Pembukaan perdagangan perdana Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2025 yang seharusnya dihadiri oleh Presiden Joko Widodo Prabowo Subianto menuai perhatian publik setelah Prabowo batal hadir.
Dua agenda utama yang dijadwalkan, yakni pembukaan perdagangan dan dialog awal tahun, harus berjalan tanpa kehadirannya.
Tradisi Pembukaan Perdagangan
Seperti tahun-tahun sebelumnya, acara pembukaan perdagangan BEI selalu dihadiri oleh pejabat tinggi negara. Pada tahun 2024, Wakil Presiden Ma’ruf Amin hadir membuka perdagangan.
Tahun ini, Prabowo dijadwalkan untuk menandatangani Sertifikat Pembukaan Perdagangan BEI Tahun 2025 dan memberikan pidato arahan Presiden.
Namun, acara tersebut diwakili oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Dalam sambutannya, Sri Mulyani menyampaikan pesan dari Presiden.
“Saya atas nama Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, menyampaikan salam kepada seluruh pelaku Bursa Efek Indonesia serta ucapan selamat tahun baru 2025,” ujar Sri Mulyani di Main Hall BEI, Jakarta.
Dialog Awal Tahun yang Batal
Agenda kedua, yakni “Arahan dan Dialog Awal Tahun 2025 bersama Presiden RI,” dijadwalkan berlangsung pada pukul 13.30 WIB di lokasi yang sama.
Namun, setelah ditunggu hingga pukul 16.00 WIB, acara tersebut dibatalkan tanpa penjelasan pasti. Pengumuman pembatalan disampaikan oleh pembawa acara.
“Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya, acara Arahan dan Dialog Awal Tahun bersama Presiden RI belum bisa berlangsung sesuai rencana. Semoga acara selanjutnya dapat berjalan sesuai yang direncanakan,” ujar MC di hadapan tamu undangan.
Pernyataan Direktur Utama BEI
Direktur Utama BEI, Iman Rachman, memberikan penjelasan terkait ketidakhadiran Presiden. Menurut Iman, pihak BEI hanya menerima informasi terbatas mengenai kemungkinan kehadiran Prabowo.
“Di awal katanya beliau akan hadir ke BEI. Tapi kami juga hanya menunggu kabar. Sampai siang tadi, kami tetap berharap ada kehadiran beliau,” jelas Iman.
Undangan dialog yang sudah disebarkan akhirnya dibubarkan karena tidak ada kepastian. Iman menyampaikan rasa penyesalannya kepada para tamu undangan yang telah menunggu hingga berjam-jam.
“Kami merasa tidak enak dengan teman-teman undangan. Mereka sudah menunggu lebih dari dua jam tanpa ada kejelasan,” ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Istana terkait alasan ketidakhadiran Presiden Prabowo Subianto.
Namun, beredar kabar bahwa Prabowo tengah melangsungkan rapat terbatas dengan sejumlah menteri pada saat yang bersamaan.
Imbas pada Acara Bursa
Ketidakhadiran Presiden di acara BEI ini menjadi sorotan, mengingat pentingnya momen pembukaan perdagangan bagi sektor ekonomi dan pasar modal Indonesia.
Namun, pihak BEI tetap berharap agar agenda mendatang dapat berjalan dengan lebih lancar dan tanpa kendala.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.