Berita

Mengenal Kai Havertz, Alleskonner Penerus Cristiano Ronaldo

PMB Unigal
PMB Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
H. Dindin Hardi S.Pd.,M.Pd
PMB Unigal
pmb Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
H. Dindin Hardi S.Pd.,M.Pd

ReportaseeJATENG.com–  Kai Havertz, pemain sepak bola asal Jerman yang memiliki julukan Alleskonner resmi bergabung dengan Chelsea.

Bagi pecinta sepak bola tentu tidak asing lagi dengan mantan gelandang serang klubBayerLeverkusen ini.

Kai secara resmi melakukan transfer bintang ke Chelsea sejak awal musim 2020-2021 dan menjadi pemain termahal.

Kai sendiri memiliki julukan Alleskonneratau yang berarti Jack dari semua perdagangan, karena bakat dan kemampuan yang Kai miliki.

Baru-baru ini sosok gelandang serang milik Chelsea tengah menjadi sorotan lantaran memberikan permainan yang tidak seindah sebelumnya.

Potret Alleskonner

Kai Havertz lahir di Kota Aachen, Negara Jerman pada tanggal 11 Juni 1999 yang baru saja menginjak usia 22 tahun.

Kai merupakan anak kedua dan anak ketiga dari persatuan hubungan kedua orang tuanya.

Sang Alleskonnermemiliki seorang ibu yang berprofesi sebagai pengacara serta sang ayah yang bekerja sebagai petugas kepolisian.

Tidak heran jika keluarga Kai termasuk kelas menengah di wilayah tersebut dan banyak masyarakat sekitar yang mengakui.

Selain itu gelandang muda ini juga memiliki saudara perempuan yang bernama Leah dan saudara laki-laki bernama Jan.

Ada satu lagi anggota dalam keluarga Havertz yaitu sang kakek yang bernama Richard Havertz.

Kakek merupakan sosok yang memiliki peran penting dalam perjalanan karier Kai sebagai pemain sepak bola.

Kakek juga mantan pemain serta pelatih pesepakbola, sehingga berkat sang kakek keluarga Havertz sangat mencintai permainan sepak bola.

Bahkan kakek Richard pula yang mengenalkan Kai tentang sepak bola sejak kecil, selain itu rumah mereka juga dekat dengan lapangan.

Sehingga tidak sulit bagi Richard mengenalkan dan mengajarkan Kai dengan permainan sepak bola.

Setiap hari Richard membimbing Kai untuk bermain bola dengan pindah sejauh 100 meter dari rumah.

Hingga akhirnya Kai sudah menunjukkan bakat dan berani terjun ke tim junior sepak bola di daerahnya.

Selain memiliki bakat dari sang kakek, ternyata ayah kandung Kai juga menyukai olahraga ini dan pernah menjadi pemain amatir.

Riwayat Karier Kai Havertz

Berkat bakat serta kemampuan yang Kai miliki dalam bidang sepak bola membuat kariernya semakin sukses.

Terbukti dengan adanya julukan Alleskonner bagi gelandang 22 tahun ini yang sempat menjadi pemain rebutan beberapa klub.

Hingga akhirnya Kai memutuskan untuk berlabuh di klub Chelsea pada awal musim tahun lalu 2020/2021.

Kai mengenal dunia sepak bola pertama kali dari sang kakek yang bernama Richard Havertz.

Dan Alleskonnerbergabung dengan tim lokal yang bernama AlemanniaMariadorf pada tahun 2003 atau saat berusia 4 tahun.

Berkat penampilan baiknya sebagai pemain junior kemudian Kai naik kelas dengan bergabung di klub AlemanniaAachen tahun 2009.

Bersama tim yang lebih kompetitif Kai berhasil mengumpulkan banyak medali untuk klub tersebut

Namun permainan Alleskonner yang terlalu bagus bahkan di atas level klub membuat klub tersebut menganggap Kai serius.

Dan tahun 2010 Kai Havertz transfer bintang ke BayerLeverkusen setelah berhasil menarik pelatih muda SlawomirCzaniecki.

Sejak pertama bergabung Kai sudah menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam klub sehingga mendapat julukan Alleskonner.

Kai berhasil meraih gelar Jerman U17 dengan mencetak 18 gol pada 26 pertandinganbersama BayerLeverkusen.

Berkat kemenangan yang Alleskonnerraih untuk tim membuat sang gelandang masuk ke tim utama klub tersebut.

Kai juga berhasil memboyong BayerLeverkusen masuk ke Liga Champion tahun 2018 dan tahun 2020 Alleskonner menjadi kapten.

Pemain Termahal Dan Tekanan Chelsea

Dari kecil Kai sudah menunjukkan bakat dalam bidang sepak bola yang kemudian di asah secara teratur.

Dengan bimbingan sang kakek gelandang 22 tahun ini banyak belajar segala hal dalam bidang sepak bola.

Hingga akhirnya Kai bisa menjadi pemain dengan bergabung di klub lokal serta terus merangkak naik hingga puncak.

Selama bergabung dalam setiap klub, Alleskonner selalu memberikan penampilan terbaiknya bahkan sangat bagus.

Dan puncak kesuksesan Kai Havertz terlihat setelah bergabung dengan BayerLeverkusen yang pernah menjadi lawannya.

Sebelum bergabung Kai pernah melawan BayerLeverkusen tim U12 dan berhasil menarik perhatian pelatih muda.

Banyak prestasi yang Kai raih selama di Leverkusen hingga membuat klub lain memperhatikannya serta ingin memiliki pemain muda ini.

Dari banyaknya klub yang memberikan penawaran, akan tetapi pilihan Kai jatuh kepada klub The Blues Chelsea.

Chelsea rela memboyong Kai dengan harga mahal yaitu 70 juta euro atau sekitar 1,38 triliun dengan ekspetasi yang tinggi.

Hal ini lantaran klub The Blues berharap Kai bisa menjadi Cristiano Ronaldo selanjutnya, namun semua hanya ekspetasi.

Kai tidak bisa mendapatkan permainan terbaik pada awal musim, bahkan Kai mengaku mendapat tekanan lebih tinggi di klub sekarang.

Sehingga Kai mulai ragu dan takut karena tertekan, meskipun begitu Kai telah berhasil menjadi pahlawan dengan mengalahkan Man City.

Lanjutkan Membaca
Back to top button