Budidaya Padi Hibrida, Bisnis yang Sangat Menjanjikan!

Budidaya Padi Hibrida untuk Swasembada Pangan, sebuah bisnis yang sangat menjanjikan keuntungan besar. Padi menjadi tanaman utama di negara kita. Padi yang di olah menjadi beras, merupakan makanan pokok sebagian penduduk negeri ini, sejak turun temurun.
Berbagai penelitian mulai berkembang untuk meningkatkan produksi padi ditingkat petani. Baik teknologi, cara menanam, maupun bibit padi yang bisa menghasilkan padi dalam jumlah yang besar.
Salah satu bibit padi yang dikembangkan saat ini adalah bibit padi HIbrida. Bibit padi ini memiliki beberapa keungulan yang diharapkan mampu meningkatkan produksi gabah nasional. Pada akhirnya bisa meningkatkan pendapatan petani.
Apa Itu Padi Hibrida?
Padi hibrida ini merupakan sebuah hasil dari persilangan dua buah induk yang cukup mampu untuk menunjukkan sebuah sifat superior. Hal ini terutama akan potensi dai hasilnya. Namun efek heterosis tersebut akan hilang di generasi berikutnya. Oleh karena itu, untuk benih yang telah Anda hasilkan dari padi hibrida tidak bisa Andagunakan sebagai sebuah benih untuk pada musim tanam yang berikutnya. Hal tersebut menyebabkan akan bisnis dari benih hibrida ini menjadi sangat menarik. Hal ini karena para petani akan sangat tergantung di pasokan benih dari para produsennya.
Padi ini merupakan sebuah tanaman yang akan menyerbuk secar asendiri yang mana serbuk sari serta juga ovarium yang telah Anda hasilkan di bunga yang sama. Oleh karena itu, di sini Anda perlukan sebuah tanaman jantan-steril untuk menjadi salah satu induk supaya proses hibridisasi bisa berlangsung sempurna.
Penggunaan bibit ini bukan tanpa alasan. Ada beberapa kelebihan yang bisa Anda dapatkan dari Budidaya Padi Hibrida, seperti hasil panen yang lebih banyak dari pada menggunakan jenis bibit padi biasanya.
Hal ini bisa terjadi karena bibit padi jenis ini memiliki vigor yang tinggi sehingga lebih mampu bertahan terhadap gulma. Perakaran tanaman ini lebih luas, memiliki area fotosintesis yang besar, dengan area respirasi yang luas.
Padi jenis ini juga memiliki kelebihan jumlah gabah yang lebih banyak dengan bobot isi 1000 butir gabah lebih banyak butirannya daripada jenis yang lain. Akaran yang banyak akan menghasilkan anak yang banyak pula.
Jenis bibit padi ini juga memiliki kelemahan seperti harga bibitnya yang sedikit lebih mahal. Pada musim tanam berikutnya peteni harus membeli bibit baru karena padi yang ada tidak bisa Anda jadikan sumber bibit berikutnya. Serta membutuhkan area dengan kondisi tertentu.
Langkah – Langkah Budidaya
Persemaian
Untuk setiap musim tanam petani harus menggunakan bibit yang baru. Bibit yang asli memiliki sertifikat khusus, jangan membeli bibit yang palsu agar panen padi anda tidak mengalami kegagalan.
Persemaian bisa Anda lakukan dengan sistem basah. Lahan yang akan Anda gunakan pertamanya di proses dalam kondisi macak – macak. Setelah itu pada lahan tadi dibuat bedeng selebar satu hingga satu setengah meter, dengan tinggi lima meter.
Untuk tempat persemaian ini Anda siapkan sebelum proses pembenihan minimal satu hari sebelumnya. Bibit padi sebanyak satu kilogram membutuhkan lahan kurang lebih dua puluh meter persegi. Benih yang sudah Anda rendam, lalu tiriskan sampai berbentuk kecambah, yang akan di taman di lahan ini.
Lahan
Tempat Budidaya Padi Hibrida harus Anda siapkan minimal lima belas hari sebelum penanaman. Lahan diolah dengan bajak dengan kadalaman 10 – 15 cm macak – macak. Lahan ini telah Anda rendam air sebelumnya
Selanjutnya bajak dan garu tanah agar rata dan melumpur, sehingga siap untuk ditanami padi. Selanjutnya beri tanah dengan pupuk. Bisa berupa pupuk kandang maupun pupuk kompos jerami agar lahan subur.
Penanaman
Penanaman bibit setelah berusia 18 hari. Pada saat ini bibit telah memiliki daun sekitar 5 lembar. Menggunakan sistem tanam pindah menggunakan jarak 20 x 20 cm hingga 25 x 25 cm. Bila menggunakan tanam jajar legowo sekitar (20 x 15 Cm) X 40 cm.
Gunakan sistem tanam dangkal yaitu kedalaman 1 – 1,5 cm dengan isi masing – masing lubang 2 bibit padi. Satu minggunya lalu Anda lakukan penyulaman untuk bibit yang mati dengan bibit yang sudah Anda siapkan.
Pemeliharaan
Pemeliharaan pada Budidaya Padi Hibrida meliputi pemupukkan dengan pupuk hewani dan pupuk urea yang telah Anda lakukan dalam 3 tahapan. Tidak kalah penting adalah proses pengairan tanaman.
Pengairan bisa dengan cara intermiten atau pengairan berselang. Pada tahap awal air tidak terlalu tinggi setelah bibit tumbuh lebih besar ketinggian air dapat Anda tambah. Tak kalah penting pada pemeliharaan menggunakan anti hama, untuk melawan hama dan gulma.
Setelah semua proses ini berjalan kini anda hanya perlu menunggu waktu panen. Pada saat 90% gabah sudah berwarna hijau kekuningan atau sekitar 35 hari dari waktu berbunga. Kini Budidaya Padi Hibrida sudah selesai dan anda bisa menikmati hasilnya.