Regional

Fashion Show Waria di Bima Sebabkan Cafe Disegel, Pemilik: Ini Cara yang Kasar

PMB Unigal
PMB Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
PMB Unigal
PMB Unigal
pmb Unigal
Aqsa Guest House

Viral sebuah video di sosial media yang memperlihatkan fashion show waria di Bima tepatnya di sebuah café.

Tak pelak video tersebut langsung menghebohkan warganet terutama di sosial media Indonesia.

Memang dalam video fashion show waria di Bima, tampak beberapa waria tengah mempertunjukan peragaan busana.

Karena merupakan ajang fashion show, tampak para waria menunjukkan kebolehannya masing-masing.

Tak heran jika mereka berkreasi demi menarik perhatian dalam ajang fashion show waria di Bima tersebut.

Bahkan ada beberapa waria yang kedapatan mengenakan berbusana hampir bugil.

Sontak saja warganet lantas menyesalkan adanya acara seperti itu.

Apalagi, fashion show waria cukup erat kaitannya dengan fenomena LGBT yang ditentang di Indonesia baru-baru ini.

Bahkan warganet banyak yang mempertanyakan sikap dari pemilik cafe yang tempatnya dijadikan lokasi acara tersebut.

Aparat Menindak Lanjuti Video Fashion Show Waria di Bima yang Viral

Menjadi viral dan dikecam oleh banyak pihak pada akhirnya membuat pihak pemerintah dan aparat setempat menindaklanjuti konten video itu.

Pihak berwenang pun melakukan penyegelan terhadap kafe yang sudah menjadi tempat penyelenggaraan fashion show waria tersebut.

Alasan penyegelan sendiri dilakukan karena menganggap kafe itu sudah melanggar Perda No. 7 tahun 2015 yang mengatur Ketertiban Umum.

Bukan itu saja, Camat Rasanae Barat yakni Hj. Suharni, SE dengan tegas hendak menutup café yang bernama Falcao itu.

Di mana sebelumnya pemerintah Kecamatan Rasbar Kota Bima sudah menggelar rapat koordinasi demi menindaklanjuti café Falcao.

Menurut pihaknya, kegiatan seperti yang terjadi di cafe Falco akan menjadi pemicu perkembangan LGBT di Kota Bima.

Hal ini juga bisa membuat kerusakan moral bangsa dan harus dihentikan sedini mungkin.

Tindakan menutup sementara café Falcao sendiri bertujuan untuk memberikan efek jera kepada pemilik café.

Sebab, jika dibiarkan begitu saja, maka sama halnya seperti memberikan peluang untuk menggelar acara yang sama bagi café lain.

Dengan adanya penyegelan sementara terhadap café Falcao, ini mengartikan Pemerintah Kota Bima jelas tidak membiarkan adanya kegiatan waria di sana.

Bahkan Muhammad H. Zainul selaku Ketua MUI Kec. Rasanae Barat sangat mendukung langkah Camat untuk menutup sementara Café Falcao.

Lebih lanjut, dia juga mendukung untuk membentuk majelis adat di masing-masing kelurahan.

Ternyata Acara Ulang Tahun

Pemilik café kemudian angkat suara terkait tempat usahanya yang dijadikan lokasi fashion show waria.

Menurut pemilik café, ia mengetahui bahwa acara yang diselenggarakan merupakan momen perayaan ulang tahun sala seorang pemilik salon.

Kendati demikian, ternyata di tengah acara tersebut ada aktivitas fashion show waria dengan pakaian seksi.

Setelah itulah, momen ketika para waria berlenggak-lenggok di dalam café direkam dalam video dan disebarkan ke sosial media.

Lebih lanjut, Muhammad Yanuar selaku pemilik café Falcao mengaku keberatan dengan cara Pemerintah Kota Bima terkait penyegelan sepihak yang sudah dilakukan.

Menurutnya, dia sudah berinisiatif untuk menutup sendiri café miliknya sebelum diminta.

Bahkan ia juga telah berkeliling meminta maaf atas kejadian yang menimpa cafenya tersebut.

Muhammad Yan sendiri mengaku dia sama sekali tidak mendapat pemberitahuan tentang penyegelan pemerintah setempat.

Padahal, kala itu dia tengah memenuhi panggilan dari pihak Dinas Perizinan yang memintanya untuk klarifikasi.

Dia mengaku tidak keberatan kalau usahanya ditutup sementara demi menjaga gejolak di tengah masyarakat.

Namun, cara yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bima terutama Kecamatan Rasanae Barat yang langsung melakukan penyegelan dianggap terlalu kasar.

“Bisa dibilang ini cara yang kasar,” ucap Muhammad Yanuar.

Ia pun berharap café yang menjadi tempat fashion show waria di Bima itu bisa segera dibuka karena banyak karyawan menggantungkan hidupnya dari café tersebut.

Lanjutkan Membaca
Back to top button