Berita

Mengenal Gejala Bipolar, Tak Bisa Dianggap Remeh

PMB Unigal
PMB Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
H. Dindin Hardi S.Pd.,M.Pd
PMB Unigal
pmb Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
H. Dindin Hardi S.Pd.,M.Pd

Reportasee.com – Bipolar salah satu gangguan kesehatan mental yang sudah tidak asing di telinga Anda.

Penderita Bipolar biasanya memiliki emosi yang tidak stabil, cenderung berubah-ubah secara drastis.

Ada kondisi akan mengalami Euphoria Mania yaitu kebahagian yang berlebihan, sedih ataupun marah yang sangat memuncak.

Bipolar nerupakan masalah kesehatan yang masuk dalam ranah Mental Illness. Berdasarkan penelitian yang di dapat dari World Health Organization menyatakan lebih dari 40 juta orang memiiki indikasi mengidap Bipolar.

Seperti yang diketahui bahwa Bipolar merupakan penyakit yang tidak bisa dikesampingkan, maka dari itu perlu adanya  pemahaman terhadap jenis-jenis Bipolar.

Biasanya Bipolar akan muncul pada seseorang yang mulai beranjak dewasa atau seseorang yang memiliki usia dibawah 24 tahun.

Bipolar tertandai dengan gangguan terhadap senyawa alami Neotransmitter.

Bipolar terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain Bipolar tipe 1 yaitu merupakan Bipolar dengan gejala Mania.

Seseorang yang mengalami fase Bipolar 1 hanya perlu dirawat tanpa haru melakukan rawat inap, karena kesembuhan tergantung pikiran dan jiwa.

Bipolar tipe II merupakan gangguan yang tertanda dengan penderita telah mengalami Depresi yang berat dan Hipomania.

Cychothmic merupakan gangguan Bipolar yang dengan gejala Hipomania maupun Mania yang berlangsung secara realtime.

Sementara itu Rapid Cycling merupakan gejala ketika seseorang mengalami Mania, Hipomania hingga Depresi dalam kurun waktu yang begitu lama yaitu 1 tahun.

Memahami Gejala Bipolar

Pada penderita gangguan Bipolar akan merasakan suasana hati yang tak stabil. Beberapa masyarakat menyebut istilah Bipolar dengan nama “Manic Depresif.”

Ada berbagai faktor yang bisa mengakibatkan timbulnya gejala Bipolar yang terdiri dari faktor internal dan faktor ekternal.

Faktor internal seperti hubungan keluarga yang kurang harmonis, sedangkan faktor eksternal seperti bullying atau penerimaan masyarakat yang kurang.

Penyakit Bipolar tidak bisa dianggap remeh atau enteng, maka dari itu saatnya memahami gejala Bipolar.

Biasanya penderita mengalami gangguan kesehatan seperti Manic, Hipomanik bahkan Depresi. Adapun pemahaman tentang hal ini yakni sebagai berikut

Manik

Manik atau Mania merupakan gangguan kesehatan jiwa dengan tanda adanya rasa gembira yang berlebih.

Penderita Manik akan mengalami perubahan Mood secara drastis.

Selain itu ketika mengalami Manik maka penderita akan mengalami Halusinasi dan Delusi.

Gejala Manik berlangsung  paling cepat selama 4 hari dan paling lama yaitu selama seminggu atau bahkan bisa lebih.

Gejala Manik yang dialami oleh penderita Bipolar antara lain seperti mengalami kesulitan tidur, gelisah, mudah marah, membuat keputusan yang mengejutkan, sulit berkonsentrasi hingga berbicara lebih cepat.

Jika kondisi Manik tidak bisa menurun, maka dikhawatirkan penderita akan mengalami peningkatan gangguan kesehatan kearah Depresi.

Gejala ini berciri dengan rasa lelah, tekanan pikiran, emosi yang tidak-karuan, marah-marah yang memuncak, atau sedih yang sangat amat mendalam, hingga perasaan putus asa.

Hipomanik

Hipomanik atau Hipomanik, juga merupakan tanda-tanda timbulnya gejala Bipolar.

Meskipun namanya hampir sama dengan Manik, namun Hipomanik  memiliki perbedaan yang cukup signifikan.

Hipomania merupakan gejala tanda-tanda timbulnya gangguan Bipolar,. Meskipun tidak se-ekstrim Manik namun tetap harus di waspadai.

Pada penderita yang terserang gejala Hipomanik maka tidak akan sampai ke tahap yang sifatnya halusinasi.

Pada fase Hipomanik memang kenyataan sulit untuk tertebak dalam diri sendiri, namun akan kelihatan di mata orang lain.

Pastilah orang lain akan meyadari ada sesuatu yang janggal dan berbeda.

Saat mengalami Hipomanik, penderita tidak akan mengalami halunasi, bahagia yang berlebihan atau emosi amarah yang meluap-luap.

Hanya saja terlihat pada aktivitas tidak biasa yang dilakukan dan akan selalu terkesan energik.

Mengetahui Perbedaan Mania dan Hipomania dalam Konteks Bipolar

Ada beberapa perbedaan mendasar antara Mania dan Hipomania.

Perbedaan akan dua hal ini terlihat dari intensitas keparahan emosi yang ada.

Seperti halnya ketika awal pertama kali gejala ini muncul maka seseorang yang mengalami Mania akan merasa gembira yang amat berlebihan.

Jika sedih akan sangat-amat tertekan, sangat terlihat bimbang dan gelisah, tidak butuh waktu tidur yang cukup, dan tentunya memiliki halusinasi yang berulang-ulang.

Sementara itu ketika seseorang mengalami Hipomania maka akan mengalami beberapa gangguan dalam kesehatan seperti susah untuk fokus, berbicara terlalu cepat, tidak butuh waktu untuk tidur sehingga sangat amat kurang istirahat.

Perbedaan lebih lanjut yaitu biasanya Mania maupun Hipomania akan muncul pada tipe-tipe Bipolar yang berbeda.

Biasanya Mania atau Manic akan mumcul pada penderita yang mengalami Bipolar 1.

Sementara itu bagi penderita yang mengalami perasaan Hipomanik biasanya merupakan seseorang yang terkena adanya Bipolar 2.

Jangka waktu Mania dan Hipomania juga berbeda, jika mengalami Mania maka jangka waktu akan berlangsung selama 4 hari hingga 7 hari atau bahkan bisa dalam jangka waktu lebih lama.

Disisi lain bagi seseorang yang mengalami Hipomania hanya akan mengalaminya setidaknya hanya dalam waktu 1 hingga 4 hari, pada hari ke-5 kondisi kesehatan jiwa dan pikiran sudah cukup membaik.

Memahami Fase Akut Gejala Bipolar yaitu Depresi

Ternyata gejala yang menyerang pengidap Bipolar tidak sekadar Hipomania dan Mania saja, melainkan juga ada gejala lain yang lebih akut yaitu Depresi.

Kondisi Depresi merupakan fase yang sangat parah seiring terjadinya Bipolar, bahkan bagi beberapa orang akan kesusahan dalam menjalankan aktivitas kehidupannya saat mengalami Depresi.

Adapun ciri-ciri depresi yang timbul dalam gangguan Bipolar seperti mood yang tidak stabil, ada perasaan nurani yang tertekan, putus asa, sedih yang berlebihan.

Memiliki perasaan bersalah yang berlebihan, rasa minder sangatlah amat tinggi, merasa sangat hina dan sangat tidak pantas, sangat sulit untuk berkonsentrasi.

Tiba-tiba memutuskan untuk tidak lagi berkomunikasi. Adanya keinginan untuk melakukan hal-hal berbahaya seperti bunuh diri.

Memahami Gejala Bipolar yaitu Mixed State

Mixed State merupakan gejala campuran antara Depresi dan Mania.

Penderita yang mengalami gejala Mixed State bisa mengalami cii-ciri masing-masing gejala secara bergantian.

Mixed State menjadi kondisi yang paling berbahaya pada penderita Bipolar karena memiliki daya keinginaan untuk bunuh diri lebih tinggi.

Ada beberapa faktor seseorang yang mengalami Mised State ingin bunuh diri antara lain karena halusinasi, kelelahan, delusi.

Hingga perasaan tak beharga dan tertekan berlebihan.

Ada ciri-ciri seseorang yang mengalami Mixed State dan ingin melakukan percobaan bunuh diri, antara lain yaitu mengalami kebingungan yang sangat amat tinggi dan khawatir tidak menemukan jalan keluar.

Menyalahkan diri sendiri secara berlebihan, menyalahkan keadaan dan merasa tidak seorangpun memahaminya.

Berpikir bahwa kematian adalah jalan, dan kematian akan menyelesaikan masalah.

Cenderung bertindak nekat tanpa pikir panjang bahkan menghiraukan orang-orang terdekat seperti keluarga hingga pasangan.

Lanjutkan Membaca
Back to top button