Disnakan Kabupaten Ciamis terus berupaya mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dengan memperketat proses screening terhadap sapi yang akan masuk ke wilayah tersebut.
Ketua Tim Masyarakat Veteriner Disnakan Kabupaten Ciamis, Budiono, menegaskan, pihaknya telah melakukan berbagai langkah preventif untuk memastikan ternak yang masuk ke Kabupaten Ciamis dalam kondisi sehat dan bebas dari PMK.
Salah satu strategi utama adalah screening ketat terhadap sapi yang berasal dari luar daerah.
Melalui Pejabat Otoritas Veteriner (POV), Budiono mengaku, pihaknya melakukan koordinasi antar daerah.
Setiap sapi yang masuk ke Kabupaten Ciamis wajib menjalani screening terlebih dahulu.
Sapi tersebut harus sudah divaksin dan memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) yang diterbitkan oleh daerah asalnya.
“Kami memastikan ini melalui koordinasi dengan POV dari daerah pengiriman sapi,” jelas Budiono.
Selain koordinasi antar POV, Disnakan Ciamis juga melakukan screening langsung di titik-titik pemeriksaan atau Check Point yang telah ditentukan.
Pemeriksaan ini dilakukan di Pos Pengecekan Lalu Lintas Hewan yang dikelola oleh Disnakan Jawa Barat, yang berlokasi di Kota Banjar dan Wanareja, Cilacap.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi pengendalian PMK yang terus dijalankan oleh Disnakan Ciamis untuk memastikan kesehatan ternak yang masuk.
Dengan adanya screening di titik-titik tersebut, potensi penyebaran PMK dapat ditekan sejak awal sebelum ternak masuk ke wilayah Ciamis.
Budiono juga menekankan pentingnya kesadaran dari berbagai pihak, termasuk peternak, pedagang, dan pembeli sapi, dalam melaporkan setiap gejala PMK atau saat melakukan pengiriman sapi.
Kesadaran dari pemilik, penjual, dan pembeli sapi dalam melaporkan setiap gejala PMK sangat penting.
“Selain itu, mereka juga harus memastikan bahwa sapi yang diperjualbelikan sudah melalui proses pemeriksaan kesehatan yang sesuai dengan standar yang berlaku,” tambahnya.
Sebagai bagian dari upaya peningkatan layanan kesehatan hewan, Disnakan Ciamis baru-baru ini meluncurkan aplikasi SIPARTNER (Sistem Pelayanan Terpadu Veteriner).
Aplikasi ini dirancang sebagai platform digital yang dapat digunakan untuk berbagai layanan kesehatan hewan, termasuk pencegahan dan pengobatan penyakit pada ternak.
Tidak hanya terbatas pada sapi, aplikasi SIPARTNER juga mencakup layanan kesehatan untuk kambing, ayam, ikan, hingga hewan peliharaan lainnya.
Dengan adanya inovasi ini, diharapkan proses pemantauan kesehatan hewan ternak dan peliharaan menjadi lebih mudah dan terjangkau bagi masyarakat.
Upaya screening yang diperketat serta pemanfaatan teknologi digital melalui aplikasi SIPARTNER menunjukkan komitmen Disnakan Ciamis dalam menjaga kesehatan ternak dan mengendalikan penyebaran PMK.
Langkah-langkah ini tidak hanya bertujuan untuk melindungi peternak dari potensi kerugian akibat wabah PMK, tetapi juga untuk menjaga stabilitas sektor peternakan di wilayah Ciamis.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.