Berita
Trending

Video Bullying Anak Sekolah Dasar Viral, Mengapa Semakin Marak Terjadi?

PMB Unigal
PMB Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
H. Dindin Hardi S.Pd.,M.Pd
PMB Unigal
pmb Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
H. Dindin Hardi S.Pd.,M.Pd

Saat ini tengah beredar video yang memperlihatkan aksi bullying anak sekolah dasar dan menyorot perhatian warganet.

Tampaknya belakangan ini, aksi bullying atau perundungan semakin marak terjadi di kalangan pelajar Indonesia.

Bahkan aksi perundungan tersebut tentu saja berdampak negatif kepada para korbannya.

Video Viral Bullying Anak Sekolah

Terbaru, viral aksi bullying di dalam video berdurasi pendek hanya 19 detik di sosial media Twitter.

Video yang berada di postingan ulang kolom komentar Twitter tersebut memperlihatkan aksi bullying para pelajar sekolah dasar atau SD.

Pada video itu, terlihat seorang pelajar SD perempuan menangis di dalam kelasnya.

Rekaman dalam video memperlihatkan aksi yang tidak terpuji dari kalangan pelajar pria.

Pelajar pria tampak melakukan perundungan terhadap pelajar wanita kemudian merekamnya.

Sangat disayangkan teman-teman lain di dalam kelas tersebut tampak tidak ada yang mencegah atau menghalangi aksi itu.

Kuat dugaan perekaman video terjadi ketika jam istirahat atau tengah tidak ada tenaga pengajar di dalam kelas.

Belum ada informasi resmi lokasi video bullying anak sekolah dasar terjadi.

Tetapi warganet ada yang membagikan ulang video tersebut lengkap dengan lokasinya.

Berdasarkan penelusuran dari postingan akun Facebook Aghu Snage, video itu kabarnya terjadi di salah satu sekolah dasar negeri.

Tertulis lokasi berada di daerah Kecamatan Peninjauan Ogan Komering Ulu atau Oku tepatnya Sumatera Selatan.

Sampai saat ini, belum terdapat klarifikasi resmi dari pihak sekolah ataupun dinas pendidikan terkait tentang video itu.

Kendati demikian warganet ramai-ramai mengecam aksi bullying dari para pelajar SD.

Mengapa Aksi Bullying Ramai Terjadi

Kasus video viral bullying anak sekolah dasar menambah daftar panjang aksi perundungan yang terjadi di Indonesia.

Mengapa bullying ini menjadi kerap terjadi dan bahkan sampai menyasar semua lapisan pelajar?

Melansir dari SehatQ, berikut ini ada beberapa penyebab bullying terjadi yang harus diwaspadai.

Pernah Menyaksikan atau Merasakan Kekerasan

Orang yang pernah menyaksikan ataupun merasakan kekerasan di rumah berisiko lebih besar melakukan tindakan perundungan kepada orang lain.

Kalau ada anak ataupun anggota keluarga yang kedapatan melakukan bullying, jangan terburu-buru menghakiminya.

Cari tahu apakah mereka tengah mempunyai masalah internal dengan keluarganya di rumah atau tidak.

Kalau ini yang menjadi penyebabnya, coba untuk memberikan mereka dukungan serta bimbingan.

Mempunyai Orangtua Dengan Sifat Permisif

Orang tua dengan sifat permisif alias serba mengizinkan, dapat menjadi salah satu alasan mengapa aksi bullying dapat terjadi.

Pasalnya orangtua dengan faktor bullying tersebut cenderung tidak membuat peraturan yang dapat mengawasi anak-anaknya.

Karena itulah anak-anak bisa bebas melakukan apa saja sekalipun aksi perundungan di luar rumah.

Kurangnya Hubungan Anak dengan Orangtua

Mempunyai hubungan atau komunikasi yang buruk dengan orang tua bisa membuat anak berisiko melakukan aksi  bullying.

Dengan mempunyai hubungan yang erat dengan orang tua, besar harapan anak bisa mempunyai rasa empati serta mengenal rasa kasih sayang.

Inilah yang membuat anak tersebut tidak akan melakukan aksi perundungan.

Memiliki Saudara Kandung yang Bersifat Abusive

Anak yang mempunyai kakak kandung abusive atau kerap melakukan kekerasan fisik maka cenderung mencontoh perbuatan saudaranya.

Terlebih faktor terjadinya bullying tersebut bisa membuat anak merasa tidak memiliki kekuatan.

Untuk mendapat kekuatan dan dominasi, pada akhirnya mereka melampiaskan kepada orang lain yang berada di luar rumah.

Itulah sederet penyebab terjadinya aksi perundungan yang belakangan ini kerap terjadi di kalangan pelajar.

Para orang tua perlu memahami penyebabnya tersebut agar aksi bullying anak sekolah dasar tidak terulang kembali.

Lanjutkan Membaca
Back to top button