Berita

Beijing ByteDance Technology, Perusahaan Teknologi Internet Cina

PMB Unigal
PMB Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
H. Dindin Hardi S.Pd.,M.Pd
PMB Unigal
pmb Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
H. Dindin Hardi S.Pd.,M.Pd

Reportasee.com – Beijing ByteDance Technology merupakan salah satu perusahaan besar dari Cina, yang termasuk dalam kategori perusahaan teknologi internet Cina yang didirikan oleh Zhang Yiming sejak tahun 2012 dan kantor pusatnya berlokasi di Beijing.

Tahukah Anda bahwa banyak sekali aplikasi hiburan yang viral dan ternyata milik perusahaan ternama dari Cina.

Salah satunya aplikasi yang sangat terkenal saat ini yaitu TikTok, yang merupakan buatan perusahaan besar yaitu Beijing ByteDance Technology.

Bukan hanya aplikasi TikTok saja yang dibuat oleh perusahaan tersebut, tapi banyak juga aplikasi lainnya yang juga populer dan digunakan oleh banyak orang di seluruh dunia.

Produk-produk hasil perusahaan ByteDance ini merupakan platform konten dari Cina dan dari berbagai negara di dunia, termasuk di Indonesia.

Selain platform konten, perusahaan ByteDance juga mengakuisisi beberapa media sosial start up misalnya Musical.ly.

Media sosial tersebut bercampur dengan aplikasi-aplikasi produk dari ByteDance itu sendiri seperti TikTok, Vigo dan Buzz Video.

Profil Beijing ByteDance Technology

Hingga saat ini perusahaan ByteDance telah memiliki pengguna aktif harian yang mencapai 800an juta pengguna setiap harinya, dari seluruh produk platform konten yang mereka miliki.

Bahkan kini, perusahaan ByteDance menjadi sebagai perusahaan uniqorn yang sangat berharga karena bernilai harga sekitar 78 milyar dollar.

Kemitraan ByteDance juga sangat strategis, yaitu Partai Komunis Tiongkok yang juga didukung oleh Beijing dan Shanghai dari Cina.

Perusahaan yang memiliki markas di Ibu Kota Cina ini memang memiliki visi penting yaitu membangun platform di dunia, yang bisa menjadi Tuan Rumah, menjadi pusat kreativitas hingga pembinaan pada para kreator konten.

Perusahaan besar ini memiliki 6 anak perusahaan dan beberapa produk terkait bidang teknologi. Semua produknya menjadi aplikasi konten video pendek yang orientasinya berupa hiburan.

Di tahun 2017 kemarin, jumlah pengguna produk aplikasi dari ByteDance mencapai 200 jutaan pengguna. Sedangkan saat ini jumlahnya terus melonjak naik hingga 800 jutaan pengguna.

Di tahun 2018, perkiraan jumlah pendapatan perusahaan ini mencapai US$30 miliar atau Rp425,2 triliun (dalam rupiah). Tak heran jika perusahaan ini mendapat sebutan sebagai gurita terbesar di Cina.

Sejarah Beijing ByteDance Technology

Berbicara tentang perusahaan besar bernama BytdeDance dari Beijing, tentu hal itu tidak lepas dari nama pemilik atau pendirinya yaitu Zhang Yiming. Mungkin bagi Anda, namanya seperti terdengar begitu asing. Namun aplikasi yang ia buat tentu tak asing lagi di telinga kita semua. Aplikasi popular itu adalah aplikasi TikTok dengan jutaan pengguna.

Zhang Yiming merupakan otak dari pembuatan aplikasi video pendek tersebut. Aplikasi TikTok adalah salah satu aplikasi video yang durasinya pendek hanya sekitar 1 menit saja.

Zhang memang merupakan lulusan dari software engineering yaitu di Nankai Univercity Beijing.

Selain menguasai bidang software engineering, Zhang juga memang menyukai bidang bisnis. Dan ia memutuskan untuk terjun ke dunia bisnis teknologi.

Awalnya ia meluncurkan situs media informasi yaitu Toutiao. Di awal kemunculannya, situs tersebut melesat dengan cepat dan menjadi media informasi populer di Cina khususnya Tiongkok.

Sampai tahun 2016, pengguna aktif situs tersebut mencapai 78 juta pengguna. Situs aktif tersebut bernilai sekitar 20 milyar dollar.

Baru di tahun 2015, ByteDance kembali mendirikan aplikasi lain yang berupa hiburan yaitu TikTok. Akhirnya, TikTok pun berhasil menarik perhatian para pengguna internet di seluruh dunia.

Usaha Beijing ByteDance Technology

Usaha dari perusahaan ByteDance ini pun sangat beragam. Pada intinya ByteDance menghasilkan produk-produk aplikasi dalam segala bidang.

Berikut ini beberapa jenis usaha dari Beijing ByteDance Technology:

  1. Aplikasi TikTok

TikTok atau Douyin dirilis sejak tahun 2015-2016 yang merupakan aplikasi video dengan durasi pendek. TikTok mulai beroperasi di Indonesia sejak tahun 2017 dan langsung disambut hangat oleh para pengguna smartphone terutama kalangan anak-anak muda.

  1. Musical.ly

Hampir sama dengan TikTok, aplikasi ini masuk ke Indonesia di tahun 2017 dan isinya pun kurang lebih sama dengan TikTok yaitu berupa musik video berdurasi pendek. Dari seluruh dunia, pengguna aplikasi Musical.ly ini mencapai 200 jutaan pengguna.

  1. Live.me

ByteDance pun kembali meluncurkan aplikasi lainnya yaitu Live.me, jumlah pengguna aplikasi Live.me dari seluruh dunia yaitu sekitar 40 jutaan pengguna. Kabarnya, ByteDance telah menyediakan dana sebesar 707 milyar untuk mereka yang mau menjadi pengembang dalam aplikasi ini.

  1. Babe

Bukan hanya berkaitan dengan aplikasi video musik berdurasi pendek saja, tetapi Beijing ByteDance Technology juga menghasilkan produk yang merupakan platform berita yaitu Babe atau Baca Berita. Lokasi kantor TikTok di Indonesia juga sama dengan lokasi kantor platform Babe ini, yaitu di wilayah Kebayoran Lama Jakarta.

  1. Vigo Video

Aplikasi video pendek lainnya yang juga merupakan produk dari ByteDance lainnya adalah Vigo Video. Namun sejak awal tahun 2021 nama Vigo Video berubah menjadi Hypstar. Aplikasi ini memungkinkan para penggunanya untuk mengabadikan segala macam momen terbaik di hidupnya.

  1. Buzz Video

Platform video pendek yang saat ini juga sedang trend adalah Buzz Video, yang telah mendukung teknologi pembelajaran mesin yang dapat meningkatkan minat para penggunanya.

Kebanyakan produk dari perusahaan ByteDance ini memang aplikasi video pendek yang mampu menarik perhatian jutaan orang dari seluruh dunia.

TikTok telah menjadi aplikasi raksasa dari ByteDance karena penggunanya mencapai ratusan juta orang dari seluruh dunia.

Demikianlah infomasi mengenai Beijing ByteDance sebagai perusahaan besar yang melahirkan aplikasi hiburan paling populer di dunia.

Lanjutkan Membaca
Back to top button