Berita

Bayi 54 Hari Meninggal Karena Minum Jamu, Menjadi Racun Bagi Bayi?

PMB Unigal
PMB Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
H. Dindin Hardi S.Pd.,M.Pd
PMB Unigal
pmb Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
H. Dindin Hardi S.Pd.,M.Pd

Sebuah ibu menjadi viral setelah mencurahkan peristiwa bayi 54 hari meninggal karena minum jamu.

Sontak saja curhatan itu tersebut menuai simpati publik terutama para sesama ibu di sosial media.

Selain itu, banyak orang yang menyayangkan mengapa bayi 54 hari meninggal karena minum jamu.

Pasalnya, bayi 54 hari meninggal karena minum jamu itu mengartikan ia masih rentan soal kondisi kesehatannya.

Tak heran jika bayi berumur di bawah satu tahun masih belum bisa diberikan makanan asing selain ASI sepenuhnya.

Apalagi jika itu jamu yang di dalam ramuannya tidak diketahui kandungan ataupun khasiatnya untuk si bayi.

Viral Kisah Bayi 54 Hari Meninggal Karena Minum Jamu

Cerita ibu yang bayinya meninggal karena minum jamu menjadi viral lewat unggahan Twitter bernama @ndgagels.

Dalam postingan tersebut, diketahui bahwa bayi 54 tahun itu awalnya sakit.

Sayangnya, orang di sekitar ibu dan bayi itu justru memberikannya ramuan tradisional, bukannya membawa ke dokter.

Ketidaktahuan akan bahaya jika bayi mengkonsumsi jamu pun berujung kematian kepada sang bayi.

Dalam ceritanya, ibu dari bayi tersebut awalnya sempat melarang orang-orang di sekitarnya memberikan anaknya jamu yang berupa perasan daun kecipir dan kencur.

Sayangnya, pihak keluarga ibu dan bayi viral ini tetap memberikan bayi itu ramuan jamu.

Sampai pada akhirnya sang bayi malang sempat mengalami infeksi paru-paru yang berujung meninggal dunia.

Bukan itu saja, menurut cerita sang ibu, pihak keluarganya juga sempat melarang ia membawa bayinya ke rumah sakit.

Hal inilah yang membuat tindakan medis terhadap bayi menjadi terlambat dan akhirnya fatal.

Menurut pihak keluarga si ibu, kondisi bayi sudah lebih baik setelah meminum obat tradisional.

Namun, sebagai ibu ia tetap kekeh membawa anaknya untuk mendapat penanganan di rumah sakit.

Setibanya di rumah sakit, pihak di sana marah lantaran sang ibu sudah telat membawanya.

Dokter pun tetap melakukan segala cara demi menyelamatkan anaknya namun sudah terlambat.

Dalam postingannya, ibu yang tidak diketahui identitasnya tersebut juga memposting foto sang anak saat mendapat perawatan.

Terlihat jelas, bayinya yang baru berusia 54 hari ini harus menggunakan alat bantu pernapasan.

Meskipun begitu, sang bayi tetap harus meregang nyawa dan kembali ke pangkuan Tuhan.

Jamu Bisa Menjadi Racun untuk Bayi

Lantaran menjadi viral, akhirnya ramai orang yang turut berkomentar atas kejadian tersebut.

Banyak warganet yang mengecam aksi keluarga itu ibu karena sudah bertindak hal yang membuat sang bayi kehilangan nyawa.

Memang seharusnya bayi apalagi yang belum genap 6 bulan hanya boleh mengkonsumsi ASI.

Menurut IDAI, ASI adalah nutrisi pilihan pertama sekaligus utama untuk bayi yang berusia 0 sampai 16 bulan.

Hal serupa juga dinyatakan oleh The American Academy of Pediatrics yang menyebut bayi hanya dapat mengkonsumsi susu formula atau ASI sampai 6 bulan.

Jika ada orang tua atau pihak lain yang nekat memberikan anak di bawah 6 bulan nutrisi lain selain ASI maka bisa berakibat fatal.

Sebab, pemberian semua makanan ataupun minuman selain ASI bisa menjadi sebuah racun untuk bayi.

Bahkan jika bayi di bawah 6 bulan mengkonsumsi air putih sekalipun bisa sangat membahayakannya.

Ini bisa terjadi lantaran ginjal yang ada di dalam bayi belum mampu mengolah masuknya air apalagi jika jumlahnya banyak ke dalam tubuh.

Hal ini juga berlaku jika bayi mengkonsumsi tumbuhan herbal seperti ramuan jamu-jamuan.

Ini bisa terjadi karena tumbuhan yang seharusnya bernutrisi justru di dalamnya terkandung logam atau bakteri.

Itulah yang menyebabkan bayi 54 hari meninggal karena minum jamu tradisional.

Lanjutkan Membaca
Back to top button