4 Fakta Menarik Makanan Korea Daechang, Lemak Usus Sapi yang Halal

spot_img

Akhir-akhir ini, makanan Korea Daechang atau lemak usus sapi khas Korea Selatan tengah viral di sosial media Indonesia.

Sajian tersebut biasanya tampil di dalam video mukbang YouTube Negeri Ginseng.

Makanan tersebut tentu saja membuat masyarakat di Indonesia merasa penasaran.

Sudah ada banyak video mukbang di Tiktok ataupun YouTube yang memperlihatkan konten creator datang langsung ke Korea untuk mencicipi Daechang.

Biasanya restoran yang menyediakan Daechang mengusung konsep seperti barbequan.

Di mana saat makanan datang, pengunjung akan langsung memanggang Daechang yang sudah dibumbui.

Para konten creator yang menyantap Daechang mengatakan tekstur makanan tersebut mirip seperti tetelan sapi namun lebih lembut.

Fakta Menarik Makanan Korea Daechang

Mengutip dari Korea Times, Daechang adalah hidangan khas Korea yang terbuat dari jeroan sapi tepatnya di bagian usus.

Selain itu Daechang sering orang miripkan dengan menu makanan lain yaitu makchang dan gopchang.

Bagi Anda yang merasa penasaran dengan makanan Korea Daechang bisa simak fakta menariknya berikut ini.

1.       Perbedaan Makchang, Gopchang dan Daechang

Gopchang, Makchang dan Gopchang sama-sama berasal dari jeroan sapi, namun ada perbedaan tersendiri dari makanan tersebut.

Salah satu perbedaannya yaitu gopchang terbuat dari bagian usus kecil sedangkan daechang terbuat dari usus besar.

Sementara itu makchang terbuat dari usus paling akhir dari bagian tubuh sapi.

Biasanya ketiga makanan itu melalui tahap pengolahan dengan cara dipanggang untuk jenis santapan barbeque.

Lantaran terbuat dari bagian jeroan, daechang kerap orang anggap sebagai makanan ekstrem.

Walaupun demikian daechang menjadi favorit banyak orang tidak hanya di Korea Selatan melainkan di kalangan para turis.

2.       Bentuk Unik Daechang

Dalam masyarakat pertanian tradisional di Korea, sapi merupakan sahabat manusia.

Sesudah lama hidup, kemudian sapi diolah menjadi makanan dan masyarakat Korea memberi hormat dengan tak menyisakan bagian jeroan sekalipun.

Itulah yang menjadi alasan mengapa ada olahan dari jeroan sapi bernama Daechang.

Adapun makanan Korea Daechang sendiri berbentuk seperti sosis yang saat pelanggan panggang akan mengeluarkan minyak.

Lantaran teksturnya kenyal dan juicy namun kandungan kalorinya tergolong tinggi.

Setelah pelanggan panggang, mereka biasanya menikmati daechang dengan cocolan saus barbeque serta sedikit bumbu bubuk.

Berdasarkan salah seorang content creator bernama Shania, tekstur daechang seperti tetelan namun versi gemoy dan chubby.

3.       Makanan Ramah Muslim di Korea

Karena berbahan dasar usus sapi, makchang, gopchang dan daechang masuk dalam kategori sebagai makanan yang ramah kaum muslim di Korea.

Bagaimana tidak, di Korea Selatan sendiri banyak makanan yang terbuat dari daging ataupun jeroan babi.

Karena itulah para kaum muslim bisa menyantap daechang untuk alternatif makanan di Korea Selatan.

Tak hanya dipanggang, daechang juga bisa berbentuk olahan makanan lain berupa sup.

Biasanya restoran yang menawarkan gopchang, daechang serta makchang ini mudah Anda temui di kawasan Daegu.

4.       Menjadi Makanan yang Tampak Menjijikan

Walaupun terasa enak, banyak orang yang menganggap daechang adalah makanan menjijikan karena terbuat dari usus sapi.

Di mana usus sapi sendiri merupakan tempat kotoran sapi semasa hidup.

Namun Anda tidak perlu khawatir sebab sebelum menjadi daechang, bagian usus sapi sudah bersih sehingga bebas dari kotoran ataupun hal lainnya.

Oleh sebab itulah para pelanggan tidak perlu khawatir menyantap daechang karena tak akan merasakan hal menjijikan sama sekali.

Itulah sederet fakta menarik tentang makanan Korea Daechang yang kini menjadi viral di sosial media Indonesia.

Tertarik untuk mencobanya?


Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Hot Minggu Ini

Ratusan Bikers Padati Pantai Madasari dalam Eastern Soul of Brother Vol 3

Pantai Madasari, Kabupaten Pangandaran, menjadi saksi meriahnya gelaran Eastern...

Tahun 2024, Taiwan Masih Jadi Destinasi Utama Pekerja Migran Ciamis

Pada tahun 2024, Taiwan tetap menjadi negara tujuan utama...

Kepala Kemenag Ciamis Apresiasi Suksesnya Ekspo 2025 MAN 2 Ciamis

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Ciamis, Asep Lukman...

LBH Ansor Kota Banjar Kecam Perusakan Mushola dan Kekerasan terhadap Petani

Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor Kota Banjar, Syaeful...

Tingkat Pengangguran Terbuka di Ciamis Menurun, Generasi Z Lebih Memilih Berwirausaha

Kabupaten Ciamis mencatat penurunan angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)...

Topik

Ratusan Bikers Padati Pantai Madasari dalam Eastern Soul of Brother Vol 3

Pantai Madasari, Kabupaten Pangandaran, menjadi saksi meriahnya gelaran Eastern...

Tahun 2024, Taiwan Masih Jadi Destinasi Utama Pekerja Migran Ciamis

Pada tahun 2024, Taiwan tetap menjadi negara tujuan utama...

Kepala Kemenag Ciamis Apresiasi Suksesnya Ekspo 2025 MAN 2 Ciamis

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Ciamis, Asep Lukman...

LBH Ansor Kota Banjar Kecam Perusakan Mushola dan Kekerasan terhadap Petani

Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor Kota Banjar, Syaeful...

Tingkat Pengangguran Terbuka di Ciamis Menurun, Generasi Z Lebih Memilih Berwirausaha

Kabupaten Ciamis mencatat penurunan angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)...

Presiden BEM INU Ciamis Langsung Tancap Gas Gelar Rapat Kerja Pasca Pelantikan

Setelah resmi dilantik sebagai Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)...

Lewat Program KKN, Unigal Terjunkan 508 Mahasiswa ke Cikoneng dan Sadananya Ciamis

Universitas Galuh (Unigal) secara resmi melepas 508 mahasiswa dalam...

Optimalisasi Peran Diskominfo dalam Penyelenggaraan Satu Data Indonesia di Ciamis

Pemerintah Kabupaten Ciamis terus berupaya mewujudkan tata kelola data...

Berita Terkait

Ketegori Populer

spot_imgspot_img