Berita

Hati-Hati, Resiko Saham Gorengan

PMB Unigal
PMB Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
PMB Unigal
PMB Unigal
pmb Unigal
Aqsa Guest House

Reportasee.com – Ingin kaya secara instan? Sepertinya saham gorengan bisa menjadi jawaban atas kegelisahan karir Anda.

Tetapi tunggu dulu, yakinkah  dengan segala resiko yang akan Anda hadapi?

Saham gorengan bukanlah peruntungan untuk coba-coba, karena akan banyak tantangan yang akan Anda lalui.

Makna Saham Gorengan

Seperti namanya, apa yang sekiranya terlintas di pikiran Anda ketika mendengar istilah ‘gorengan’ ?

Pasti dalam benak Anda akan menjawab sebuah makanan dengan cita rasa yang gurih, enak, lezat, renyah dan tidak ketinggalan harganya yang murah.

Meskipun rasanya yang begitu lezat, jika lama-kelamaan terus Anda konsumsi justru akan berdampak bagi kesehatan.

Alasannya karena mengandung banyak minyak dan lemak, yang berpotensi menimbulkan kolestrol hingga penyakit gula.

Pandangan tersebut hampir mirip dengan akibat jika Anda mencoba saham gorengan.

Kerugian setelah menggunakan saham gorengan bukanlah kerugian sepele layaknya kehilangan beberapa uang koin.

Tak sedikit orang yang terkena rugi saham gorengan mengalami masalah terhadap kesehatan.

Saham gorengan atau third linner memang sengaja oknum ciptakan dengan cara menggunakan saham kualitas rendah atau buruk.

Fungsinya jelas untuk meraih profit.

Saham gorengan ini tercetus oleh beberapa ‘oknum nakal’ yang mempermainkan saham, dan berusaha untuk mengelabui masyarakat.

Saham sengaja oknum citrakan secara bagus agar masyarakat terpedaya.

Seolah-olah fundamentanya berkualitas tanpa terlihat adanya kekurangan.

Tetapi pada kurun waktu tertentu nilai kenaikannya tidak akan bertahan lama.

Saham gorengan biasanya terdiri dari dua hingga tiga lapis, jumlah edaran dari saham gorengan tidaklah begitu banyak.

Baca Juga :  Aplikasi untuk Trading Saham Yang Direkomendasikan

Hal ini karena pemegang saham gorengan adalah segelintir orang saja dan keinginan kapitalis untuk saham gorengan masih cenderung kecil.

Saham ini juga berpotensi mengalami Auto Rejection Atas atau biasa orang kenal dengan istilah ARA.

Jika memang begitu, lantas apa yang sebenarnya bisa membuat masyarakat benar-benar terpedaya?

Jawabannya tak lain yaitu kepercayaan masyarakat terletak pada proses yang nampak pada pergerakan saham.

Dalam kondisi ini, saham mengalami peningkatan hingga beberapa persen.

Di sisi lain para oknum nakal akan mencoba meyakinkan dengan kuat kepada investor baru.

Mereka memberikan iming-iming harga saham yang lumayan murah dengan return yang cukup besar.

Bagi seseorang investor yang belum tahu seluk-beluk tentang saham gorengan, tentu akan langsung tergiur.

Para oknum akan memberikan informasi beberapa kelebihan saham gorengan.

Antaralain memiliki peluang upside yang cukup tinggi, mendapatkan peluang ARA, hingga dapat meningkatkan pendapatan dalam kurun waktu yang cukup singkat.

Pada mulanya ketika saham gorengan mengalami upside, maka tingkat kenaikan melejit secara cepat pada posisi puncak.

Walaupun ada kalanya jangka waktu awal kenaikan saham gorengan tidak bisa diprediksi secara pasti.

Kenaikan yang melejit secara cepat inilah yang menjadi bagian favorit para investor atau trader.

Melalui kenaikan ini pula dapat membuat portofolio bertumbuh lebih cepat.

Berbanding terbalik dengan penggunaan blue chip yang cenderung terkesan tumbuh secara berlahan.

Saham gorengan dapat memenuhi kesempatan ARA (Auto Rejection Atas).

ARA yang ada pada saham gorengan terlihat sejajar antara batas kenaikan dan batas penurunan.

Jadi tidak salah kalau saham gorengan memang menggiurkaan.

Bayangannya adalah ketika bermain saham dengan nominal 15 juta sebagai modal awalan, tetapi keuntungan perhari medapatkan hitungan 4,5 juta.

Baca Juga :  Cara Belajar Trading Forex untuk Pemula

Sungguh menggiurkan daripada kerja keras tidur hanya 5 jam saja bukan?

Terbilang mudah untuk menciptakan saham gorengan.

Daripada saham jenis lain, saham ini dapat digerakkan dengan naik ataupun turun sesuai keinginan.

Ibaratnya persentase kenaikan saham biasa hanya 5 persen, saham gorengan bisa 10 persen dalam waktu satu hari.

Sebuah jalan pintas untuk mendapatkan uang secara cepat.

Jika Anda berani mencoba saham gorengan, sepertinya Anda wajib menyiapkan nyali yang cukup besar untuk menghadapi beberapa resikonya.

Resiko Mencoba Saham Gorengan

Tak sedikit saham gorengan yang tidak bisa berbalik ke harga awalnya.

Alasannya karena kualitas saham yang memang sudah buruk.

Likuiditas saham gorengan ini juga low quality.

Hal lain yang menjengkelkan juga, jika kalah kelewatan tak manusiawinya.

Para oknum nakal ini berusaha kabur saat saham cut loss, dan investor kehilangan uangnya.

Emiten Saham Gorengan

Emiten merupakan pihak yang melakukan penawaran efek kepada masyarakat, salah satu bentuk efeknya tentu saham.

Dalam kasus ini, jika Emitten mengalami kebangkrutan tentu sahamnya tidak akan bisa profit.

Tak sedikit kebangkrutan saham gorengan menjadi bahan perbicangan di kalangan para pegiat efek.

Istilahnya, saham yang merugi jika tidak benar-benar merosot di dasar yakni nyangkut.

Jika sudah nyangkut solusinya yakni dijual.

Padahal harga beli sahamnya kadang lebih besar daripada harga jual.

Sebuah solusi yang agak membantu walaupun sepertinya bukanlah solusi yang benar-benar tepat.

Fundamental Bisnis Buruk

Tak ada yang memastikan sesuatu yang kelihatannya bagus di awal, akan berakhir bagus pula di akhir.

Saham gorengan tak perlu ditanyakan lagi tentang fundamental.

Baca Juga :  CIMB, Trading Saham Dengan Berbagai Keunggulan

Jika pilihan sahamnya saja menggunakan standar yang tidak berkualitas.

Keadaan tak jauh berbeda dengan fundamental tim, lini bisnis, keuangan dan model bisnis.

Para oknum nakal yang mengajukan sebagai emiten biasanya hanya mengejar client atau calon investor, dengan tujuan cepat mendapatkan keuntungan.

Para oknum nakal ini berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengendalikan harga agar saham gorengan tidak jatuh alias loss.

Biasanya tidak hanya satu atau dua oknum saja yang menangani, tetapi lebih dari ini.

Mereka memiliki kepemilikan saham secara bersama.

Dan mengendalikan harga secara bersama pula.

Sehingga ada yang menyebut istilah mereka dengan sebutan Bandar.

Akibat harga yang dikendalikan, maka akan mempengaruhi supply on demand.

Dan cenderung terpusat pada kelompok oknum yang menggunakan.

Apabila fenomena ini dibiarkan terus-menurus, maka harga saham tidak akan balance.

Saham Gorengan Beresiko Menghancurkan Portofolio

Saham gorengan itu sangat high risk, high return.

Jadi istilahnya membeli dengan harga yang kecil dengan keuntungan yang besar.

Tetapi ingat resiko akhir kerugiannya juga besar.

Tidak banyak orang yang selamat ketika menjalankan saham gorengan.

Kecuali memang orang tersebut benar-benar handal atau memang sedang mengalami keuntungan.

Membeli saham gorengan juga dapat menghancurkan portofolio yang sudah Anda bangun.

Karena nilai saham gorengan yang tiba-tiba anjlok setelah melesat secara lejit.

Mencoba saham gorengan beresiko mengidap gangguan kesehatan.

Saham gorengan sangat fluktatif.

Jadi apabila Anda ingin mencobanya Anda harus mempersiapkan kondisi fisik dan psikis yang prima.

Pergerakan saham gorengan bisa naik secara cepat kemudian juga turun secara cepat dalam hitungan detik.

Itulah yang membuat jantung berdebar-debar dan pikiran yang tertekan.

Resiko terburuknya  penyakit dalam seperti jantung hingga kondisi psikis yang menurun seperti migrain atau timbulnya gejala stress.

Lanjutkan Membaca
Back to top button