Pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Danantara), lembaga yang digadang-gadang menjadi super holding BUMN seperti Temasek di Singapura atau Khazanah di Malaysia, mendapat dukungan penuh dari DPR, khususnya Komisi VI.
Meski lembaga ini belum diresmikan secara resmi oleh Presiden Prabowo Subianto, parlemen memastikan siap mendukung langkah tersebut.
Dukungan dari DPR dan Menunggu Sikap Resmi Pemerintah
Wakil Ketua Komisi VI DPR, Andre Rosiade, menegaskan bahwa DPR, khususnya Komisi VI, masih menunggu keputusan resmi pemerintah terkait pembentukan BP Danantara.
Namun, ia memastikan dukungan penuh terhadap langkah yang akan diambil oleh Presiden Prabowo.
“Di DPR, khususnya Komisi VI, kami menunggu sikap resmi pemerintah. Sampai sekarang, pemerintah belum mengumumkan sikap resminya. Tapi, apapun keputusan Presiden Prabowo atau pemerintah, kami sangat mendukung langkah beliau sepenuhnya,” kata Andre di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/11/2024).
Ia juga menjelaskan bahwa mitra kerja BP Danantara kemungkinan besar akan berada di bawah pengawasan Komisi XI DPR, mengingat fungsi badan ini terkait dengan pengelolaan investasi.
Namun, keputusan tersebut masih harus ditetapkan oleh pimpinan DPR.
“Soal di komisi mana Danantara akan bermitra, karena ini adalah badan investasi, kemungkinan dengan Komisi XI DPR. Tetapi, sekali lagi, itu akan diputuskan oleh pimpinan DPR,” tambahnya.
Transformasi Manajemen BUMN dengan BP Danantara
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir atau yang akrab disapa Etho, menjelaskan bahwa BP Danantara akan menjadi bagian dari transformasi besar tata kelola dan manajemen BUMN.
Erick menyebutkan bahwa kantor badan ini telah disiapkan di salah satu gedung milik Bank Mandiri.
“BP Danantara nantinya akan memakai salah satu gedung aset Bank Mandiri sebagai kantor,” ujar Erick dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (1/11/2024).
Menurut Erick, badan ini diharapkan dapat mengatasi mentalitas silo yang masih kerap terjadi dalam BUMN, yaitu pola pikir yang enggan berkolaborasi antarperusahaan atau kementerian.
Ia menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor adalah kunci untuk mewujudkan target besar.
“Kita tidak bisa berpikir silo lagi. Semua kementerian harus punya job desk yang jelas agar pekerjaan yang terlalu banyak bisa dikelola dengan lebih efisien,” ungkap Erick.
Super Holding BUMN: Harapan Baru Pengelolaan Investasi
BP Danantara dirancang untuk menjadi super holding yang mengintegrasikan berbagai BUMN strategis di Indonesia.
Konsep ini terinspirasi dari Temasek di Singapura dan Khazanah di Malaysia yang telah sukses mengelola investasi negara secara profesional dan efisien.
Kehadiran BP Danantara diharapkan dapat menjadi katalisator transformasi BUMN dan mendorong efisiensi serta sinergi yang lebih kuat antarperusahaan negara.
Dengan fokus pada kolaborasi lintas kementerian dan divisi, BP Danantara diyakini dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Andre Rosiade menegaskan bahwa DPR akan terus mendukung langkah pemerintah dalam membentuk dan mengoperasionalkan BP Danantara. “Kami yakin, dengan koordinasi yang baik antara pemerintah dan parlemen, BP Danantara bisa menjadi pilar penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia,” tutupnya.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.