Berita

Hampir Punah, Populasi Dugong Perlu Diselamatkan

PMB Unigal
PMB Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
PMB Unigal
PMB Unigal
pmb Unigal
Aqsa Guest House

RepotaseeJATENG.com – Hampir punah, populasi dugong perlu diselamatkan sebelum benar-benar punah karena faktor alam dan manusia.

Mamalia laut ini termasuk salah satu mamalia laut yang di Indonesia dari 35 jenis hewan yang ada di negara ini.

Namun sekarang keberadaan mamalia laut ini semakin jarang bahkan sulit untuk kita temukan.

Hal ini lantaran populasi hewan duyung yang semakin tahun semakin berkurang karena beberapa faktor.

Ada beberapa kasus yang bisa membuat kita terenyuh dan mungkin bisa menggugah jiwa kita untuk turut melindungi hewan langka ini.

Terdapat kasus tentang duyung yang terdampar diPulau Bawean Gresik dan di Pantai Langa Ae, NTT.

Bahkan warga sekitar yang menemukan mamalia laut yang terdampar tersebut dalam keadaan sudah mati serta membusuk.

Dan kasus lain yang lebih menyayat hati dengan tertangkapnya lembu laut ini ke dalam jaring ikan para nelayan.

Sehingga jeratan jaring menimbulkan luka pada bagian tubuh lembu laut hingga menyebabkan kondisi hewan ini melemah.

Oleh karena itu hewan laut ini termasuk dalam kategori hewan yang langka saat ini serta perlu kita lindungi.

Dinas terkait juga turut turun tangan melakukan upaya dan pemeriksaan mengenai populasi mamalia ini yang semakin sedikit.

Tentang Mamalia Laut Duyung

Dugong termasuk satwa ordo Sirenia satu-satunya milik Indonesia, kenapa disebut satwa ordo Sirenia?

Karena mamalia laut ini memiliki tempat tinggal yang tidak terbatas atau bisa di berbagai tempat dalam perairan pesisir.

Nama hewan ini sebenarnya berasal dari bahasa Tagalog, namun secara ilmiah hewan ini bernama dugon.

Dan juga memiliki sebutan dari sebagai doyung atau duyung menurut bahasa Melayu yang berarti perempuan laut.

Selain itu ada pula yang menyebut mamalia laut ini dengan sebutan lembu laut karena tubuhnya yang gemuk menyerupai lembu.

Lembu laut ini memiliki habitat di padang lamun atau tumbuhan berbunga yang menyerupai padang rumput.

Mungkin masih banyak antara kita yang belum mengetahui tentang padang lamun, karena memang di tanah air hanya ada sedikit.

Padang lamun termasuk salah satu ekosistem penting yang ada di pesisir pantai selain terumbu karang dan mangrove.

Di Indonesia sendiri memiliki padang lamun seluar 1.507 km², namun hanya sedikit lamun yang masih sehat.

Padahal lamun tersebut merupakan makanan pokok bagi para lembu laut yang hidup di perairan pesisir.

Mamalia laut ini termasuk kategori binatang malam atau nokturnal, lantaran hewan ini sering mencari makan pada malam hari.

Meskipun termasuk mamalia laut,tetpi lembu laut ini tidak bisa bertahan lama dalam air paling lama hanya 6 menit.

Lembu laut selalu mengambil napas di atas air setiap enam menit sekali, sehingga sering kali melihat hewan ini seperti berdiri.

Dalam kehidupan laut, Dugong sering kali menjadi mangsa para predator ganas dalam laut seperti paus atau hiu.

Hal ini terjadi karena hewan ini memiliki gerakan yang terbilang lambat sehingga kalah dengan para predator.

Dugong Mamalia Laut Yang Istimewa

Duyung atau lembu laut termasuk kategori hewan langka yang perlu kita lindungi populasinya agar tidak punah.

Hal ini terlihat dari semakin sedikitnya populasi dari hewan jenis ini, sering kalikita menemukan lembu laut yang terdampar.

Sehingga kejadian tersebut benar-benar menjadi masalah bagi para lembu laut yang saat ini tengah bertahan hidup.

Meskipun lembu laut ini sekilas terlihat seperti hewan biasa, namun lembu laut memiliki keistimewaan tersendiri.

Memiliki Ciri Fisik Khas

Lembu laut ini memiliki ciri fisik yang menyerupai manatee, tubuh kedua hewan ini sama-sama gemuk.

Tidak hanya itu, lembu laut dan manatee juga memiliki kulit berwarna keabuan alot sehingga hampir serupa.

Meskipun kulit lembu laut seperti berkeriput, sebenarnya kulit lembu laut ini sangat hidrodinamis serta erotot.

Hewan ini memiliki daya maju saat berenang dengan melakukan ayunan ekor ke atas dan ke bawah.

Sedangkan untuk gerakan membelok biasanya lembu laut ini akan memlintir ekornya , sehingga lembu laut ini memiliki ciri khas.

Meskipun manatee dan lembu laut sekilas terlihat sama, namun kedua hewan ini memiliki bentuk ekor yang berbeda.

Lembu laut memiliki bentuk ekor yang lebih mirip dengan paus atau lumba-lumba, sedangkan manatee memiliki ekor seperti dayung lebar.

Dugong memiliki bentuk kepala yang besar serta papak, dan hewan ini sering mengambil napas di permukaan air.

Pada bagian mulut terdapat rambut kasar yang berfungsi sebagai sensor makanan yang layak hewan ini makan.

Selain itu pada lembu laut atau duyung yang sudah berusia tua memiliki gigi seri atas yang berukuran lebih besar,

Lembu laut ini juga memiliki anggota badan pada bagian depan yang menyerupai sirip, tidak jarang hewan ini juga terlihat seperti jenis ikan.

Anggota bada bagian depan tersebut yang bisa membantu lembu laut ini saat berenang.

Kemudian lembu laut ini juga memiliki mata yang kecil, bahkan mamalia laut ini bisa memproduksi air mata.

Mamalia Laut Yang Akan Punah

Masyarakat lebih mengenal mamalia laut ini sebagai duyung atau lembu laut yang hidupdi perairan pesisir.

Lembu laut ini merupakan hewan yang sering mencari makan pada waktu malam hari sehingga termasuk hewan nokturnal.

Makanan pokok dari mamalia laut ini adalah lamun, sehingga sehari hewan ini bisa memakan lamun sebanyak 50 kg.

namun mamalia laut ini sudah langka karena populasi yang semakin berkurang hingga terancam punah.

Padahal Dugong termasuk satwa Ordo Sirenia yang memiliki habitat di perairan pesisir dan tidak terbatas.

Namun habitat dari hwan ini yang semakin berkurang menjadi faktor semakin sedikitnya populasi lembu laut.

Di Indonesia memiliki padang lamun seluas 1.507km², namun hanya sedikit lamun yang masuk dalam kategori sehat.

Hal ini karena 80 dari padang lamun yang ada tergolong kurang sehat dan 15 lagi tergolong tidak sehat.

Sehingga hanya tersisa 5% padang lamun yang sehat dan bisa menjadi makan bagi para lembu laut yang masih hidup.

Tidak heran jika banyak lembu laut yang terdampar karena mencari makan, karena lamun yang sehat sangat kurang bagi lembu laut.

Sehingga para lembu laut mencari tempat lain untuk menemukan makanan hingga kahirnya terdampar dan mati hingga membusuk.

Faktor lain dari punahnya mamalia laut ini karena sudah menjadi mangsa oleh para predator laut yang ganas.

Lamun merupakan makanan pokok dan habitat ternyaman bagi para dugong, namun kehidupan lembut laut tergantung dengan padang lamun.

Dengan padang lamun yang bermasalah juga menjadi masalah bagi kelangsungan hidup populasi lembu laut.

Selain itu lembu laut juga memiliki usia reproduksi yang tergolong lambat sehingga dapat mengancam.

Lembu laut tergolong usia dewasa apabila sudah berusia 10 tahun, begitu pula dengan proses melahirkan lembu laut betina.

Lembu laut  betina hanya bisa melahirkan satu individu dengan mengandung selama 14 bulan.

Terdapat tiga ekosistem penting yang berada di pesisir pantai Indonesia yaitu Mangrove, terumbu karang, serta padang lamun.

Dari ketiga ekosistem tersebut padang lamun yang tersedia hanya sedikit dan jarang diperhatikan masyarakat.

Sehingga kita harus lebih perhatian dan peduli terhadap pangan serta habitat bagi populasi dugong di Indonesia.

Lanjutkan Membaca
Back to top button