Berita

Viral Joki Vaksin di Internet, Seperti Apa Dampaknya?

PMB Unigal
PMB Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
H. Dindin Hardi S.Pd.,M.Pd
PMB Unigal
pmb Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
H. Dindin Hardi S.Pd.,M.Pd

Joki vaksin saat ini tengah viral terlebih di kalangan pengguna sosial media.

Hal ini berawal dari seorang warga bernama Abdul Rahim yang berasal dari Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan.

Kala itu ia mengaku sudah mendapat suntikan vaksin Covid-19 sebanyak 16 kali.

Pengakutan ia soal mendapat 16 kali suntikan vaksin ramai warganet perbincangkan di media sosial Senin 20 Desember lalu.

Dalam video itu, Abdul mengaku telah menggantikan sebanyak 14 orang untuk menjalani vaksinasi Covid-19.

Ia mengklaim mendapat bayaran mulai dari 100 sampai 800 ribu rupiah dari jasanya menggantikan vaksin.

Adapun Abdul Rahim sendiri merupakan warga Kompleks Tiga Berlian tepatnya Kelurahan Bentengnge.

Saat media setempat mengkonfirmasi, Abdul mengaku awal mula saat ia menjadi joki karena mendapat tawaran dari seorang kenalannya.

Setelah itu nama Abdul terkenal dari mulut ke mulut serta orang-orang yang mulai memakai jasanya.

Pekerjaan jokinya itu sudah ia lakoni tiga bulan lamanya.

Sampai saat ini sudah ada sebanyak 14 orang yang meminta Abdul agar bisa menggantikannya vaksinasi.

Total ia telah mendapatkan hingga 17 suntikan vaksin Covid-19.

Abdul selaku joki vaksin ini menuturkan pernah menawarkan diri ke orang agar menggantikannya vaksin.

Namun ada beberapa pula teman-teman yang langsung memintanya untuk menggantikan.

Rata-rata orang yang menggunakan jasanya adalah orang ia kenal dan dekat dari rumahnya.

Soal upah yang ia sebut dalam video ia membenarkannya.

Mengenai alasannya menjadi joki vaksinasi Covid-19, Abdul mengaku ia melakukannya untuk memenuhi keperluan sehari-hari.

Hal ini lantaran profesi sesungguhnya adalah seorang buruh bangunan sehingga bekerja hanya saat ada panggilan.

Abdul Rahim mengatakan ia hanya membawa fotokopi KTP milik pelanggan ke lokasi vaksin ketika melancarkan aksinya.

Dia mengatakan petugas vaksinasi tidak mengenalinya walaupun memakai identitas milik orang lain.

Padahal pernah dalam beberapa kesempatan, Abdul tidak memakai masker. 

Lebih lanjut, joki vaksin mengatakan pernah mendapatkan sebanyak 3 suntikan vaksin dalam satu hari saja.

Tetapi ia mengklaim tak merasakan efek apapun.

Dampak Dari Joki Vaksin Yang Kini Viral

Karena profesinya ini tengah viral, banyak yang mempertanyakan apakah ada efek dari menerima vaksin berulang kali?

Tentang efek overdosis vaksin, Ahmad Utomo selaku ahli biologi molekuler mengatakan masih sulit membuktikan secara independen.

Di mana apakah benar pria itu sudah mendapat suntikan sampai 16 kali vaksin Covid-19 tersebut.

Hal ini juga termasuk apakah suntikan vaksin mencapai 16 kali dapat membuat joki vaksin itu mempunyai titer antibody tinggi.

Adapun titer antibody sendiri adalah jenis tes darah yang berguna untuk menentukan keberadaan serta tingkat antibody dalam darah.

Ahmad menegaskan kalau memang mendapat titer antibody tinggi tetap tak bisa mereka ketahui itu hasil 16 kali suntikan vaksinasi atau tidak.

Bisa saja hal itu hanya dari beberapa kali suntikan.

Ahmad menambahkan kalau jika benar tubuh Abdul Rahim mempunyai titer tinggi, maka ia berharap tidak mengalami efek yang serius.

Selain itu ia berharap malah menjadi lebih tahan terhadap serangan penyakit Covid-19.

Di sisi lain, kemunculan joki vaksinasi memunculkan pertanyaan tentang mengapa masih banyak orang yang enggan mendapat suntik vaksin.

Tentang hal itu, Dicky Budiman selaku epidemiolog Indonesia menyampaikan perilaku warga tidak ingin vaksin sudah ada sejak awal pandemi.

Ia menyebutkan perilaku itu merupakan penolakan terhadap vaksinasi sehingga memicu adanya joki vaksin.

Sementara itu penyebab orang-orang tak mau mendapat vaksin karena banyak hal.

Bisa saja dari alasan religius, ideology, kepercayaan ataupun alasan yang saintifik.

Lanjutkan Membaca

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button