BeritaProvinsi Jawa BaratRegional

Mahasiswa FH Unigal Jalani Usaha Angkringan Demi Ekonomi Keluarga

PMB Unigal
PMB Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
H. Dindin Hardi S.Pd.,M.Pd
PMB Unigal
pmb Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
H. Dindin Hardi S.Pd.,M.Pd

Yoggy Pratama (25), tercatat sebagai mahasiswa FH Unigal (Fakultas Hukum Universitas Galuh) semester akhir.

Yoggy sudah menjadi yatim sejak masih duduk di bangku kelas 4 SD (sekolah dasar). 

Kini, Yoggy tinggal dengan ibu dan dua adiknya di Dusun Cipaku, Desa Sukamaju, Kecamatan  Baregbeg, Kabupaten Ciamis.

“Setelah Covid 19 mereda, saya jualan angkringan di dekat gerbang kampus (Unigal) ini,” ujarnya lirih.

Kepada Reportasee.com, Yoggy mengaku sempat bekerja di Sidoarjo dan membuka usaha jasa cuci motor.

Berbekal tabungan seadanya dan pinjaman bank, Yoggy nekad membuka beraneka makanan khas angkringan.

Sebelum puasa ramadhan tahun 2022, Yoggy mendapat izin dari pihak yayasan untuk berjualan di area kampus.

Baca Juga :  Kiki Kohara Terpilih jadi Ketua Kwaran Ciamis 2023-2026

Yoggy menuturkan, kini adiknya yang pertama kuliah semester III dan adik yang kedua masih duduk di kelas 4  SD.

“Sebagai anak tertua, saya ingin bertanggung jawab membiayai hidup dan sekolah adik, juga ingin merawat ibu,” ucapnya.

Yoggy mengisahkan, awalnya ia hampir frustasi dengan usaha warung angkringan bergerai roda kayu ini.

Pasalnya, kata Yoggy, waktu awal-awal jualan musim hujan belum ada pelanggan sampai pagi jam tiga subuh.

“Paling hanya terjual dua tiga porsi makanan. Dua jam pertama, saya dibantu pacar, selanjutnya saya berjualan sendiri sampai menjelang subuh,” kenangnya.

Enam bulan pertama, Yoggy mengaku kerap begadang dan hampir jatuh sakit.

Seiring perjalanan waktu, Yoggy memberanikan diri mengajak satu orang warga sekitar kampus untuk ikut membantu melayani pelanggan. 

Baca Juga :  Pacu Sektor Riil, Karang Taruna Desa Cikoneng Ciamis Helat Bazar

“Kebetulan putus sekolah anaknya dan statusnya yatim,” ujarnya.

Saat ini, Yoggy mempunyai satu pekerja tetap dan satu orang lagi pekerja paruh waktu yang membantunya berjualan.

“Pekerja tetap masih warga sekitar kampus ini, namanya Taufik, tinggal bersama ibunya. Dan satu lagi baru lulus SMA,” paparnya.

Yoggy yang mempunyai motto hidup ingin bermanfaat untuk orang banyak ini mengaku hanya menjalani lakon hidup dari skenario besar sang khalik.

Menurut Yoggy, profesi hanyalah sebagai jalan hidup. Tapi apakah ia bermanfaat untuk orang banyak atau tidak, yang selalu terngiang pada dirinya.

“Doakan saja usaha saya lancar, karena banyak orang di sekitar saya yang masih membutuhkan tenaga saya,” katanya menutup pembicaraan.

Lanjutkan Membaca
Back to top button