BeritaPemerintahanProvinsi Jawa BaratRegional

DPRKPLH Ciamis Kelola Sampah Organik, Begini Metodenya!

PMB Unigal
PMB Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
PMB Unigal
PMB Unigal
pmb Unigal
Aqsa Guest House

Reportasee.com – DPRKPLH Ciamis Kelola Sampah Organik. Dalam satu hari penarikan, sampah organik di Kabupaten Ciamis mencapai 4.8 Ton setiap harinya.

Agar tidak membusuk dan tidak menimbulkan bau tidak sedap, pengelolaan sampah organik menjadi pakan magot dan kompos menjadi solusinya.

Kabid Kebersihan dan Pertamanan DPRKPLH Ciamis, Giyatno mengatakan, pengelolaan pakan magot menjadi solusi untuk mengatasi sampah organik.

Untuk di Kabupaten Ciamis, sedikitnya ada sebanyak 42 pembudidaya magot. Yang paling besar yaitu magot yang berada di TPA Banjar anyar dan Kertabumi Cijengjing.

Dulu, kata Giyatno, untuk pakan magot dari sampah Organik memang kekurangan. Tapi untuk sekarang sudah terpenuhi untuk kebutuhan pembudidaya magot.

Baca Juga :  Relawan Gardea Bagi-bagi Takjil di Sadananya Ciamis

“Pasalnya saat ini setiap rumah makan di Ciamis kita sediakan ember 25 kg untuk tempat sampah organik,” ujarnya, Senin (25/01/2021).

Giyatno menuturkan, saat ini ada sekitar 50 rumah makan yang menyediakan tempat sampah organik. Sementara pakai ember falcon yang 25 kg. Selanjutnya petugas kebersihan mengambilnya satu minggu dua kali.

Untuk targetan kedepan, selama tahun 2021 pihaknya menginginkan satu desa minimal ada satu pembudidaya magot. Mengingat, potensi pasarnya masih terbuka luas.

“Banyak peternak yang membutuhkan magot, terlebih para peternak ayam dan ikan. Pasalnya, ternyata kandungan dari magot ini proteinnya sampai 60 persen. Dari sisi kematian ternaknya kecil kalau pakai pakan magot,” jelasnya.

Baca Juga :  Pemilihan Ketua HPPC Ciamis Diikuti Empat Orang Pedagang Pasar

Giyatno menambahkan, pihaknya melakukan hal tersebut demi mengatasi permasalahan sampah organik. Karena kalau tidak di selesaikan bisa sampai bau busuk.

“Dari sekarang mari kita menanamkan kebersihan mulai dari lingkungan keluarga. Pilah sampah dari rumah ada yang organik dan non organik,” kata Giyatno.

Khususnya, untuk warga Ciamis, mari bersama-sama menyelesaikan permasalahan persampahan.

Ini bisa berjalan baik jika semuanya mempunyai peran tanggung jawab dan kesadaran.

Lanjutkan Membaca
Back to top button