Berita

iNose C-19, Alat Deteksi Covid-19 Melalui Bau Keringat Ketiak

PMB Unigal
PMB Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
PMB Unigal
PMB Unigal
pmb Unigal
Aqsa Guest House

Reportasee.com – Inovasi baru pendeteksi Covid-19 telah kembali muncul. Alat deteksi Covid-19 ini bernama iNose C-19.

Inovasi ini hadir melalui guru besar Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).

Alat ini mendeteksi Covid-19 lewat bau keringat ketiak atau axillary sweat odor.

Hasil deteksi dari alat ini hanya sekitar 2 menit.

Setelah hasilnya keluar akan di kirimkan melalui layar pesan atau pesan singkat ke perangkat smartphone pengguna.

Jika hasil dari test reaktif maka di sarankan untuk melanjutkan ke test swab PCR.

Biaya untuk sekali test terbilang cukup murah, hanya dengan Rp. 10.000.

Inovasi ini di harapkan menjadi salah satu terobosan baru di tengah kasus Covid-19 yang semakin naik di Indonesia.

Cara Kerja iNose

iNose bekerja dengan cara mengambil salah satu sampel bau keringat ketiak dari seseorang kemudian kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) akan memprosesnya.

Pengoperasianya juga cukup mudah, operator hanya cukup menggunakan masker dan sarung tangan, sebagai perlindungan dasar.

Keunggulan iNose C-19

Salah satu keunggulan dari teknologi ini di bandingkan pendeteksian melalui nafas adalah ketiak yang merupakan non-infectious, yang merupakan udara buangan atau limbah tidak mengandung virus Covid-19.

Mempunyai keunggulan lainya di bandingkan dengan teknologi pendeteksi Covid-19 lainya.

Proses dan sampel ada dalam satu alat, sehingga orang yang di test langsung bisa melihat hasil deteksi pada iNose.

iNose C-19 juga di bekali fitur Near Field Communication (NFC), sehingga untuk mengisi data, sesorang tidak perlu ribet untuk mengisi formular pendaftaran, cukup dengan menempelkan e-KTP pada alat pendeteksi Covid-19 ini.

Alat deteksi ini akan di pakai di Rumah Sakit Islam (RSI) Ahmad Yani dan Jemursari Surabaya.

Masing-masing rumah sakit akan mendapatkan kedua alat yang akan di letakan di dalam ruang perawatan dan lobby.

Alat ini tidak menggantikan test PCR tapi hanya sebagai screening atau pendeteksian awal, ujar Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA selaku ketua Yarsis.

iNose C-19 juga akan membantu para pasien yang menunggu dan akan melakukan screening terlebih dahulu.

Editor : Agun Wiguna.

Lanjutkan Membaca
Back to top button