Berita

Robinhood, Broker yang Raih US $2,1 Miliar Usai Sukses IPO

PMB Unigal
PMB Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
PMB Unigal
PMB Unigal
pmb Unigal
Aqsa Guest House

Reportasee.com – Robinhood menjadi salah satu perusahaan yang memiliki aplikasi perdagangan saham sendiri. 

Popularitasnya kian melonjak di jajaran investor ritel. 

Mereka menjual sahamnya dalam penawaran umum pertama dengan harga $38 satu lembarnya.

Menjelang penawaran umum perdana dalam Nasdaq hari Kamis 28 Juli lalu, perusahaan memberi harga saham di ujung bawah dengan kisaran $38 serta $42. 

Kisaran tersebut menjadi perkiraan perdagangan indeks Hood.

Adapun Robinhood sudah menjadi pintu gerbang utama menuju pasar bagi investor baru. 

Perusahaan memperkirakan mempunyai 22,5 juta rekening yang mereka danai pada kuartal kedua tahun 2021. 

Angka tersebut naik dari sebelumnya 18 juta pada kuartal pertama tahun 2021.

Mengenal Perusahaan Robinhood

Tengah menjadi perbincangan hangat, banyak di antara mereka masih kurang mengetahui tentang Robinhood. 

Adapun Robinhood merupakan broker saham yang memungkinan pengguna membeli maupun menjual saham terdaftar dalam U.S serta ETF dengan komisi sebesar $0.

Broker saham tersebut percaya jika setiap orang harus mempunyai akses menuju pasar keuangan dan berada dalam misi guna menginspirasi generasi baru di bidang investor. 

Banyak orang penasaran bagaimana broker satu ini menawarkan perdagangan bebas komisi.

Perusahaan broker ini mereka bangun dari bawah menuju atas sehingga dapat seefisien mungkin. 

Dengan memotong sampai ratusan lokasi etalase, iklan super bowl yang mahal, pengelolaan akun manual dan banyak lainnya.

Sehingga mereka dapat mempertahankan garis bawah ramping juga memberikan penghematan untuk investor sebagai pelanggan. 

Perusahaan ini menjadi broker yang terdaftar dalam SEC juga anggota SIPC & FINRA. 

Baca Juga :  Broker Exness, Pahami Metode Tradingnya

Story broker ini mulai hampir satu dekade di Stanford University. 

Di mana rekan pendiri yakni Baiju Bhatt dan Vlad Tenev menjadi teman sekamar juga teman sekelas. 

Setelah menghabiskan banyak waktu, bekerja keras menghadapi rangkaian masalah, mereka memutuskan menutup Wall Street guna membangun perusahaan.

Perusahaan tersebut membuat platform perdagangan guna sejumlah lembaga keuangan terbesar dunia. 

Mereka langsung mengetahui jika perusahaan perdagangan elektronik efektif tak membayar apapun guna perdagangan di pasar.

Dengan otomatisasi banyak tugas mahal yang Robinhood miliki investor bisa membangun broker dengan biaya efisien guna menyenangkan.

Rencana Peluncuran Rekening Dana Pensiun

CEO serta Co-founder Robinhood Market Inc yakni Vlad Tenev mengungkap rencana mereka untuk peluncuran layanan rekening dana pensiun di kawasan Amerika Serikat. 

Pialang online tersebut kini sudah mempunyai kurang lebih 18 juta akun investasi dengan dana yang berasal dari platform dan sebagian besar investor ritel pegang.

Mengutip salah satu sumber, dengan menawarkan rekening dana pensiun individu akan memungkinkan perusahaan memanfaatkan pasar yang luas. 

Penduduk kawasan AS kini memegang US $12,6 triliun di dalamnya hingga akhir bulan Maret atau naik sebesar 2,8% dari posis terakhirnya di bulan Desember 2020.

IRA atau Rekening Pensiun Individu mereka nilai lebih cocok untuk jenis investasi jangka banyak. 

Hal ini berbeda dengan kebanyakan pengguna sebab flip cepat dalam opsi, saham juga mata uang kripto. 

Kini perusahaan menargetkan valuasi sampai US $35 miliar dalam rencana IPO atau penawaran umum saham.

Perusahaan juga berniat mengalokasikan mulai dari 20% sampai 35% saham yang berada dalam penawaran IPO kepada penggunanya. 

Ini menjadi sebuah langkah yang tak biasa di dalam IPO. Perusahaan meluncurkan platform IPO Access pada awal tahun ini guna memungkinan pengguna membeli IPO perusahaan lain.

Baca Juga :  Crypto Idx, Tren Dunia Trading

Hal tersebut berlaku jika bisa menegosiasikan kesepakatan bersama bank investasi selaku pihak yang menangani. 

Namun sejumlah investor ritel menyerukan pemboikotan IPO perusahaan di Reddit serta media sosial lainnya.

Pemboikotan ini terkait penanganan perdagangan saham meme bulan Januari lalu yang hiruk pikuk. 

Sebelumnya Robinhood membatasi pembelian saham dalam GameStop Corp serta saham lain yang hedge fund pertaruhkan. 

Dengan alasan tersebut perlu stabilitas di bidang keuangan juga operasional platform.

Dana Segar Sampai US $2,1 miliar Setelah Sukses IPO

Initial public offering IPO merupakan rencana terkait rencana penawaran umum saham yang perdana. 

Rencana IPO yang Robinhood Markets Inc lakukan tersebut rupanya sukses besar.

Pemilik perusahaan yang meluncurkan aplikasi perdagangan itu bahkan kini berkembang pesat. 

Perkembangan terjadi berkat popularitas saham meme sudah mengumpulkan dana segar sebesar US$ 2,1 miliar.

Berdasarkan salah satu sumber, perusahaan berusaha memanfaatkan keterkaitan para investor ritel kepada mata uang kripto. 

Selain itu mereka juga memanfaatkan saham meme dengan pemberian sekitar 20% sampai 35% saham IPO untuk para investor ritel.

Dalam IPO kali ini, perusahaan menawarkan sampai 35 juta saham seharga US $38 per lembarnya. 

Harga IPO perusahaan tersebut berada di bawah kisaran harga yang sebelumnya dari US $38 sampai US $42 satu lembarnya.

Meskipun menetapkan harga di bawah kisaran, pasar tetap menantikan IPO perusahaan. 

Sebab hal ini menjadikannya masuk dalam perusahaan AS paling berharga yang sudah go publik tahun 2021. 

Melalui IPO, maka valuasi perusahaan pun melesat sampai US $31,8 miliar. 

Nilai tersebut lebih besar daripada saingannya yaitu Charles Schwab Corp. 

Baca Juga :  Non-Farm Payrolls Amerika Serikat dan Nilai Tukar USD

Di sisi lain banyaknya porsi investor ritel pada IPO perusahaan memunculkan kekhawatiran. 

Sejumlah investor tetap menjaga jarak karena khawatir atas valuasi nilai tinggi.

Resiko regulator juga menindak lanjuti bisnis Robinhood. 

Juga kemarahan yang tersisa dengan pengenaan terbatas perusahaan saat hiruk pikuk perdagangan saham membuatnya berkobar pada akhir bulan Januari lalu.

Saham Perusahaan Merosot Setelah Debut Nasdaq

Debut aplikasi perdagangan kenamaan di Nasdaq datang beberapa bulan pasca terjebak konfrontasi antara generasi investor ritel dengan hedge fund wall street. 

Saham perusahaan Robinhood Market Inc turun 10 persen lebih setelah memulai datar debut mereka dalam Nasdaq Composite index hari kamis lalu.

Penilaian broker online tersebut sekitar $28 miliar, penerimaan suram guna salah satu insting yang investor tunggu tahun ini.

Saham jatuh ke angka $34 saat awal perdagangan. 

Angka tersebut jauh lebih rendah daripada harga penawaran $38.

Kisaran itu berada di ujung bawah penawaran harga awal IPO perusahaan. 

Keputusannya pada awal tahun membatasi perdagangan di sejumlah saham populer sudah membuat marah anggota parlemen Amerika Serikat.

Kemarahan tersebut juga berasal dari pengguna aplikasinya terutama para investor ritel. 

Antarmuka yang mudah pengguna gunakan membuatnya menjadi hit di kalangan investor muda. 

Investor muda tersebut berdagang dari rumah selama pembatasan berlangsung akibat virus corona.

Rupanya hal ini juga membuat popularitasnya melonjak dalam 18 bulan terakhir. 

Pendapatan perusahaan pada kuartal Maret naik sampai empat kali lipat. 

Hal ini berkat mania perdagangan yang kerap orang sebut sebagai saham meme.

Namun itu juga harus perusahaan bayar, lalu menempatkannya pada pusat sejumlah penyelidikan terkait peraturan. 

Perusahaan terpaksa mengumpulkan sampai $3,4 miliar pada dana darurat pasca keuangannya tertekan akibat lonjakan besar terkait perdagangan ritel.

Perusahaan Robinhood sendiri berdiri pada 2013 silam dan tengah diselidiki apakah sudah mematuhi aturan terkait pendaftaran personel.

Lanjutkan Membaca
Back to top button