Berita

Nurul Ghufron dan Kontroversi Perseteruan di Internal KPK

Dr. Nurul Ghufron, S.H., M.H., merupakan seorang akademisi hukum dan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dikenal dengan integritas dan kegigihannya dalam memberantas korupsi.

Lahir di Sumenep, Jawa Timur, pada tanggal 22 September 1974, Ghufron telah mengabdikan diri di dunia hukum sejak lama.

Pendidikan dan Karier Akademik

Ghufron menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Hukum Universitas Jember, kemudian melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Airlangga dan S3 di Universitas Padjajaran.

Sejak tahun 2000, Ghufron aktif sebagai dosen di Fakultas Hukum Universitas Jember, menanamkan nilai-nilai hukum dan antikorupsi kepada para mahasiswanya.

Kiprahnya di dunia akademik mengantarkannya pada jabatan Dekan Fakultas Hukum Universitas Jember periode 2016-2020.

Ghufron dikenal sebagai dosen yang inspiratif dan motivator bagi para mahasiswanya, selalu mendorong mereka untuk menjadi penegak hukum yang berintegritas.

Memimpin KPK dengan Fokus pada Pendidikan dan Kesehatan

Pada tahun 2019, Ghufron terpilih sebagai salah satu pimpinan KPK melalui proses seleksi yang ketat.

Kehadirannya di KPK membawa angin segar, membawa fokus pemberantasan korupsi di sektor pendidikan dan kesehatan.

Ghufron gencar menindaklanjuti laporan masyarakat terkait penyimpangan dana di kedua sektor tersebut, tak segan menjerat oknum-oknum yang terlibat.

Sosok Vokal dan Berani Melawan Korupsi

Ghufron dikenal sebagai sosok yang vokal dan berani dalam melawan korupsi. Ia tidak gentar dalam menyuarakan kebenaran, bahkan saat menghadapi tekanan dan rintangan.

Keteguhannya dalam memperjuangkan keadilan menjadikannya panutan bagi banyak orang.

Kontroversi dan Perseteruan Internal KPK

Perjalanan Ghufron di KPK tidak luput dari kontroversi. Pada tahun 2023, ia dilaporkan ke Dewan Pengawas KPK atas dugaan pelanggaran etik.

Namun, laporan tersebut tidak ditindaklanjuti. Ghufron juga terlibat dalam perseteruan internal KPK yang berujung pada pemecatan beberapa pegawai KPK.

Penghargaan dan Pengakuan atas Dedikasi

Meskipun diwarnai kontroversi, Ghufron tetap diakui atas dedikasinya dalam pemberantasan korupsi.

Ia telah menerima berbagai penghargaan, di antaranya Satya Lencana Wira Karya dari Presiden Republik Indonesia dan Penghargaan Tokoh Anti Korupsi dari berbagai lembaga masyarakat.


Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Back to top button