Berita

Final Fantasy VII Remake Semakin Berinovasi

PMB Unigal
PMB Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
H. Dindin Hardi S.Pd.,M.Pd
PMB Unigal
pmb Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
H. Dindin Hardi S.Pd.,M.Pd

Reportasee.com – Final Fantasy VII adalah sebuah permainan peran konsol besutan Square. Co., Ltd (sekarang Square Enix).

Perusahaan ini merilisnya pada tahun 1997 dengan Yoshinori Kitase sebagai sutradara.

Ini adalah permainan pertama dalam seri Final Fantasy untuk konsol permainan PlayStation dan bisa Anda mainkan pada komputer yang berbasis Microsoft Windows.

Final Fantasy VII merupakan permainan yang terbilang spesial bagi orang banyak.

Sebagian penggemar menganggap ini adalah game pertama yang memperkenalkan tentang keajaiban yang ada pada JRPG.

Bagi sebagian lainnya mungkin JRPG bukan pertama, tapi mereka menilai Final Fantasy VII adalah game yang terbaik.

Padahal Final Fantasy VII adalah game yang sudah cukup lama.

Oleh sebab itu, langkah Square Enix untuk meremake game ini termasuk keputusan yang cukup berani.

Mereka tentu harus dapat memberikan kepuasan pada fans game orisinalnya.

Square Enix juga harus dapat menunjukkan daya tarik game ini ke generasi baru, dengan standar dan selera baru.

Sesuai dengan kata “remake” yang tertera pada judulnya, Final Fantasy VII Remake adalah versi daur ulang dari game JRPG karya Square Enix yang sangat terkenal saat itu.

Alur ceritanya yang mendalam dengan gameplay menarik khas JRPG-nya menjadikan game ini sebagai salah satu game terbaik sepanjang masa.

Akan tetapi, bagi mereka yang masih awam dengan permainan ini namun ingin mengikutinya, berikut ini adalah ulasan dari Final Fantasy VII remake.

Linieritas dalam Arti Positif

Sebagai game yang beralih dari format JRPG menjadi action RPG, Final Fantasy merupakan game yang bersifat linier.

Game ini terlihat sama dengan Final Fantasy XV Namun ada sedikit perbedaan yang mencolok, yaitu tidak adanya format open world pada Final Fantasy VII Remake.

Meskipun game ini awalnya terasa begitu linier, Square Enix telah melakukan upaya dengan menghadirkan misi sampingan yang akan mendorong pemain untuk bereksplorasi.

Secara keseluruhan, linieritas yang ada pada Final Fantasy VII Remake termasuk dalam hal yang baik.

Karena sensasi liniernya tidak jauh berbeda dengan permainan God of War (2018).

Keduanya sama-sama menonjolkan dua aspek penting, yaitu alur cerita dan penokohan.

Kisah yang Sangat Menyentuh

Sama halnya dengan God of War, Final Fantasy VII Remake merupakan game dengan cerita yang cukup mendalam dan menyentuh.

Para pemain baru Final Fantasy pun akan merasa penasaran dan ingin mengikuti semua kisahnya.

Game Remake ini mengusung cerita kebaikan yang melawan kejahatan.

Avalanche yang menganggap dirinya sebagai “pecinta lingkungan” menjadi pihak yang baik.

Sedangkan pihak yang jahat adalah Shinra, sebuah perusahaan besar yang menguasai Mako, sebuah sumber energi di planet, demi mendapatkan keuntungan.

Penyajian pada cut-scene pun tidak terlalu monoton.

Square Enix tidak hanya menyelipkan adegan setiap pertarungan selesai.

Saat pertarungan pun demikian sehingga pemain akan merasa ikut terlibat seperti para karakter di dalam.

Adanya cuts-cene juga membuat cerita menjadi terasa lebih hidup.

Karakter yang Bikin Simpatik

Pada game yang satu ini jika dari segi cerita tidak hanya kuat di penyajian cerita. Pada unsur penokohan juga sangat menarik.

Kazushige Nojima sebagai penulis skenario Final Fantasy VII Remake, telah sukses melakukan tugasnya dengan baik.

Nojima juga telah berhasil membuat karakter-karakter ciptaan Tetsuya Nomura menjadi lebih hidup.

Penokohan terasa sangat mendalam juga karena adanya performa para pengisi suara  Tampilan dialog terkadang terasa klise.

Suara desahan karakter yang terasa canggung juga bisa menjadi sesuatu yang mengganggu.

Namun, ada juga para pengisi suara terdengar sangat menjiwai yang membuat karakter menjadi lebih hidup.

Kombinasi Apik Gameplay Klasik dan Kekinian

Jika Anda menyukai game action atau hack and slash, Final Fantasy VII Remake bisa menjadi pilihan.

Karena system pertarungannya tidak sekedar asal pukul.

Pada misi-misi tugas awal semuanya masih terlihat mudah. Anda dapat membuat Cloud seolah tidak tersentuh sama sekali meski asal pukul.

Namun, tingkat kesulitan akan mulai terasa setelah menyelesaikan beberapa sesi Apalagi bila Anda bermain di tingkat kesulitan “Normal”.

Pada saat itulah Anda harus memakai fitur-fitur pertarungan yang merupakan kombinasi antara sistem tarung kekinian dan klasik ala JRPG.

Awalnya sistem ini mungkin terlihat sulit, namun sebenarnya sangat mudah setelah Anda paham seluk beluknya.

Hal ini karena adanya sistem ATB (Active Time Battle) yang sekarang lebih mudah Anda pahami daripada sebelumnya.

Bagi Anda yang masih awal, sistem ATB dapat membantu Anda menggunakan skill, special attack, atau perintah lain ketika menyerang musuh.

Pada game ini yang juga perlu Anda perhatikan  adalah sistem tarung party-nya.

Anda dapat memakai lebih dari satu karakter ketika sedang bertarung.

Sistem Materia yang Nagih

Final Fantasy VII adalah sebuah game role-playing yang berarti Anda harus membuat karakter semakin kuat dengan memanfaatkan segala hal.

Pada Final Fantasy, Materia adalah sebuah item dengan bentuk seperti bola kristal yang mempunyai kemampuan sihir.

Materia pun dapat Anda pakai untuk memberi buff status, skill baru, dan spell tambahan bila Anda masukkan ke dalam senjata.

Senjata atau armor yang Anda pakai dapat menggunakan beberapa Materia.

Slot-nya pun dapat Anda perbanyak dengan memanfaatkan skill point (SP) pada setiap senjata.

Terbukti Final Fantasy VII remake adalah game keajaiban karena Game ini terbilang sukses karena mampu memuaskan para penggemar setia semesta Final Fantasy dengan segala inovasinya.

Oleh karena itu, Final Fantasy VII Remake adalah game yang wajib masuk dalam daftar, terutama saat Anda merasa jenuh setelah beraktivitas.

Lanjutkan Membaca
Back to top button