Berita

Penyebab Banjir Bandang Garut, Pertama Kali Dalam Sejarah

PMB Unigal
PMB Unigal
PMB Unigal
Aqsa Guest House
PMB Unigal
PMB Unigal
pmb Unigal
Aqsa Guest House

Banjir bandang Garut terjadi pada hari Sabtu tanggal 27 November tahun 2021 kemarin.

Peristiwa ini terjadi sekitar jam 14.54 WIB yang berlangsung di kawasan Kecamatan Sukawening Garut.

Terjadinya banjir bandang Garut tersebut menyisakan kisah tersendiri bagi masyarakat sekitar.

Ingatan mengenai banjir bandang Sungai Cimanuk pun kembali menyeruak membuat masyarakat merasa sedih.

Terlebih banjir bandang yang menerjang hingga dua kecamatan di Karangtengah dan Sukawening pertama kali terjadi dalam sejarah.

Sungai Citameng yang dahulunya asri sekarang mengamuk hingga meluapkan air bah dahsyat.

Hal ini menyebabkan hingga puluhan rumah yang sekarang terdampak banjir bandang.

Kerusakan Dari Banjir Bandang Garut

Akibat dari peristiwa banjir bandang Garut menyebabkan sebanyak empat rumah yang ada di desa Sukawening mengalami kerusakan cukup berat.

Meskipun begitu saat ini banjir telah surut yang menyisakan lumpur saja.

Kantor SAR atau Pencarian dan Pertolongan Bandung menurunkan hingga satu tim rescue menuju lokasi banjir.

Kepala kantor SAR menuturkan satu tim rescue Basarnas Bandung tengah menuju ke lokasi kejadian pada jam 16.00 WIB.

Kedatangan tim bertujuan guna pelaksanaan evakuasi warga yang terdampak peristiwa banjir.

Sekitar jam 17.15 WIB, tim rescue SAR pun sudah tiba di lokasi banjir bandang berlangsung.

Tim langsung melakukan koordanis bersama unsur SAR di lapanagan.

Kondisi pada lokasi kejadian sudah surut dan tersisa lumpur sebagai sisa dari air bah.

Terdapat laporan banjir ini menyebabkan empat rumah pun rusak berat tepat di Desa Mekarhurip.

Selain itu banjir bandang Garut membuat tujuh jiwa melakukan evakuasi mandiri menuju rumah saudara yang terbilang lebih aman.

Sementara itu sekitar 17 rumah lainnya juga rusak di kawasan Desa Sukawening dengan jumlah penghuni mencapai 63 jiwa.

Kepala SAR mengatakan sekarang sebanyak 63 warga yang ada di Desa Sukawening mulai kembali ke rumah masing-masing guna membersihkan kediamannya.

Dia juga menyebutkan sampai jam 18.30 WIB, tim masih berjaga di lokasi banjir bandang guna mengantisipasi naiknya tinggi permukaan air.

Bukan hanya itu, terdapat fasilitas umum yang mengalami kerusakan yaitu jembatan.

Beruntung tak ada korban jiwa akibat musibah banjir bandang tersebut.

Tim Sar Beberkan Penyebab Banjir Bandang di Garut

Berdasarkan hasil analisa dari tim SAR Bandung, penyebab banjir bandang Garut karena hujan yang sangat deras.

Hujan deras inilah menjadi faktor meluapnya aliran air sungai sehingga debit air tak dapat lagi tertampung oleh sungai.

Karena itulah sungai akhirnya meluap dan merendam perumahan warga yang berada di Desa Sukamukti.

Di sisi lain, warga kini memulai kembali harapan baru mulai dengan membersihkan pekarangan rumahnya dari lumpur tersisa.

Salah satu warga Desa setempat mengatakan sepengetahuannya belum pernah terjadi banjir dahsyat seperti sekarang.

Dia mengenang era tahun 70 sampai 80 an silam di mana Sungai Citameng termasuk sungai yang sangat asri.

Bahkan sungai yang kini meluap dan menyebabkan banjir bandang dulunya menjadi tempat mandi bersih.

Warga itu menjelaskan kondisi saat ini menjadi pertanda kalau keadaan resapan air di hulu tepatnya daerah Cinta sekitarnya mengalami kerusakan.

Ia juga mengatakan banjir bandang Garut mengartikan gunung sudah habis orang babat.

Warga pun kini berbondong-bondong mengungkap kepiluannya dalam tagar Pray For Sukawening Garut.

Bukan itu saja, banyak relawan kemanusiaan juga datang menuju lokasi guna membantu warga yang terdampak banjir.

Tagar Pray For Sukawening Garut juga memenuhi jagat sosial media Garut ataupun luar daerah.

Lanjutkan Membaca

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button