Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengumumkan rencana strategis untuk melebur tujuh BUMN karya menjadi tiga entitas besar.
Langkah ini bertujuan untuk menyehatkan bisnis konstruksi di Indonesia sekaligus memperkuat fokus kerja masing-masing perusahaan.
Tiga Kelompok Baru BUMN Karya
Dalam pengelompokan baru ini, Erick Thohir merancang tiga kelompok utama:
- PT Waskita Karya Tbk akan dilebur dengan PT Hutama Karya (HK)
Kelompok ini akan fokus pada pembangunan dan pengelolaan jalan tol, jalan non-tol, hingga perumahan komersial. - PT Nindya Karya akan bergabung dengan PT Brantas Abipraya dan PT Adhi Karya Tbk
Kelompok ini diarahkan untuk menggarap pembangunan rel kereta api dan beberapa lini konstruksi lainnya. - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) akan disatukan dengan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP)
Konsentrasi mereka adalah proyek pembangunan pelabuhan laut, bandara, serta hunian atau perumahan. Kelompok ini juga diharapkan memperkuat perannya dalam bidang engineering procurement construction (EPC).
Fokus Pada Penyehatan Bisnis
Erick menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi penyehatan bisnis, terutama untuk BUMN karya yang selama ini memiliki beban finansial berat.
Salah satu contoh implementasi adalah Waskita Karya, yang tidak akan mengambil proyek jalan tol baru selama proses konsolidasi dan pemulihan berjalan.
“Kita ingin agar tiap kelompok memiliki fokus kerja yang jelas sehingga dapat memberikan dampak maksimal, baik dari sisi efisiensi maupun manfaat bagi masyarakat,” ujar Erick.
Tahap Awal: Waskita Karya Menjadi Anak Usaha Hutama Karya
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, atau akrab disapa Tiko, mengungkapkan bahwa langkah awal dari konsolidasi ini adalah menjadikan Waskita Karya sebagai anak perusahaan Hutama Karya.
Tiko menyebutkan bahwa Hutama Karya saat ini memiliki kondisi finansial yang lebih sehat dan diharapkan dapat mendukung Waskita, terutama dari sisi arus kas dan kesinambungan proyek.
“Kita mulai dulu dengan Waskita jadi anaknya HK. Ini bukan model merger penuh, tapi seperti pengaturan atas-bawah. HK sebagai holding akan memberikan dukungan cash flow bagi Waskita, sehingga Waskita dapat lebih stabil dan fokus menjalankan proyek-proyek yang ada,” jelas Tiko pada Jumat (15/11) di Jakarta.
Menghindari Utang ke Vendor
Dalam proses penyehatan ini, Erick juga menyoroti pentingnya mengurangi ketergantungan BUMN karya pada utang, khususnya utang kepada vendor.
Langkah-langkah konsolidasi ini diharapkan dapat menciptakan stabilitas keuangan yang lebih baik, sehingga perusahaan tidak lagi bergantung pada utang dalam menjalankan proyek-proyeknya.
Harapan dari Konsolidasi
Dengan peleburan tujuh BUMN karya menjadi tiga kelompok besar, pemerintah berharap industri konstruksi nasional dapat lebih kompetitif, efisien, dan berkontribusi lebih besar terhadap pembangunan infrastruktur.
Di sisi lain, restrukturisasi ini juga diharapkan mampu mendorong masing-masing kelompok untuk lebih fokus pada bidang spesifik yang menjadi keunggulan mereka.
“Ini bukan sekadar penyatuan, tapi sebuah transformasi besar yang bertujuan menciptakan BUMN karya yang lebih kuat dan berdaya saing,” tutup Erick.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.