Berita

Harga Ikan Sidat Hasil Budidaya

PMB Unigal
PMB Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
PMB Unigal
PMB Unigal
pmb Unigal
Aqsa Guest House

Harga ikan sidat pada dasarnya beda-beda tergantung ukuran juga jenisnya.

Kisaran harganya pun di tingkat petani berdasarkan hitungan perkilogram untuk satu jenis ikannya.

Ikan ini dahulunya berada dalam jumlah banyak di lautan Jepang bagian utara.

Akan tetapi karena nuklir di sana membuat laut tercemar radioaktif dan membuat populasi ikan ini berkurang. 

Dua negara Vietnam dan China yang mengekspor ikan sidat ke Jepang juga mengalami hal serupa pada lautnya sehingga produksi kian menurun namun permintaan semakin naik.

Hal inilah yang menjadi peluang negara Indonesia yang untuk budidaya ikan sidat.

Jika fauna di tanah air berkualitas baik otomatis harga ikan sidat akan naik dan terus membutuhkan impor dari Indonesia.

Karena itulah kementrian kelautan dan perikanan begitu menekankan untuk budidaya ikan ini bagi para pihak yang berkecimpung di kelautan bahkan pemerintah pun juga.

Bukan tanpa sebab, Indonesia sudah terkenal dengan negara perairan yang sebagian besar warga pesisirnya berprofesi sebagai petani ikan.

Tingginya permintaan ikan sidat terutama dari negara Jepang karena untuk pembuatan bahan makanan.

Berdasarkan penelitian, kandungan gizi di dalamnya lebih tinggi daripada ikan salmon yang lebih dulu orang konsumsi.

Apalagi, ikan ini konon sulit untuk hidup jika perairannya tidak sesuai dengan kondisi tubuhnya.

Karena itu pembudidayaannya harus tetap diperhatikan walupun sebenarnya cukup mudah.

Bahkan di negara lain keberadaan ikan ini tergolong sangat sedikit dan hampir punah.

Karena itu di negara Indonesia saat ini tengah melakukan pembudidayaan untuk jenis ikan sidat.

Dengan populasi yang semakin sedikit bukan tak mungkin jika harga ikan sidat ikut naik.

Tetapi di tanah air sendiri, masyarakatnya kurang paham akan manfaat dari ikan ini sehingga sebelumnya belum ada budidaya dan hanya mengandalkan tangkapan dari sungai saja.

Ikan sidat memiliki sebuah keunikan tersendiri yaitu pemijahan di dalam lautan lalu naik ke muara sehingga besar di sekitar sungai setelah mencapai ukuran tertentu.

Di negara Jepang, ikan ini terkenal dengan nama Unagi.

Unagi ini adalah bahan makanan khas Jepang dengan protein yang tinggi bernama Kabayaki.

Untuk ekspor fauna yang mirip belut tersebut biasa yang memiliki ukuran satu kilogramnya sekitar 4-6 ekor.

Harga Ikan Sidat Berkualitas

Ikan sidat sekilas mirip dengan belut namun terdapat banyak perbedaan jika Anda lihat dengan seksama.

Tubuh fauna tersebut memiliki bentuk silindris agak memanjang dengan bagian ekor pipih di ujungnya.

Pada bagian kepala bawahnya terdapat kumis berwarna kuning berukuran pendek.

Sedangkan permukaan kulitnya cenderung halus berwarna agak coklat.

Sementara di bagian punggung warnanya hijau dengan perut yang berwarna putih.

Untuk ukuran ikan bernama latin Anguilla Spp ini cukup beragam.

Panjangnya dari sekitar 15 cm hingga terpanjang 200 cm.

Bobotnya sendiri juga bisa mencapai 22 kg. Hal inilah yang menjadikan harga ikan sidat berbeda-beda.

Di Indonesia sendiri masih minim orang yang mengonsumsi bahkan pada pasarnya saja masih sedikit penjual yang menyediakan.

Faktanya, di Negara Jepang juga Korea ikan sidat paling banyak mereka cari untuk konsumsi setelah fauna udang serta ikan tuna.

Karakter ikan sidat ini cenderung cukup unik.

Lantaran ia dapat hidup di air tawar, perairan laut juga estuari.

Sekarang Indonesia sudah mulai melakukan ekspor fauna ini dalam jumlah banyak dengan harga ikan sidat yang cukup fantastis.

Seperti di Banyuwangi yang pernah mengekspor ikan sidat hingga 13 miliar pada awal tahun 2020 lalu ke sejumlah negara termasuk Jepang.

Banyuwangi memang terkenal menjadi daerah yang menghasilkan sidat dengan kualitas paling baik di Indonesia.

Bahkan kota ini menjadi pilot project technopark oleh kementerian kelautan dan sebagai tempat pelatihan budidaya sidat sejak tahun 2014.

Hal ini lantaran Banyuwangi memiliki air baku dengan kualitas tinggi.

Bahkan kementerian pernah melakukan riset dan ditemukan per 25 miligram pada sampel air di sana hanya terkandung sebanyak 10 ribu koloni pada bakteri saja.

Angka ini tentunya jauh lebih sedikit daripada daerah lainnya dengan pencapaian ratusan ribu koloni.

Kisaran Harga Sidat di Indonesia

Anda juga sangat bisa membudidayakan ikan ini sendiri walaupun bukan berada di daerah Banyuwangi.

Sehingga bisa meraup keuntungan dari bisnis mandiri tersebut.

Berdasarkan situs terpercaya, harga ikan sidat jenis elver dapat para petani jual hingga 250 ribu rupiah untuk satu kilogramnya.

Sedangkan untuk ukuran berbeda kisaran 15 hingga 20 gram harga ikan sidat ini bisa mencapai 20 ribu rupiah hingga 40 ribu.

Salah satu tahap proses budidaya sidat yaitu pemilihan benih merupakan langkah tersulit.

Hal ini karena jumlah produsennya kian berkurang.

Jenis benih paling terbaik yaitu bibit yang para petani dapat langsung di alam luas dan belum ada orang yang memijahnya. 

Ukuran bibit ikan sidat ini tergolong kecil dengan keadaan tubuh transparan.

Tetapi sekarang anda bisa menjumpai benih ikan sidat melalui media online dengan platform jual juga beli ikan.

Kisaran harga ikan sidat benih glass eel terdapat beberapa jenis.

Untuk perkilogramnya bisa mencapai 2,5 juta rupiah.

Sementara itu untuk elver berukuran 5-15 gram dengan jumlah mencapai 100 – 150 harganya bisa mencapai 600 ribu rupiah satu kilogramnya.

Jenis fingerli dengan ukuran 20 – 50 gram harga ikan sidat untuk benih tersebut 300 ribu per kilogramnya begitu 20 – 50 ekor.

Ada lagi harga berbeda untuk jenis sidat dewasa berukuran 80 – 150 gram sekitar 6 – 12 ekornya mencapai 185 ribu perkilo.

Benih-benih tersebut bisa anda pilih untuk kemudian dibudidayakan hingga menjadi besar bahkan berkembang biak guna memenuhi permintaan pasar ekspor.

Jika Anda menginginkan untung lebih besar bisa memilih jenis lain yaitu bernama Anguilla Bicolor lantaran jika petani jual harga ikan sidat tersebut bisa mencapai 75 ribu untuk satu kilogramnya.

Tidak hanya itu, terdapat jenis lain yang tak kalah menguntungkan dengan harga jual lebih tinggi.

Yaitu Anguilla Marmorata dengan kisaran tarif satu kilogramnya mencapai 125 hingga 180 ribu rupiah.

Ikan sidat panen yang biasa petani pasarkan juga berdasarkan kelompok jumlah ikan itu sendiri.

Untuk 7 hingga 10 ekor saja harga jualnya bisa mencapai 115 ribu rupiah.

Selain itu, harga ikan sidat 10 sampai 20 ekor kurang lebih 160 ribu.

Petani bisa meraup untung 200 ribu rupiah dari ikan berjumlah 30 – 40 ekor.

Ada lagi 60 – 70 ikan dengan harga 250 ribu rupiah.

Pada jumlah ikan hingga ratusan ekor atau 100 150 harganya mencapai 350 ribu.

Terbanyak sampai 300 – 400 ekor tarifnya mencapai 600 ribu rupiah.

Di Jepang sendiri harga ikan sidat tersebut tergolong cukup mahal.

Tak hanya itu bahkan sudah terbilang gila gilaan lantaran mencapai 2 juta rupiah untuk satu kilogramnya saja.

Lanjutkan Membaca
Back to top button