka menggugat pihak Netflix sebab tayangannya yakni Squid Game memicu lonjakan terkait lalu lintas.

Melansir media lokal, pihak SK Broadband secara resmi menggugat Netflix sebab menyebabkan lonjakan bandwidth.

Lonjakan itu sangat luar biasa yang terjadi di kawasan Korea Selatan.

Reuters melaporkan kalau peningkatan pemakaian bandwidth yang sangat tinggi terjadi sebab terlalu banyak pihak melakukan streaming.

Oleh karenanya SK Broadband harus menghabiskan waktu lebih banyak sebagai pemeliharaan serta peningkatan terhadap lalu lintas jaringannya.

Sekarang pihak SK Broadband tengah mengejar keputusan dari pengadilan.

Tujuannya agar raksasa streaming Netflix guna membayar biaya pekerjaan untuk pemeliharaan.

Netflix mencatat sebesar 1,2 triliun bit data per satu detiknya pada bulan September dari penyedia SK Broadband saja.

Ini meningkat hingga 24 kali lebih banyak daripada bulan Mei tahun 2018 lalu.

Kini Netflix merupakan penghasil lalu lintas data terbesar urutan kedua di Korea Selatan sesudah Google YouTube.

Akan tetapi baik Google maupun Netflix merupakan satu-satunya penyedia konten di Korea yang tak membayar biaya terkait penggunaan jaringan.

Hal inilah menjadi kerugian untuk penyedia layanan internet seperti pihak SK Broadband.

Berbeda dengan pihak penyedia konten lain misalnya Facebook, Apple dan Amazon.

Mereka membayar untuk biaya terkait penggunaan jaringan negara Korea Selatan.

Pengadilan Seoul mengatakan pihak Netflix harus memberikan sesuatu secara wajar sebagai imbalan terkait pemakaian jaringan.

Mengikuti perkembangan terkini dari pengadilan, Netflix berkata akan meninjau gugatan dari pihak SK Broadband.

Mereka juga akan mencari langkah sementara untuk mengatasi kontroversi drakor Squid Game.

Tudingan Squid Game Jadikan Wanita Sebagai Objek Misogini?

Tengah naik daun, masih ada lagi kontroversi drakor Squid Game yang baru-baru ini mereka dapatkan.

Kontroversi kali ini pihak warganet menuding drama Squid Game menyebarkan kebencian atau misogini terhadap perempuan.

Hal tersebut berawal dari sebuah adegan yang Kim Joo Ryoung lakoni sebagai pemeran karakter Han Minyeo.

Di episode keempat Squid Game, ia menggoda karakter Jang Deok Su agar melakukan hubungan badan.

Warganet Korea menilai adegan di kamar mandi itu menimbulkan kesan misogini.

Sebab pemeran antagonis di Squid Game tersebut mengharapkan bantuan Jang Deok Su supaya memenangkan permainannya.

Episode lainnya yakni ketujuh Squid Game rupanya juga tak luput dari perhatian warganet Korea.

Pada episode tersebut menampilkan sederet pemeran figuran wanita yang hampir telanjang.

Adegan ditambah siraman body paint serta mematung dalam sebuah ruangan VIP.

Para VIP yang berasal dari luar kawasan Korea Selatan juga menaruh kaki mereka di bagian atas badan para pemeran figuran.

Netizen setempat pun menuding drama Squid Game memperlihatkan perempuan sebagai objek.

Mendengar kontroversi ini, sang sutradara Squid Game yakni Hwang Dong Hyuk membantah tuduhan yang netizen sebutkan.

Menurutnya, karakter Han Minyeo menggambarkan orang yang akan melakukan apa saja agar bisa bertahan ketika situasi terjepit.

Ia juga mengungkap kalau tak seluruh pemeran figuran di ruangan VIP berjenis kelamin perempuan.

Para pemeran figuran Squid Game sebagai hiasan itu merupakan gambaran kaum elit dalam mengobjektifikasi manusia.

Kendati demikian kontroversi drakor Squid Game tersebut terus saja menjadi pembicaraan hangat warganet.

Banyak Kontroversi, Drama Squid Game Nomor 1 Di 83 Negara

Meskipun kontroversi drakor Squid Game terus bergulir, nyatanya drama tersebut tengah menjadi pembicaraan hangat banyak negara.

Bahkan perwakilan Netflix mengungkap Squid Game sekarang menjadi pertunjukkan paling besar dalam sejarah layanan tersebut.

Tak heran publik pun penasaran alasan apa saja yang menjadi penyebab drama Squid Game populer hingga di 83 negara.

Alasan pertama kabarnya Squid Game menggambarkan realitas kehidupan masyarakat saat ini.

Sebab karena pandemi tengah berlangsung membuat kondisi ekonomi terbilang sulit.

Kemudian di tengah rasa keputusasaan itu ada secercah harapan guna memperbaiki nasib lewat game berhadiah miliaran won.

Inilah membuat publik yang menyaksikan tampak terbawa masuk dalam kisah serial populer Squid Game.

Bukan itu saja, plot twist yang Squid Game tampilkan rupanya menjadi candu tersendiri untuk para penontonnya.

Plot twist Squid Game sepertinya memberikan sensasi kejutan tak biasa untuk penontonnya.

Contohnya di tengah permainan horor bisa-bisanya terdapat pemain yang bekerja sama bersama pasukan merah.

Tujuannya melakukan transaksi informasi permainan serta organ tubuh.

Contoh plot twist lain yakni peserta bernomor 001 yaitu seorang kakek tak berdaya yang ternyata otak dari semua permainan.

Bukan hanya itu keberadaan permainan tradisional dari Korea tampaknya menjadi daya tarik tersendiri untuk penonton.

Permainan yang mereka kemas hingga 9 episode tersebut tampak mengembalikan kenangan khususnya untuk orang Asia.

Karena itulah walaupun kontroversi drakor Squid Game terus berdatangan, drama ini tetap berada di jajaran atas.

Masuk Drama Terbaru Populer, Ada Orang Kirim Yang Ke Rekening Squid Game

Ternyata kontroversi drakor Squid Game tak berhenti sampai situ saja yang menghebohkan publik.

Cerita kali ini terdapat seseorang yang mengirimkan uangnya dengan tujuan rekening yang ada di serial Squid Game.

Serial besutan Netflix tersebut menceritakan tentang 456 orang yang terjebak persoalan ekonomi dan memperebutkan hadiah 45,6 miliar won.

Kisah pun berakhir dengan karakter utama yakni Seong Ki Hun bertahan hidup serta mendapatkan hadiah 45,6 miliar won.

Dalam salah satu adegan Squid Game, Ki Hun pergi ke ATM untuk mengambil uang sebesar 10.000 won dari hadiah 45,6 miliar tadi.

Ternyata rekening yang tampil tersebut asli dan berstatus aktif.

Dalam sebuah wawancara, sang sutradara yakni Hwang Dong Hyun mengungkap kalau rekening tersebut milik salah seorang produser.

Media setempat melaporkan sutradara sudah mendapatkan izin untuk memakainya sebelum proses syuting berlangsung.

Dia menuturkan rupanya produser tadi malah mendapatkan kiriman uang berjumlah 456 won atau setara 5,5 juta rupiah.

Mereka tentu tak mengetahui pengirimnya namun tampaknya orang yang menyaksikan serial Squid Game.

Karena kejadian ini pihak tim produksi memutuskan untuk menutup rekening yang sebelumnya aktif tersebut.

Tujuannya tentu agar tak menimbulkan permasalahan serius di kemudian hari.

Serial ini juga sempat mendapat masalah karena salah satu nomor ponsel yang terpampang jelas.

Sehingga pemilik asli nomor tersebut mendapat terror berupa telpon hingga ribuan setiap harinya.

Karena kontroversi drakor Squid Game inilah, pihak sutradara meminta maaf sebab kesalahan dari salah satu stafnya.

Lanjutkan Membaca

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button