Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) serta Badan Pangan Nasional (Bapanas) terus menggencarkan Gerakan Pangan Murah (GPM).
Upaya ini sebagai langkah strategis dalam menekan angka inflasi serta memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat, khususnya petani dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Menjaga Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan
Kepala Bidang Ketahanan Pangan DPKP Ciamis, Dadan Suhendar, menjelaskan, GPM hadir sebagai respons terhadap kebutuhan masyarakat dalam menjaga kestabilan pasokan serta harga bahan pokok.
Stabilitas ini sangat penting karena bahan pokok merupakan indikator utama dalam pengukuran inflasi di suatu daerah.
Dadang menuturkan, gerakan ini bertujuan untuk memastikan harga tetap terkendali dan pasokan bahan pangan tersedia dalam jumlah yang cukup di tengah masyarakat.
Dengan begitu, daya beli masyarakat tetap terjaga dan potensi kerawanan pangan dapat diminimalisir.
Penyediaan Bahan Pokok dengan Harga Terjangkau
Dalam setiap pelaksanaan Gerakan Pangan Murah, berbagai komoditas penting disediakan dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan harga pasar.
Komoditas tersebut meliputi:
- Beras
- Daging ayam dan daging sapi
- Telur ayam
- Tepung terigu
- Minyak goreng
- Gula pasir
- Aneka sayur mayur
Dadan menambahkan bahwa penyediaan bahan pangan ini dilakukan dengan menggandeng para pemasok dan pelaku usaha lokal. “Kami menjalin kerja sama dengan berbagai pelaku usaha, termasuk pemasok bahan pokok dan petani, sehingga gerakan ini tidak hanya bermanfaat bagi konsumen, tetapi juga memberikan dampak positif bagi para produsen lokal,” jelasnya.
Memberdayakan Petani dan UMKM Lokal
Lebih lanjut, Dadan menekankan, GPM tidak hanya menjadi solusi bagi masyarakat dalam mendapatkan bahan pangan murah, tetapi juga menjadi sarana pemberdayaan bagi petani dan pelaku UMKM.
Dengan adanya gerakan ini, para petani dan produsen pangan lokal memiliki akses pasar yang lebih luas, sehingga dapat meningkatkan pendapatan mereka.
“Kami tidak hanya memastikan bahan pokok tersedia dengan harga yang lebih rendah, tetapi juga berusaha agar produk yang dijual berasal dari petani dan pelaku usaha lokal. Ini adalah bagian dari upaya kami dalam memberdayakan mereka,” tambahnya.
Antusiasme Masyarakat dan Tantangan Pelaksanaan GPM
Sejak tahun 2024, Pemkab Ciamis telah menggelar enam kali Gerakan Pangan Murah.
Dari jumlah tersebut, lima kali di antaranya didanai oleh APBD Provinsi Jawa Barat, sedangkan satu kali mendapat dukungan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Dadan mengungkapkan, antusiasme masyarakat terhadap program ini sangat tinggi, begitu pula dengan minat dari pelaku usaha yang ingin berpartisipasi.
Namun, keterbatasan anggaran menjadi salah satu kendala dalam memperluas jangkauan serta meningkatkan jumlah komoditas yang dapat disediakan dalam setiap pelaksanaan GPM.
“Kami sangat mengapresiasi tingginya minat masyarakat dalam GPM ini. Namun, tentu saja kami masih menghadapi kendala keterbatasan anggaran, sehingga jumlah komoditas yang bisa kami sediakan masih terbatas,” pungkasnya.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.