2 Pelajar SMA Jombang Kritis Setelah Dihukum Push Up Oleh Guru, Ini Faktanya

Viral dua orang pelajar SMA di Jombang menjadi kritis dan dilarikan ke rumah sakit usai mendapat hukuman push up oleh gurunya.

Tentu saja kejadian tersebut sontak menghebohkan warganet dan ramai-ramai mempertanyakan kondisi sang murid.

Sebab sekolah seharusnya menjadi salah satu tempat aman untuk para murid mengenyam pendidikan.

Viral 2 Pelajar SMA Jombang Kritis Setelah Menjalani Hukuman Push Up

Sebuah video 2 pelajar SMA di kawasan Jombang kritis dan dilarikan ke RSUD Jombang menjadi viral di sosial media.

Berdasarkan informasi, dua pelajar itu tumbang setelah menjalani hukuman push up sampai ratusan kali oleh gurunya.

Kedua pelajar itu antara lain Nabila Salsa dan Indra Cahyo Kurniawan selaku pelajar SMA Negeri 3 Jombang.

Menurut laporan yang beredar, keduanya mengalami kram berat sampai sesak napas sampai harus mendapat perawatan.

Dari informasi yang tersebar, peristiwa tersebut terjadi pada hari Selasa 13 Desember 2022 siang kemarin.

Awalnya kedua siswa ini hendak pulang dari sekolah sebelum waktunya lantaran jam kosong.

Tetapi ketika hendak keluar sekolah, keduanya tepergok oleh seorang guru berinisial Y.

Hal itu mengakibatkan mereka mendapat hukuman push up sebanyak kali serta squad jump dengan satu kaki sampai 50 kali.

Karena hukuman tersebut, kedua siswa ini pun mengalami kram berat.

Bahkan lantaran kondisinya memburuk, salah satu korban mengalami gangguan pada pernapasannya.

Dari informasi dari salah satu siswa, sesudah menjalani hukuman korban merasa sakit dan pergi ke UKS.

Namun Zainal Fatoni selaku Kepala SMAN 3 membantah kabar yang tersebar itu,

Zainal mengklaim bahwa selama ini di sekolahnya tak pernah ada hukuman fisik.

Menurut Zainal Fatoni, awalnya kedua siswa ini tangannya kaku karena merasa kram.

Karena alat di UKS kurang memadai, akhirnya ia berinisiatif membawa mereka ke rumah sakit.

Dari keterangan Zainal, setelah kedua siswanya mendapat infus, kini kondisi mereka sudah membaik.

Efek Negatif Push Up yang Terus Menerus

Memang olahraga jenis push up mendatangkan efek positif untuk tubuh.

Kendati demikian kalau melakukannya secara berlebihan justru menimbulkan banyak dampak negatif seperti dugaan adanya hukuman para siswa SMA Jombang tersebut.

Beberapa efek negatif melakukan push-up secara terus menerus antara lain:

1. Menyebabkan Rasa Sakit di Punggung

Seperti olahraga lain pada umumnya, tentu selalu ada resiko ketika melakukan olahraga.

Jenis push-up seperti forward push-up dan backward push-up memang bisa melatih otot punggung bawah serta meningkatkan aktivitas otot itu.i

Tetapi di balik manfaatnya tersebut, ada resiko nyeri serta ketidaknyamanan di bagian punggung bawah.

Bukan itu saja, ada juga kompresi sementara di sendi intervertebralis pada tulang belakang.

Sendi ini adalah titik temu dua bagian tulang punggung.

Selain itu, gerakan push-up yang berlebihan bisa juga menyebabkan kondisi aus di cakram intervertebralis.

Hal ini mengakibatkan kekakuan dan rasa sakit punggung dapat terjadi.

2. Sakit di Pergelangan Tangan

Rutin push-up setiap hari juga dapat menyebabkan rasa nyeri di bagian pergelangan tangan.

Rasa sakit tersebut terasa di sepanjang bagian belakang pergelangan tangan saat menekuknya ke belakang.

Biasanya sakit ini terjadi karena kista ganglion kecil atau adanya robekan ligamen sebagian.

3. Fase Fitnes Plateau

Risiko melakukan latihan terus menerus setiap hari yaitu fase fitness plateau yang merupakan keadaan otot tak lagi berkembang.

Dengan begitu, push-up yang Anda lakukan setiap hari mungkin tak lagi memberikan efek di titik tertentu.

Itulah informasi tentang hukuman push up pada siswa yang sebaiknya tidak terjadi lagi.


Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Hot Minggu Ini

Pengadilan Tolak Keberatan Presiden Yoon atas Surat Penahanan dan Penggeledahan

Sebuah keputusan penting diambil oleh Pengadilan Distrik Barat Seoul...

Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili

Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili merupakan salah satu tokoh sufi...

Bahlil Siap Umumkan Skema Baru Penyaluran BBM Bersubsidi 2025

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia,...

Akhir Pelarian: Empat Pelaku Penembakan di Tol Tangerang Ditangkap

Sebuah tragedi penembakan mengerikan terjadi di Rest Area KM...

PDIP Usulkan Rekayasa Konstitusional Pascaputusan MK soal Presidential Threshold

Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menghapus ambang batas pencalonan...
spot_img

Topik

Pengadilan Tolak Keberatan Presiden Yoon atas Surat Penahanan dan Penggeledahan

Sebuah keputusan penting diambil oleh Pengadilan Distrik Barat Seoul...

Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili

Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili merupakan salah satu tokoh sufi...

Bahlil Siap Umumkan Skema Baru Penyaluran BBM Bersubsidi 2025

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia,...

Akhir Pelarian: Empat Pelaku Penembakan di Tol Tangerang Ditangkap

Sebuah tragedi penembakan mengerikan terjadi di Rest Area KM...

PDIP Usulkan Rekayasa Konstitusional Pascaputusan MK soal Presidential Threshold

Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menghapus ambang batas pencalonan...

Truk Tabrak Kerumunan di New Orleans, 15 Tewas: FBI Selidiki Kaitan dengan ISIS

Insiden tragis mengguncang perayaan Tahun Baru di French Quarter,...

Fico Fachriza Klarifikasi Soal Pinjaman Uang, Sebut Hanya Minta Bantuan

Komika Fico Fachriza kembali menjadi sorotan setelah kabar dirinya...

Waspada Ancaman Penipuan Digital: FBI dan Teknologi Serukan Perlindungan Maksimal

Ancaman penipuan digital semakin meningkat seiring berkembangnya teknologi, dan...

Berita Terkait

Ketegori Populer

spot_imgspot_img