TikTok, Jaringan Sosial dan Platform Video Musik Tiongkok

Reportasee.com – TikTok adalah sebuah aplikasi digital media sosial, yang kini berkembang pesat di dunia. Aplikasi ini berperan sebagai platform video pendek agar para penggunanya bisa menonton berbagai konten.
Para pengguna juga bisa mengunggah konten, bahkan mendapatkan uang jika kontennya berhasil menjadi viral.
Setelah 4 tahun kemunculannya, aplikasi video pendek ini sekarang memiliki ratusan juta pengguna.
Terutama di masa pandemi tahun 2020, orang-orang banyak menghabiskan waktu dengan menonton atau membuat video di platform ini. Bahkan aplikasi ini sudah membuat sebagian orang kecanduan.
Sejarah Perjalanan TikTok
Anda mungkin sudah lama mengetahui TikTok, namun pada awal kemunculannya belum banyak yang berminat pada aplikasi ini.
Bahkan beberapa konten kreator TikTok dahulu sempat banyak yang membully. Entah apa alasannya, tapi aplikasi ini dahulu tidak populer dan hanya sedikit penggunanya.
Namun apa yang terjadi sekarang? TikTok mulai mendunia dengan konten-kontennya yang semakin keren. Aplikasi ini diciptakan pada tahun 2016 oleh perusahaan bernama ByteDance asal Cina.
Awalnya mereka memberikan nama Douyin, dalam waktu 1 tahun aplikasi ini memiliki 100 juta pengguna dan milyaran viewers.
Setelah itu, pihak perusahaan memutuskan untuk melakukan ekspansi ke luar Cina, juga mengganti namanya menjadi TikTok.
Misi utama dari aplikasi ini, yaitu sebagai wadah kreativitas dan untuk mengabadikan momen berharga di seluruh penjuru dunia.
Aplikasi ini mendorong penggunanya untuk menjadi konten kreator, dalam video berdurasi minimal 15 detik.
Hal inilah yang menjadikan platform ini terkenal, karena para pengguna dapat menjadi konten kreator dengan fitur yang lengkap dan mudah.
Aplikasi ini juga mengakuisisi Musical.ly, jika Anda aktif di sosmed pasti tahu aplikasi tersebut. Musical.ly menjadi rajanya platform video pendek di Amerika beberapa tahun lalu.
Akhirnya ByteDance mengakuisisi Musical.ly dengan menggabungkannya bersama TikTok pada tahun 2017.
Hal ini dilakukan demi memenangkan pasar internasional, dan kerjasama tersebut membuahkan hasil yang manis.
Sementara di Indonesia sendiri, pemerintah setempat sempat melarang penggunaan aplikasi ini.
Kominfo sempat memblokir TikTok karena dianggap banyak konten yang tidak mendidik.
Namun kini Indonesia kembali menerima kehadiran aplikasi tersebut, dan semakin banyak konten kreator lokal yang membuat konten mendidik.
Sementara di Amerika, aplikasi ini berhasil melambungkan single baru “Old Town Road” dari Lil Nas dengan menjadikannya meme.
Profil Zhang Yiming Pendiri TikTok
Zhang Yiming adalah pria berusia 35 asal Cina yang berhasil mendirikan perusahaan ByteDance, yang juga menghasilkan aplikasi TikTok. Kekayaannya kini mencapai USD 16.2 miliar.
Kini pria tersebut dinobatkan menjadi orang terkaya ke-13 di Cina, meski begitu beliau merupakan seseorang yang menjaga privasi tentang kehidupannya.
Melansir dari Bloomberg Billionaires Index, Zhang lahir pada tahun 1983 di provinsi Fujian, Cina. Orangtuanya adalah seorang pegawai negeri, ia sendiri lulus kuliah pada tahun 2005.
Zhang menikahi pacar masa kuliahnya di Universitas Nankai Tianjin, Cina. Dari pernikahannya tersebut, Zhang belum dikaruniai anak.
Beliau berkuliah dengan mengambil jurusan mikroelektronik, namun memutuskan untuk alih prodi menjadi software engineering.
Karir pertamanya yaitu bekerja di sebuah perusahaan startup pemesanan perjalanan, bernama Kuxun. Sebelum mendirikan ByteDance, Zhang juga pernah bekerja di Microsoft.
Zhang sangat menghargai pengalaman kerjanya itu, karena berhasil memberikannya pelajaran untuk mendirikan ByteDance.
Perusahaan milik Zhang ini juga merilis aplikasi pesaing WeChat yaitu FlipChat, dan juga aplikasi pesan video bernama Duoshan pada tahun 2019 lalu.
Aplikasi Saingan TikTok
Setelah TikTok menjadi aplikasi video pendek yang paling tenar, tentunya kini bermunculan aplikasi serupa yang ingin menjadi pesaingnya.
Apalagi kini aplikasi tersebut sudah menyaingi Facebook dalam jumlah downloadnya. Beberapa perusahaan software tentu ingin mencoba membuat aplikasi serupa.
Berikut ini adalah beberapa aplikasi pesaingya:
- Tangi
Tangi dibuat oleh perusahaan teknologi raksasa yang sudah tidak asing lagi, yaitu Google. Seolah tidak ingin ketinggalan trend, Google membuat aplikasi yang sangat mirip dengan TikTok. Tidak hanya menyediakan konten hiburan saja, aplikasi ini juga banyak menyediakan konten edukasi.
- Lasso
Facebook juga tidak ingin kalang saing, perusahaan tersebut menciptakan aplikasi bernama Lasso. Fiturnya tidak kalah dengan aplikasi video nomor satu, memiliki perekam video lengkap dengan filter yang unik. Anda bisa mendaftar menggunakan akun Instagram atau Facebook untuk masuk ke Lasso.
- Likee
Aplikasi besutan BIGO TECHNOLOGY ini awalnya bernama Like, namun telah melakukan rebranding sehingga mengubah namanya menjadi Likee. Ada banyak stiker lucu dan filter musik yang menarik, semuanya bisa Anda akses secara gratis. Cukup banyak juga orang yang sudah menggunakan aplikasi ini.
- Vigo Video
Hypstar juga melakukan rebranding dan kini menjadi Vigo Video. Misi mereka yaitu siap menjadikan berbagai video menjadi viral, sehingga para penggunanya berpotensi jadi bintang. Fitur unggulannya yaitu stiker, filter wajah yang lucu, dan tentunya sharing video pendek.
- Kwai
Aplikasi pesaing TikTok yang terakhir yaitu Kwai, yang memiliki berbagai fitur kreatif dan sederhana. Salah satu fitur unggulannya yaitu Kwai MV, Anda bisa seolah-olah menjadi musisi terkenal di sebuah music video.
Selain itu, ada juga fitur 3d Kmojis yang bisa mendeteksi gerakan sensitif untuk membuat konten yang menarik.
Meskipun banyak pesaingnya, TikTok kini sudah menjadi nomor satu dan punya tempat di hati para penggunanya.
Pencapaian ini tidaklah mudah, ada banyak perjuangan dari tim perusahaan hingga sampai di titik ini.