OpiniPendidikan

Study Tour Sekolah, Liburan Berkedok Pendidikan atau Peluang Mendulang Keuntungan?

Aqsa Guest House
PMB Unigal 2024
PMB Unigal 2024
PMB Unigal 2024
Aqsa Guest House
PMB Unigal 2024
PMB Unigal 2024
PMB Unigal 2024

Kegiatan study tour sekolah kembali menjadi sorotan publik. Di balik tujuan mulia untuk menambah wawasan dan pengalaman belajar siswa, terselubung pula berbagai pertanyaan dan keraguan.

Benarkah study tour menjadi sarana edukasi yang efektif, atau hanya kedok bagi sekolah dan agen perjalanan untuk meraup keuntungan?

Banyak orang tua yang mengeluhkan biaya study tour yang kian mahal. Biaya tersebut seringkali tidak sebanding dengan manfaat yang diperoleh siswa.

Ke mana perginya dana yang begitu besar? Apakah benar-benar digunakan untuk membiayai kegiatan edukatif, atau hanya untuk keuntungan pihak-pihak tertentu?

Proses perencanaan dan pelaksanaan study tour seringkali tidak transparan dan akuntabel.

Orang tua tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan penting, seperti pemilihan destinasi wisata, agen perjalanan, dan rincian biaya.

Hal ini menimbulkan kecurigaan bahwa ada potensi korupsi dan penyalahgunaan dana.

Beberapa oknum tidak bertanggung jawab memanfaatkan study tour untuk kepentingan pribadi.

Ada yang menggunakannya untuk melancarkan bisnis travel mereka, atau bahkan untuk melakukan hal-hal yang tidak etis, seperti praktik suap dan nepotisme.

Study tour yang tidak terencana dengan baik dapat membawa dampak negatif bagi siswa.

Kelelahan fisik dan mental, kecelakaan, hingga terpapar budaya yang tidak sesuai dengan nilai-nilai moral dapat menjadi konsekuensi yang harus dihadapi.

Study tour memiliki potensi untuk menjadi kegiatan edukatif yang bermanfaat bagi siswa.

Namun, diperlukan reformasi menyeluruh untuk memastikan bahwa kegiatan tersebut benar-benar bertujuan untuk pendidikan dan bukan untuk keuntungan semata.

Beberapa langkah reformasi yang perlu dilakukan:

  • Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam proses perencanaan dan pelaksanaan study tour.
  • Melibatkan orang tua dalam pengambilan keputusan penting.
  • Membuat aturan yang jelas dan tegas tentang biaya dan manfaat study tour.
  • Memilih agen perjalanan yang terpercaya dan memiliki reputasi yang baik.
  • Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan study tour secara berkala.

Hanya dengan reformasi yang komprehensif, study tour dapat kembali menjadi kegiatan yang bermanfaat bagi siswa dan tidak menimbulkan kecurigaan dan keraguan di masyarakat.

Mari kita bersama-sama mengawasi dan mendorong reformasi study tour agar menjadi kegiatan yang positif dan bermanfaat bagi generasi muda.


Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Back to top button