Berita

Ikan Sidat, Jenis Ikan yang Penuh Misteri

Nama ikan sidat sudah tidak asing lagi terdengar di telinga siapapun. Ikan ini tergolong merupakan ikan yang penuh dengan misteri.

Ikan ini merupakan salah satu dari golongan genus Anguilla.

Alasan kenapa ikan penuh misteri, lantaran tidak ada yang pernah tahu pasti kapan ikan ini bertelur dan menetas.

Bahkan tidak pernah ada yang menemukan organ reproduksi ikan ini, baik ikan jantan maupun ikan betina. 

Ikan sidat ini juga merupakan ikan yang cukup unik dengan kemampuannya yang dapat hidup di dua perairan, baik air laut maupun air tawar.

Sekilas, bentuk tubuh ikan ini agak mirip dengan belut, namun pada dasarnya keduanya mempunyai beberapa perbedaan yang cukup signifikan.

Pada dasarnya ikan ini berasal dari Eropa dan Amerika.

Dahulu, ikan sidat ini hanya ada di perairan Eropa dan Amerika, dimana ikan ini hidup di tanah lembab atau tanah liat.

Kemudian ikan ini bermigrasi melalui perairan laut hingga sampai ke negara Malaysia.

Uniknya, di Asia atau di Malaysia, ikan ini justru hidup di perairan, bukan lagi di tanah yang lembab seperti asal muasal ikan ini.

Ketimbang dengan belut, umumnya belut hidup di perairan rawa dan persawahan.

Selain itu, belut tidak membutuhkan iklim yang spesifik dan kondisi geografis tertentu untuk hidup.

Oleh karena itu, belut biasa dan mampu bertahan hidup di perairan dengan kadar oksigen yang rendah.

Jika bingung membedakan keduanya, belut dan sidat memiliki perbedaan yang cukup signifikan pada struktur tubuh.

Keduanya memang sama-sama memiliki lendir pada kulitnya, namun yang membedakan adalah sidat memiliki sisik dan sirip, sedangkan belut tidak memiliki keduanya.

Ciri-Ciri Ikan Sidat

Agar tidak salah membedakan antara sidat dan belut, maka perlu anda ketahui secara lebih jelas perlu ciri-ciri fisik ikan sidat.

Ikan ini memiliki tubuh dengan bentuk silindris, berkepala lonjong seperti telur, dengan bentuk mulut terminal.

Pada bagian ekor ikan ini memiliki ekor dengan bentuk pipih dan meruncing.

Panjang ikan inni cukup variatif mulai dari 15 cm sampai dengan panjang maksimal 200 cm atau setara dengan 2 m.

Jika dewasa, berat ikan ini mampu mencapai 22 kg, dengan tubuh yang lentur dan berlendir.

Fungsi dari lendir sendiri yakni sebagai pelindung atau sejenis mekanisme mempertahankan diri dari predator alam.

Ikan ini tergolong dalam golongan nocturnal atau hewan yang aktif pada malam hari dan tergolong dalam ikan karnivora.

Menurut hasil penelitian, hewan ini biasanya memakan ikan dan binatang air lainnya yang tentunya lebih kecil dari ukuran mulutnya.

Misalnya seperti udang, kepiting, cacing, larva, kerang-kerangan, dan juga mollusca.

Tak jarang ikan ini menjadi kanibal, biasanya sidat dewasa juga memangsa sidat-sidat kecil.

Sidat yang berukuran kecil biasanya dicabik-cabik hingga menjadi bangkai barulah kemudian dimakan.

Manfaat yang Terkandung dalam Ikan Sidat

Karena kandungan nutrisinya yang cukup tinggi, makanya ikan ini menjadi salah satu komoditas ekspor.

Kandungan nutrisi dalam ikan ini memang sangat baik bagi manusia.

Berikut daftar kandungan dan manfaat ikan Sidat bagi tubuh:

  1. Di dalam ikan Sidat ini terdapat kandungan Zinc yang bahkan lebih banyak 9 kali lipat dari pada susu sapi.
    Kandungan Zinc ini sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan baik jika untuk anak-anak dalam rangka menjaga tumbuh kembangnya.
    Tidak hanya berfungsi untuk pertumbuhan, Zinc yang terkandung dalam Sidat ini juga dapat berfungsi sebagai pencegahan terhadap penyakit darah tinggi.
    Zink sendiri memang merupakan kandungan yang secara aktif mengatur endotelin dan angiotensin pada kasus tekanan darah.
  2. Terdapat kandungan DHA dan EPA yang cukup tinggi. Fungsi dari DHA dan EPA ini sendiri juga baik untuk meningkatkan kecerdasan otak.
    Sehingga tak sedikit perusahaan farmasi menggunakan ikan ini sebagai bahan utama suplemen pencerdas, meningkat kontraksi, dan multivitamin lainnya.
  3. Tidak hanya itu ikan Sidat ini juga tinggi Omega 3 dimana zat ini cukup bermanfaat bagi peningkatan imunitas tubuh dan pencegahan penyakit seperti kolitis ulseratif dan juga lupus.
  4. Ikan ini juga mengandung Vitamin A, B1, dan B2, sehingga ikan ini baik sebagai antioksidan dan juga kesehatan mata.

Ikan Sidat Mulai Langka

Jika jalur migrasi terganggu, pastinya reproduksi ikan ini juga terganggu.

Akibatnya, tidak ada spesies baru sebagai pembaharuan dari ikan yang tertangkap.

Penggunaan alat perangkap semacam ini memang bukan hanya mengganggu sidat akan tetapi juga biota laut lainnya.

Seperti ikan-ikan kecil, siput, kepiting, katak, dan juga hewan-hewan kecil yang biasanya menjadi makanan bagi ikan sidat.

Biasanya Sidat yang tertangkap adalah sidat dengan ukuran dewasa yang akan melakukan pemijahan ke laut.

Oleh karena itu populasi sidat dewasa yang akan migrasi ke laut untuk keperluan reproduksi berkurang bahkan menjadi terbatas.

Sifat sidat ini bisa berkebalikan dengan ikan salmon.

Jika salmon pergi ke hulu sungai dari laut untuk bereproduksi, ikan sidat sebaliknya.

Ikan ini harus berenang ke laut untuk tujuan reproduksi.

Tak jarang jika ikan ini berenang hingga tiba di muara sungai kemudian ini harus mengikuti arus deras sungai.

Kemudian menuruni beberapa air terjun yang cukup tinggi, tinggi menentang gelombang air yang cukup besar.

Saat tiba di laut, ikan ini masih harus beradaptasi dengan kadar garam yang ada di perairan laut untuk bertahan hidup dan tetap melakukan pemijahan.

Biasa penangkapan ini ketika ikan sudah sampai di perairan laut, maka dari itu yang tertangkap hanyalah sidat dewasa yang siap untuk bereproduksi.

Tak heran jika ikan ini termasuk dalam kategori terancam, karena terus berkurangnya ikan yang bereproduksi. 

Solusi Melindungi Ikan Sidat

Dengan segudang nutrisi yang terkandung di dalam tubuhnya, banyak masyarakat yang memburu ikan sidat, baik untuk konsumsi sehari-sehari maupun sebagai bahan baku obat-obatan.

Karena banyak yang memburu, ikan ini akhirnya masuk dalam kategori hampir terancam.

Kategori ini bukan omong-kosong, karena masuk dalam daftar merah Union for The Conservation of Nature (IUCN).

Bukan tanpa alasan, terancamnya ikan sidat ini tidak lain karena pola penangkapan ikan itu sendiri.

Masyarakat sangat minim perhatian terhadap aspek lingkungan, terutama saat menangkap ikan.

Penangkapan dengan menggunakan racun, setrum, aau pagar perangkap bambu menjadi salah satu penghalang jalur migrasi ikan sidat.

Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang terkandung dalam ikan ini tanpa harus merusak habitat ataupun merusak proses reproduksi ikan ini adalah dengan budidaya ikan sidat.

Budidaya menjadi solusi yang cukup baik, karena ikan sidat yang akan dikonsumsi tidak melalui proses penangkapan yang tidak sehat dan dapat merusak biota laut lainnya.


Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Back to top button