Berita

Heboh Dugaan Pelecehan Terhadap Karina Aespa, Penggemar Tuntut Agensi Ambil Jalur Hukum

PMB Unigal
PMB Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
H. Dindin Hardi S.Pd.,M.Pd
PMB Unigal
pmb Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
H. Dindin Hardi S.Pd.,M.Pd

Karina Aespa merupakan salah satu anggota grup populer yang tengah ramai publik perbincangkan.

Hal ini berawal dari laporan salah satu penggemar Karina terhadap SM Entertainment mengenai dugaan adanya pelecehan seksual.

Mereka menduga kalau Karina mengalami seksual harassment yang ada dalam berita salah satu channel YouTube bernama Garosero Yeonguso.

Lewat siaran langsung yang tayang pada 31 Desember lalu, dalam berita teratas mereka menyebut seorang putra presiden diduga melecehkan Karina.

Channel itu juga memakai foto Karina sebagai thumbnail dan namanya terpampang jelas di bawah tulisan berita paling atas.

Sebagaimana hasil terjemahan media setempat, kuat dugaan kalau putra Lee Jae Myung memberikan komentar sensitive untuk Karina.

Dalam komentarnya, tertulis bahwa putra dari Lee Jae Myung itu ingin memakan Karina.

Bukan hanya sang leader Aespa ini, salah satu DJ juga mengalami hal serupa.

Di mana kuat dugaan komentar itu merupakan tulisan dari putra sang calon presiden.

Dalam komentarnya terhadap postingan DJ, ia mengatakan ingin menyentuh DJ Soda.

Menyaksikan hal itu, sontak saja DJ Soda menanggapi pemberitaan lewat akun Twitternya.

Lain halnya dengan Karina Aespa , DJ membagikan banner tangkapan layar dari channel dengan menuliskan tanda ‘….’

Tanda itu ia tuliskan tanpa memberikan penjelasan apa-apa.

Tentu saja pemberitaan tersebut membuat heboh para penggemar Karina sampai DJ Soda.

Adanya permasalahan ini mereka anggap mempengaruhi reputasi sang idola.

Inilah yang membuat penggemar wanita berumur 21 tahun itu membuat laporan yang tertuju kepada SM Entertainment.

Para penggemar mengirimkan email template massal ke SM Entertainment berkaitan dengan masalah yang tengah beredar.

Selain itu mereka juga menyebarluaskan masalah ini lewat akun Twitter masing-masing.

Dalam email tersebut, mereka melaporkan adanya akun YouTube memakai headline tentang Karina berkaitan dengan pelecehan.

Para fans menjelaskan pula kalau komentar itu berasal dari putra seorang calon presiden yang berpengaruh terhadap kesehatan mental Karina.

Penggemar menuntut agensi Karina Aespa melindungi artisnya dari orang-orang jahat.

Profil Karina Aespa

Sementara itu Karina sendiri memang sudah terkenal terutama di penggemar K-pop berkat visualnya yang menawan.

Ia tergabung dalam grup rookie bernama Aespa yang bernaung di bawah agensi SM Entertainment.

Karina adalah anggota paling tinggi dalam grup dengan tinggi sekitar 167 cm.

Dia lahir di kawasan Seongnam Gyeonggi tanggal 11 April tahun 2000 silam.

Dalam grup, Karina berada dalam posisi leader, main dancer, sub vokalis, face of the grup serta main rapper.

Sebelum resmi debut dengan Aespa, wanita yang mempunyai nama lahir Yoo Jimin ini adalah mantan ulzzang.

Istilah ulzzang sendiri kerap orang gunakan guna menggambarkan seseorang dengan wajah paling baik.

Tak mengherankan saat ini banyak orang yang memuji kalau visual Karina Aespa kian tak manusiawi karena cantiknya.

Tidak sedikit pula menyebut Karina sangat cantik layaknya efek dari CGI.

Sampai akhirnya ia mengikuti ajang audisi SM Entertainment setelah agensi menghubungi lewat DM.

Dia pun berhasil lolos dan menjalani masa trainee empat tahun lamanya sebelum debut bersama grup Aespa.

Ia merupakan member kedua yang SM Entertainment perkenalkan sesudah Winter.

Karina sendiri pernah muncul dalam musik video Taemin bertajuk Want pada tahun 2019 lalu.

Sesaat sebelum resmi debut, wanita dengan rambut panjang tersebut juga sempat menghebohkan publik.

Sebab kala itu Karina Aespa tampil bersama Kai EXO di kolaborasi showcase daring antara SM Entertainment dengan Hyundai.

Dalam grup ia merupakan anggota pelupa namun Karina bertingkah layaknya ibu dari para member Aespa.

Lanjutkan Membaca

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button