Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan paru serta upaya pencegahan kanker paru, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) dengan dukungan Bank Indonesia akan menggelar ajang lari 5K bertajuk Run for Healthy Lungs.
Acara ini akan berlangsung pada Minggu, 1 Desember 2024, di area Pintu 6 Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
Meningkatkan Kesadaran dan Skrining Dini
Ketua YKI, Profesor Aru Wisaksono Sudoyo, dalam konferensi pers menjelaskan bahwa kanker paru merupakan penyakit dengan tingkat insiden dan kematian yang tinggi di Indonesia.
Berdasarkan data Global Observatory on Cancer (GLOBOCAN) 2022, tercatat lebih dari 66.000 kasus baru kanker paru, dengan lebih dari 34.000 kematian.
“Melalui ajang ini, kami mengajak masyarakat untuk tidak hanya berpartisipasi dalam kegiatan fisik tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya deteksi dini. Skrining dapat menjadi langkah awal untuk mengurangi risiko kanker paru,” ujar Prof. Aru.
Dalam acara tersebut, peserta dapat melakukan pra-skrining kanker paru dengan mengisi kuesioner risiko. Jika terindikasi berisiko tinggi, peserta akan diarahkan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan.
Tim dokter spesialis paru juga akan hadir untuk menjawab pertanyaan peserta seputar kesehatan paru.
Angka Kematian Tinggi Akibat Keterlambatan Diagnosis
Prof. Dr. Elisna Syahruddin, SpP(K), Ketua Bidang Ilmiah YKI, menyoroti fakta bahwa 90% pasien kanker paru di Indonesia baru memeriksakan diri ketika sudah memasuki stadium lanjut.
“Kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini masih rendah. Padahal, tingkat kesembuhan bisa mencapai 90% jika kanker ditemukan di tahap awal,” jelas Elisna.
Elisna menambahkan bahwa faktor-faktor risiko seperti paparan asap rokok, polusi udara, dan riwayat penyakit paru kronik harus lebih diperhatikan masyarakat.
Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Paru
Hingga kini, penyebab pasti kanker paru masih belum diketahui. Namun, terdapat beberapa faktor risiko utama, seperti:
- Paparan Asap Rokok: Perokok aktif, pasif, atau mantan perokok memiliki risiko tinggi. Asap rokok mengandung zat karsinogen yang dapat merusak jaringan paru secara kronis.
- Polusi Udara: Partikel polusi yang masuk ke saluran pernapasan dapat memicu iritasi dan mutasi sel.
- Lingkungan Kerja: Paparan bahan kimia di tempat kerja seperti pabrik dan pertambangan juga meningkatkan risiko.
- Riwayat Kanker atau Penyakit Paru Kronik: Tuberkulosis yang tidak diobati hingga tuntas atau penyakit paru lainnya dapat menjadi pemicu.
Ajang Lari dan Edukasi
Run for Healthy Lungs tidak hanya sekadar ajang olahraga, tetapi juga wadah edukasi masyarakat.
Dengan tema kesehatan paru, YKI berharap lebih banyak individu memahami pentingnya gaya hidup sehat, deteksi dini, dan pencegahan kanker paru.
“Semoga melalui kegiatan ini, masyarakat semakin sadar bahwa paru-paru sehat adalah investasi jangka panjang untuk kualitas hidup yang lebih baik,” pungkas Prof. Aru.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.