Berita

Video Hujan Uang di Pekalongan Viral, Ini Fakta Sebenarnya

PMB Unigal
PMB Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
PMB Unigal
pmb Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House

Reportasee.comVideo hujan uang di Pekalongan akhir-akhir ini menjadi tayangan yang menghebohkan dan viral di sosial media.

Memang hujan air ataupun hujan es sudah bukan menjadi hal aneh yang terjadi di Indonesia.

Akan tetapi hujan uang seperti yang ada dalam video di Pekalongan Jawa Tengah satu ini sukses membuat masyarakat takjub.

Hal ini bisa pengguna internet lihat dalam unggahan akun Instagram bernama @ndorobei.official.

Pada postingan itu, terlihat berlembar-lembar uang yang berhamburan dan menghujani masyarakat di bawahnya seperti tengah hujan.

Bukan hanya mengunggah video, pengunggah turut menyertakan keterangan dalam tayangan tersebut.

Mengutip dari keterangan yang ada, uang itu rupanya sudah disebarkan oleh salah seorang pengusaha kaya setempat.

Pemilik akun @ndorobei.official menuliskan keterangan yang mengatakan hujan uang di Desa Pakumbulan tepatnya Buaran di Kabupaten Pekalongan.

Masih dalam keterangan video itu, pengunggah menyatakan bahwa ada pengusaha kaya yang menghamburkan uang dari bagian atas rumahnya.

Karena itulah uang berjumlah banyak tersebut menjadi rebutan bagi warga sekitar.

Memang sejumlah lembar uang yang pengusaha itu hamburkan tentunya langsung saja menarik perhatian masyarakat.

Di mana terlihat dari dalam video para warga sudah berada di bawah dan sudah berkumpul memadati area tersebut.

Dalam video terlihat jelas masyarakat dengan cepat memperebutkan uang yang sedang berhamburan itu.

Bahkan tak segan-segan masyarakat saling mendorong antar warga demi bisa mendapatkan uang itu.

Selain itu tampak juga seorang warga yang mengenakan topi ikut memperebutkan uang yang sedang turun seperti hujan.

Terlihat jelas topi yang sedang warga itu kenakan sampai terlempar dan terlepas dari atas kepalanya.

Kuat dugaan dalam video hujan uang di Pekalongan, warga itu terlalu bersemangat dalam memperebutkan uang yang turun.

Fakta di Balik Video Hujan Uang di Pekalongan

Masih di dalam video yang sama, karena terlalu bersemangat memperebutkan uang ada sejumlah warga tampak terdorong lalu jatuh ke tanah.

Pemilik akun @ndorobei.official, ia menuturkan orang yang sudah membagikan uang tersebut adalah Bos Afero.

Hujan uang yang kabarnya terjadi di kawasan Pekalongan itu tentunya langsung menyita perhatian publik secara luas.

Banyak warganet mengaku terkesan dan terlihat menggiurkan karena sejumlah uang yang pengusaha berikan secara percuma kepada masyarakat.

Akan tetapi ada juga banyak warganet melontarkan kritik karena menganggapnya tidak beradab.

Salah seorang warganet menyayangkan hal itu dan menyarankan untuk membagikannya dengan cara yang lebih beradab.

Ada juga komentar warganet yang menyebutkan bahwa aksi hujan uang itu tidak pantas.

Warganet lain ada yang menuturkan bahwa tak lama lagi pihak kepolisian setempat akan memanggil pihak terkait.

Bukan tanpa sebab, pasalnya pihak yang berkaitan sudah mengumpulkan orang dalam jumlah banyak di masa pandemi seperti sekarang.

Mengomentari video hujan uang yang viral, salah seorang warganet menyindir dengan berkata sang pengusaha serasa memberikan pelet untuk ikan.

Salah satu warganet berkomentar yang menyatakan di kawasan Pekalongan ada adat bernama Udik Udikan.

Netizen itu mengatakan biasanya adat satu ini terselenggara satu bulan sesudah bayi lahir.

Adapun adat tersebut caranya adalah dengan menghamburkan uang seperti itu.

Kemudian ia menjelaskan biasanya adat ini memakai uang pecahan koin sebesar 500 rupiah dan seribuan.

Terkadang adat tersebut memakai plintiran kertas yang terdapat tulisan di dalam hadiahnya.

Hadiah itu bisa berupa sabun, lalu sepeda maupun kendaraan motor sekalipun.

Tak sampai di situ, warganet ini menjelaskan alasan pembagian uang dalam video hujan uang di Pekalongan dihamburkan.

Pasalnya untuk mereka warga Pekalongan merasa cara seperti itu terbilang lebih meriah.

Lanjutkan Membaca

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button