Reportasee.com – Kejaksaan Negeri atau Kejari Ciamis mengingatkan mahasiswa untuk berhati-hati saat menggunakan media sosial (medsos).
Pasalnya, cuitan atau unggahan di medsos bisa berpeluang menjerat mahasiswa terlibat masalah hukum.
Hal itu terungkap pada kegiatan Jaksa Masuk Kampus di STIKes Muhammadiyah Ciamis, Senin (15/02/2021).
Kasi Intel Kejari Ciamis, Femi Irvan Nasution, membenarkan, pihaknya melaksanakan kegiatan pembinaan kepada mahasiswa STIKes Muhammadiyah Ciamis.
Pembinaan tersebut, kata Femi, berkaitan dengan pemanfaatan media sosial dan berita hoax.
Femi mengingatkan, saat ini banyak mahasiswa dan masyarakat yang terjerat masalah hukum karena unggahan di medsos.
Untuk itu, Femi meminta mahasiswa STIKes Muhammadiyah Ciamis untuk berhati-hati saat menggungah informasi atau pendapat di medsos.
“Saring dulu (informasinya), sebelum membagikannya,” katanya.
Femi mengakui, sampai sekarang di Ciamis belum ada laporan mengenai kasus hukum berkaitan dengan unggahan di media sosial.
Meski begitu, Femi berharap, mahasiswa STIKes Muhammadiyah Ciamis lebih berhati-hati dan bijak dalam memanfaatkan medsos.
Pada kesempatan yang sama, Kejari Ciamis juga menyosialisasikan tentang upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
Intinya, patuhi protokol kesehatan (Prokes) dengan cara memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua STIKes Muhammadiyah Ciamis, H. Dedi Supriadi, berharap mahasiswanya lebih berhati-hati dan bijak memanfaatkan medsos.
Dedi mengapresiasi kegiatan pembinaan dari Kejari Ciamis yang dikemas dalam program Jaksa Masuk Kampus.
“Semoga tidak ada mahasiswa yang terjerat kasus hukum karena salah memanfaatkan medsos,” pungkasnya.
