Berita

Imbas Banjir Makassar, Kegiatan Sekolah Tatap Muka Dihentikan Sementara

PMB Unigal
PMB Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
H. Dindin Hardi S.Pd.,M.Pd
PMB Unigal
pmb Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
H. Dindin Hardi S.Pd.,M.Pd

Reportasee.com – Banjir Makassar membawa dampak cukup luas terlebih kepada warga sekitar.

Ratusan warga yang berada di kecamatan Manggala mengungsi akibat hujan deras terus mengguyur.

Warga setempat mengungsi sejak hari Selasa 7 Desember kemarin.

Sampai jam 03.00 waktu setempat dinihari tadi petugas sudah mengevakuasi sebanyak 159 warga ke sejumlah titik.

Camat Manggala yaitu Andi Fadly mengungkapkan sejauh ini mereka menggunakan sebanyak empat titik evakuasi.

Peristiwa banjir Makassar setidaknya merendam empat kecamatan.

Kendati demikian yang paling terdampak adalah kecamatan Manggala.

Empat kecamatan lainnya yaitu Biringkanaya, Tamalanrea, Manggala serta Panakkukang.

Air merendam kawasan tersebut dengan tinggi mencapai leher orang dewasa.

Kepala BPBD Makassar Hendra Hakamudin mengatakan evakuasi terus mereka lakukan sejak Senin malam tadi.

Hendra mengatakan bahwa jumlah eskalasi evakuasi terus meningkat.

Hingga hari ini jumlah aduan yang mereka terima kian meningkat.

Baca Juga :  Tempat Wisata di Toraja Utara Sulawesi Selatan

Malam tadi sudah terjadi evakuasi bukan dari BPBD saja.

Hendra mengatakan mereka juga bergerak bersama SAR Brimob serta Basarnas.

Para petugas mengevakuasi warga ke beberapa fasilitas umum yang mereka jadikan lokasi pengungsian.

Meskipun begitu Hendra belum menjelaskan tentang detail seberapa banyak warga yang mengungsi.

Sementara itu titik evakuasi atau lokasi pengungsi sudah camat setempat tentukan.

Contohnya di kecamatan Manggala terdapat sekitar 20 lokasi evakuasi serta sebagian besar adalah fasilitas umum.

Hendra melanjutkan ada beberapa warga terdampak banjir Makassar setelah mereka evakuasi langsung kembali ke rumah.

Tak hanya di Makassar, banjir juga terjadi di sejumlah wilayah lain Sulsel.

Menurut Basarnas, pemicu banjir adalah meluapnya sungai akibat dari curah hujan deras.

Djunaidi selaku kepala Basarnas Sulsel mengatakan semua Tim Rescuer sudah mereka terjunkan ke lokasi terdampak.

Dia mengatakan tim tersebut melakukan evakuasi di kawasan Gowa, Soppeng, Parepare serta Makassar.

Baca Juga :  Mahasiswa PGMI Se-Indonesia Ajukan 10 Tuntutan ke Pemerintah

Di kawasan Soppeng misalnya terdapat personel dari SAR Bone membantu proses evakuasi.

Sedangkan untuk banjir Makassar ada yang dari Barru guna membantu evakuasi terdampak.

Akibat Banjir Makassar, Pemkot Hentikan Pembelajaran Tatap Muka Sementara

Pemkot Makassar memberhentikan dengan sementara kegiatan pembelajaran tatap muka siswa siswi di sekolah.

Hal ini menyusul banjir Makassar yang terjadi di sejumlah titik.

Wali kota Makassar yakni Danny Pomanto mengatakan kepada kadis pendidikan segera meliburkan seluruh sekolah hingga tanggal 9.

Melalui pesan singkatnya di hari Selasa 7 Desember, Danny mengimbau semua pembelajaran berubah menjadi daring.

Tak hanya itu Pemkot Makassar juga meminta camat untuk segera melaporkan jumlah serta lokasi dari tempat pengungsian.

Ia meminta camat mengaktifkan seluruh detektor menjadi relawan siaga.

 Selain itu ia juga menjelaskan agar segera membuat laporan per dua jam di seluruh kelurahan dari Recover Center.

Baca Juga :  Tempat Wisata di Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan

Danny menambahkan Pusat Koordinasi kota serta pengendali kegiatan tanggap bencana ada dalam warroom siaga bencana setempat.

Bukan itu saja, Danny meminta SKPD atau Satuan Perangkat Kerja Daerah khususnya kepala dinas Makassar guna berperang aktif untuk menangani banjir Makassar.

Ia juga menegaskan jika menunggu laporan camat mengenai pengungsian secepatnya.

Hal ini karena ia akan membagi SKPD berdasarkan lokasi pengungsian.

Pihak terkait pun mengatakan sudah merespon Pemkot dan menindaklanjuti permintaan Danny.

Lantas ia meneruskan pesan tersebut ke sejumlah grup Kepsek di sekolah Makassar.

Tak hanya banjir Makassar terdapat banyak wilayah di Indonesia lain yang mengalami peristiwa serupa.

Sebut saja Lombok, Bojonegoro, Seminyak Bali dan tentu saja ibu kota Jakarta.

Hujan deras yang mengguyur di banyak wilayah Indonesia juga membuat sejumlah tanggul jebol.

Lanjutkan Membaca

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button