Berita

4 Alasan Memilih Childfree, Viral Karena Mental Namun Diancam Poligami

Alasan memilih childfree pada dasarnya sangatlah banyak dan berbeda-beda tergantung berdasarkan individunya itu sendiri. 

Memang pembahasan tentang childfree selalu menjadi buah bibir dan perbincangan hangat di sosial media.

Sebenarnya banyak pro dan kontra di kalangan masyarakat mengenai childfree khususnya di kalangan orang tua muda.

Fenomena childfree sendiri pada dasarnya sudah menjadi pilihan terutama di negara maju.

Bagi Anda yang belum tahu, childfree adalah istilah untuk pasangan menikah namun memutuskan tidak ingin memiliki anak.

Sehingga pasangan childfree tidak ingin menjadi orang tua bagi siapa pun.

Curhatan Warganet Alasan Memilih Childfree Namun Berakhir Ancaman Poligami

Pada dasarnya ada alasan tersendiri mengapa seseorang memutuskan untuk berkomitmen childfree yang tak jarang mendapat tentangan dari masyarakat sekitar.

Apa saja alasan tersebut? Simak informasi selengkapnya di bawah ini.

1. Masalah Mental

Untuk alasan memilih childfree pertama adalah adanya masalah mental di salah satu atau dua pasangan yang sudah menikah tersebut.

Hal ini seperti kabar viral yang belum lama terjadi di mana berisi curhatan seorang warganet.

Dalam curhatannya yang viral itu, sang wanita dan pasangannya sepakat untuk childfree.

Alasannya adalah ia mempunyai mental illness yang tak dapat mengontrol emosi.

Sehingga ia memilih childfree karena alasan tersebut serta warganet satu ini tidak menyukai anak kecil.

Akan tetapi saat pernikahan masuk usia 3 tahun, sang suami secara tiba-tiba merasa kesepian dan ingin memiliki buah hati.

Parahnya lagi sang mertua mengancam anaknya akan poligami jika warganet itu tetap tidak ingin memiliki anak alias childfree.

2. Ingin Berbahagia Berdua dengan Pasangan Saja

Biasanya pasangan yang menikah ingin mempunyai anak alias keturunan.

Tetapi ada juga segelintir orang yang menginginkan hidup bebas dari anak dan ingin berdua saja bersama pasangan.

Perlu Anda ketahui, prinsip hidup setiap individu memang berbeda satu sama lain.

Mereka yang memilih childfree lebih fokus untuk memberikan perhatian, cinta dan kasih sayang kepada pasangan hidupnya.

Dengan demikian mereka menjadi mempunyai waktu lebih untuk mengeksplorasi kreativitas dan bakat secara maksimal agar bisa mencapai seluruh impiannya.

Tanpa hadirnya buah hati tak serta membuat hidup menjadi kesepian dan membuat mereka lebih menikmati hidup bahagia bersama pasangan.

3. Usia Tidak Lagi Reproduktif

Bagi kaum wanita yang menikah di usia tidak lagi muda untuk mempunyai seorang anak tentunya menjadi lebih berisiko.

Hal ini dapat menjadi alasan baginya dan memutuskan tak mempunyai anak.

Dari segi biologis, wanita di umur 40-an, kualitas sel telurnya tak sebaik saat masih muda.

Sehingga kemampuannya untuk hamil secara alami pun menurun dengan tajam.

Bahkan kesempatan untuk hamil juga hanya berkisar 5%.

Wanita berumur 40 tahun yang ingin memiliki anak berisiko mempunyai bayi terlahir cacat, lahir prematur atau bahkan keguguran.

Ketika hamil, wanita 40 tahun bisa mengalami komplikasi seperti diabetes, tekanan darah tinggi atau permasalahan pada plasenta.

Demi menghindari resiko itu, pada akhirnya mereka lebih memilih untuk tak mempunyai anak alias childfree.

4. Trauma

Alasan lainnya adalah ada kemungkinan pasangan mempunyai pengalaman traumatis di masa lalu.

Misalnya saja ia memiliki hubungan yang tak baik dengan ibu ataupun ayah.

Pengalaman traumatis saat kecil umumnya menjadi hal sulit untuk seseorang lupakan bahkan terbawa sampai mereka dewasa.

Hal inilah yang membuat orang seperti ini enggan mempunyai anak.

Peristiwa trauma masa kecil yang belum bisa teratasi ini meninggalkan dampak jangka panjang dan menjadi salah satu alasan memilih childfree lainnya.


Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Back to top button