Insiden tragis mengguncang perayaan Tahun Baru di French Quarter, New Orleans, ketika sebuah truk yang dikendarai oleh Shamsud-Din Jabbar (42), seorang veteran Angkatan Darat AS, menabrak kerumunan.
Serangan brutal yang terjadi pada pukul 03.00 dini hari ini menewaskan 15 orang dan melukai 30 lainnya. Jabbar kemudian tewas dalam baku tembak dengan polisi.
Momen Mengerikan di Malam Perayaan
Ribuan orang berkumpul di pusat kota New Orleans untuk merayakan pergantian tahun.
Namun, kegembiraan berubah menjadi horor ketika sebuah truk melaju dengan kecepatan tinggi menabrak kerumunan.
“Saya mendengar suara mesin meraung, diikuti dentuman keras, lalu jeritan orang-orang,” ungkap Kimberly Strickland, seorang saksi mata asal Alabama.
Korban tewas mencakup berbagai latar belakang, termasuk seorang ibu muda, atlet pelajar yang sedang liburan, dan remaja yang bercita-cita menjadi perawat.
Penemuan Bendera ISIS dan Bahan Peledak
Polisi menemukan sejumlah barang mencurigakan di lokasi kejadian. Selain bendera ISIS yang ditemukan di truk Jabbar, polisi juga mengamankan senjata api serta bahan peledak.
Dua alat peledak lainnya berhasil dijinakkan di sekitar lokasi kejadian.
FBI kini memimpin penyelidikan, berupaya menentukan apakah Jabbar bertindak sendiri atau memiliki jaringan dengan organisasi teroris.
Spekulasi tentang aksi ini sebagai serangan teroris semakin kuat mengingat simbol-simbol ISIS yang ditemukan di lokasi.
Profil Pelaku dan Motif yang Diselidiki
Jabbar, warga Texas, pernah bertugas di Afghanistan sebagai staf sersan dari 2009 hingga 2010. Setelah keluar dari militer, kehidupannya mengalami berbagai kesulitan, termasuk perceraian.
Dalam video yang ditemukan oleh penyelidik, Jabbar mengungkapkan keinginannya untuk bergabung dengan ISIS dan bahkan berniat menyakiti keluarganya sendiri.
Motif pasti serangan ini masih belum jelas.
FBI dan pihak berwenang lainnya sedang menggali lebih dalam latar belakang Jabbar untuk mengungkap apakah ia memiliki keterkaitan langsung dengan kelompok teroris atau hanya terinspirasi oleh ideologi mereka.
Respons dari Pemerintah dan Ancaman Keamanan Jelang Super Bowl
Presiden Joe Biden mengutuk keras serangan ini, menyebutnya sebagai tindakan tercela yang melukai jiwa bangsa.
Ia berjanji bahwa investigasi akan dilakukan secara menyeluruh, termasuk memeriksa kemungkinan hubungan insiden ini dengan peristiwa lain, seperti kebakaran truk Tesla di luar Hotel Trump di Las Vegas baru-baru ini.
Selain itu, tragedi ini menimbulkan kekhawatiran keamanan menjelang pelaksanaan Super Bowl NFL yang dijadwalkan berlangsung di New Orleans bulan depan.
Pihak berwenang berupaya meningkatkan pengamanan dan mengantisipasi ancaman serupa.
Pencarian Keadilan untuk Para Korban
Serangan ini menyisakan luka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat New Orleans.
Upaya untuk mengungkap kebenaran dan mencegah insiden serupa menjadi prioritas utama bagi pemerintah dan aparat penegak hukum.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.